blog-indonesia.com

Kamis, 22 September 2011

Jaringan Telekomunikasi Indonesia Siap 4G/LTE

Kendala yang masih menghadang adalah regulasi yang masih digodok oleh pemerintah.

Saat ini, kendala yang masih menghadang penggelaran layanan LTE adalah seputar regulasi yang masih digodok oleh pemerintah. (speedtest.net)

VIVAnews
- Dalam berbagai survei, kategori mobile gaming dan streaming video serta TV menampati urutan teratas dalam penggunaan internet. Sayangnya, dukungan untuk mengakses kedua konten tersebut masih sangat kurang.

Selain karena untuk mengakses konten ini dibutuhkan kapasitas jaringan yang besar, problem kecepatan juga menjadi halangan bagi pengguna yang ingin menikmati konten tersebut. Namun, dengan teknologi LTE, problem tersebut bisa diminimalkan.

LTE yang merupakan generasi keempat dari teknologi mobile broadband memungkinkan pengguna meraih aplikasi layanan multimedia yang inovatif. Untuk itu, Nokia Siemens Networks (NSN) telah siap untuk menyediakan teknologi LTE tersebut pada konsumen.

“Kami siap membantu operator telekomunikasi untuk mengonversikan jaringan mereka ke LTE,” kata Dharma Simorangkir, Strategic Marketing Middle East Asia Nokia Siemens Networks di Jakarta, 21 September 2011 di Jakarta.

Menurut Dharma, teknologi LTE memiliki dua keunggulan. Yang pertama, keunggulan kecepatan yang memberikan kenyamanan dalam mengakses konten tertentu. Kedua, adalah latensi responsnya yang lebih baik.

“LTE jauh lebih cepat dibanding 3G. Kecepatannya bisa mencapai 102Mbps untuk downlink dan 48Mbps untuk uplink,” kata Dharma. “Dari tes yang dilakukan, respons latensinya juga rendah,” ucapnya.

Dengan keunggulan tersebut, Dharma menyebutkan, LTE bisa memberikan peluang besar bagi penyedia konten dan pasar pengguna internet di Indonesia. Pasalnya, dari data yang dikumpulkan, perilaku berinternet di Indonesia tidak jauh dari mobile game dan video streaming.

Lantas, bagaimana kesiapan jaringan di Indonesai untuk LTE ini?

Menurut Dharma, base station NSN yang digunakan saat ini sebenarnya sudah siap untuk dikonversi ke LTE. “Sudah siap, base stasion kita hanya perlu diganti softwarenya saja,” kata Dharma.

Namun demikian, Dharma menyebutkan, ada kendala yang masih menghalang, yakni soal regulasi yang masih digodok oleh pemerintah. Untuk itu, pihaknya juga mengaku siap membantu pemerintah demi keberlangsungan broadband yang lebih baik.

“Jika LTE ini dioptimalkan, ia akan memberikan manfaat buat Indonesia,” sebut Dharma. “Dengan LTE, potensi Indonesia bisa diperkenalkan ke dunia,” ucapnya.

Dharma juga menekankan bahwa seiring dengan tumbuhnya konektivitas suatu negara, makanya ia akan mampu meningkatkan GDP negara tersebut. Sebagai informasi, saat ini di negara-negara Asia, baru dari kawasan Timur Tengah, Jepang dan Korea saja yang sudah mengimplementasikan teknologi LTE. (adi)



VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More