blog-indonesia.com

Selasa, 27 September 2011

Telkom Siapkan Strategi Garap Game Online

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia memproyeksikan meraih pendapatan Rp 4,8 miliar dari bisnis game online. Target itu akan dicapai hingga pertengahan tahun 2012.

"Online game diproyeksikan sebagai the next digital business di Telkom," kata Head of Corporate Communication and Affair PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Eddy Kurnia kepada Tempo lewat surat elektronik, Senin, 26 September 2011.

Eddy mengatakan game online merupakan bisnis yang sangat potensial dalam memberikan kontribusi pendapatan bagi Telkom. Selain itu bisnis tersebut merupakan bagian dari strategi Telkom yang ia sebut dengan Invest in Media and Edutainment Business. “Terutama di edutainment disamping content online music dan education,” katanya.

Menurut Eddy ada sejumlah langkah strategis Telkom dalam menggarap bisnis game online. Pertama menjadi publisher. Dalam rantai nilai online game, publisher akan mendapatkan porsi pendapatan terbesar yaitu 50 persen, kemudian developer 20 persen, distributor dan retailer mendapat 15 persen, dan payment system memperoleh 15 persen.

Telkom, kata Eddy, mempunyai kapabilitas untuk menjadi publisher, distributor, retailer, sekaligus sebagai penyedia payment gateway. Dengan demikian Telkom akan bisa memperoleh porsi pendapatan hingga 80 persen.

Strategi berikutnya adalah games incubation, yaitu pemberian fasilitas pengembangan konten game. Dengan cara ini, Telkom bisa menghadirkan konten edukasi sejarah kerajaan Indonesia dalam bentuk game. Kemudian mendapatkan hak atas distibusi dan penggunaan konten dan menaikkan nilai perusahaan dengan membina developer game dalam negeri.

Eddy mengatakan Telkom akan menempatkan server game dengan kemampuan yang tinggi untuk menarik semua penyedia konten game online. Telkom, kata dia akan melakukan co-location di Data Center TELKOM. “Maka TELKOM harus memiliki data center Tier-3 atau Tier-4,” katanya.

Telkom juga akan mempertimbangkan bundling network. Eddy mengatakan untuk melayani permintaan broadband oleh game center, yang saat ini jumlahnya sekitar 2000 game center, maka Telkom harus memiliki paket layanan bundling network dan games.

Adapun untuk mempercepat penetrasi pengguna game dan sekaligus pelanggan speedy, maka perlu dibuat paket benefit yang memberi fasilitas game kepada para pelanggan speedy.

Telkom juga akan menyediakan payment gateway. Sebagai publisher online game, maka Telkom perlu membeli sistem billing games item mall. Sistem ini, kata dia selanjutnya diintegrasikan dengan sistem pembayaran yang sudah dimiliki Telkom seperti: Flexi Cash, Tcash, Telkom Voucer, Ivaspay, Mobile Cash, Speedy Postpaid.

Yang tidak boleh dilupakan dalam menggarap bisnis online game ini, kata Eddy adalah adanya komunitas-komunitas online game. Komunitas game, kata dia selalu butuh “playground” sebagai tempat berbagi ilmu dan pengalaman. Untuk itu perlu dibentuk Komuniti Center. Untuk semua langkah tersebut, kata Eddy diperlukan fungsi baru untuk mengawasi operasional bisnis online game ini.[IQBAL MUHTAROM]


TEMPOInteraktif

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More