blog-indonesia.com

Rabu, 01 Maret 2023

PT PAL Indonesia Siap Menjadi Garda Terdepan

⚓️ Mewujudkan Kemandirian Industri Maritim Nasional Kapal BRS produksi PAL, diberitakan UEA akan memesan kembali LPD batch kedua, kapal BRS dan 4 unit Korvet. (PT PAL Indonesia)

Memiliki lebih dari 17.000 pulau sekaligus menjadi salah satu negara dengan garis pantai terpanjang, membuat Indonesia menyimpan potensi besar di sektor maritim. Salah satu sub sektor potensi maritim adalah industri maritim yang memiliki multiplier effect. PT PAL Indonesia sebagai industri maritim terbesar di Indonesia, berinisiasi mempercepat kemajuan industri maritim dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Potensi Besar Dunia Maritim Indonesia : Tercapainya Kemandirian Industri Melalui Peningkatan TKDN”.

Kita adalah negara maritim terbesar di dunia. Pembangunan industri maritim yang inklusif dan berkelanjutan akan menjadi kunci dan dasar bagi pertumbuhan ekonomi maritim untuk peningkatan PDB nasional” terang CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dalam sambutannya.

Dalam agenda FGD perdana yang dilaksanakan ditahun 2023 ini turut menghadirkan 6 narasumber dari berbagai latar belakang profesional, yakni CEO PT PAL Indonesia Dr. Kaharuddin Djenod, Dr. Firdaus Manti selaku Asdep Industri Maritim dan Transportasi – Kemenkomarvest RI, Raden Bambang Adhitya Nugraha, S.Pi., M.App.Sc selaku Koordinator Pengelolaan Wisata Bahari Direktorat Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan Dan Perikanan yang membahas mengenai potensi besar maritim Indonesia.

Selain itu, turut membahas langkah strategis mencapai kemandirian industri maritim melalui peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang disampaikan oleh Laksma TNI Dr. Sri Yanto selaku Sekretaris Direktorat Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Ibu May Ichi Yeinanova selaku Staf Khusus P3DN Kementerian Perindustrian, serta Dydi Purwanto selaku Project Manager TKDN PT Sucofindo.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Direktur Teknologi & Manajemen Portofolio Holding DEFEND ID menyampaikan dalam keynote speech-nya “Kita telah memegang amanah dari Presiden Jokowi pada launching holding Defend ID. Salah satunya yakni penting untuk melakukan upaya berkelanjutan dalam peningkatan TKDN dari sektor industri pertahanan, agar ekosistem pertahanan dapat semakin kuat. Sehingga Defend ID semakin kompetitif, kuat dan independen” ucap Amalia Maya Fitri hadir melalui Video Conference Zoom.

Acara FGD yang akan rutin digelar selama tahun 2023 oleh PT PAL Indonesia, bermuara pada perlunya percepatan pemanfaatan besarnya potensi maritim Indonesia melalui kemandirian industri maritim. Sebagai modern multi yard di Indonesia, PT PAL Indonesia saat ini juga tengah menyiapkan finalisasi tahap akhir Transformasi Industri Maritim 4.0 yang akan berkontribusi secara lebih besar dalam mempercepat upaya kemandirian industry melalui digitalisasi proses dan monitoring produksi yang dapat diimplementasikan keseluruh galangan kapal di Indonesia.

Miniatur LPD 163 m desain PAL Indonesia (TvOne)

Harapan dengan terlaksananya agenda FGD ini adalah dapat terpetakannya potensi maritim Indonesia melalui identifikasi keunggulan dan tantangannya. Sehingga dapat memberikan rekomendasi dan dukungan kepada Pemerintah RI akan arah pengembangan potensi maritim. Selain itu juga diharapkan dapat mempercepat kemandirian industri maritim melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang didalamnya membahas skema perhitungan TKDN produk kapal.

Indonesia memiliki potensi dari sisi industri pertahanan nasional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Lebih dari 214 Indhan baik BUMN maupun BUMS yang bersama-sama berupaya meningkatkan penyerapan TKDN kapal. PT PAL tentunya sebagai Indhan terbesar di Indonesia harus mampu menjadi inisiator meningkatnya komponen TKDN. Penelitian dan pengembangan desain, proses kelaikan kapal dan produksi kapal perang harus seirama menjadi formula pertimbangan TKDN Kapal” terang Asdep Industri Maritim dan Transportasi – Kemenkomarvest RI Dr. Firdaus Manti dalam sesi diskusi.

Peningkatan perhitungan TKDN untuk produk kapal memerlukan mekanisme perhitungan tersendiri, karena industri kapal memiliki karakteristik khusus dibanding dengan industri lainnya. Untuk itu perlu ada mekanisme perhitungan TKDN yang tepat dan proporsional sesuai dengan karakteristik industri kapal. Perhitungan TKDN saat ini menggunakan beberapa sistem berdasarkan cost based, material based atau process based. Pada industri maritim khususnya industri galangan kapal saat ini menggunakan sistem cost based, dimana belum memasukkan secara proporsional item research & development (R&D) atau desain sebagai item perhitungan.

Untuk memperkuat perhitungan TKDN produk kapal, perlu dilakukan koordinasi dan sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan institusi pendukung lainnya, seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian, sehingga dapat menghasilkan mekanisme perhitungan TKDN yang efektif dan proporsional.

Karena, saat ini penghitungan hanya didasarkan pada item Material, Tenaga Kerja dan Alat Kerja. Hal ini perlu diatur dalam regulasi turunan yang mampu mengakomodasi perhitungan faktor desain. Untuk membuat perhitungan TKDN produk kapal, perlu dilakukan koordinasi dan sinergi antara lembaga/instansi pemerintah, pelaku industri, dan institusi pendukung lainnya, seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian, sehingga dapat menghasilkan mekanisme perhitungan TKDN yang efektif dan sesuai dengan karakteristik industri perkapalan di Indonesia. Dalam hal ini, PT PAL Indonesia turut berperan aktif sebagai inisiator perhitungan TKDN produk kapal untuk meningkatkan nilai TKDN di produk kemaritiman nasional.

Industri maritim, pemerintah dan pengguna sektor kemaritiman dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kapasitas Indonesia sebagai negara maritim. Kebijakan-kebijakan untuk mempercepat pengembangan di sektor industri dalam negeri khususnya industry maritim, dapat memperkuat daya saing dan posisi Indonesia di pasar global. PT PAL Indonesia terus berupaya mendorong tumbuhnya ekosistem industri yang merupakan langkah penting dalam memperkuat perekonomian Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri, sekaligus dapat membuka peluang bagi pengembangan industri dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja.

 ⚓️  PAL Indonesia  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More