⚓ Meningkatkan komponen dalam negeri (TKDN)Kapal BRS 991 WSO produksi PAL Indonesia ⚓
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah membentuk Holding BUMN Industri Pertahanan pada 12 Januari 2022. Terdapat sejumlah BUMN yang masuk ke dalam DEFEND ID, nama resmi Holding BUMN Industri Pertahanan, yaitu PT LEN Industri, PT PAL, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Pindad.
Dalam kerja dengan Komisi VI DPR RI, Erick menjelaskan urgensi pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan.
"Sekarang kita tidak terus terjebak kepada hardware lagi karena kenapa? Industri defense ke depan itu adalah industri dari pada software-nya," ujarnya dalam siaran langsung di kanal Youtube Komisi VI DPR RI, Selasa (25/2/2022).
Oleh karena itu, Erick mengaku sudah berdiskusi bersama Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto untuk membuat roadmap (peta jalan) jangka panjang industri pertahanan 10-20 tahun ke depan. Tujuannya agar ada keberpihakan terhadap industri dalam negeri dalam wujud tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
"Supaya kita jangan dalam arti membeli produk-produk yang ada tentu di defense kita tidak juga TKDN-nya dilakukan," kata Erick.
"Nah ini sudah kita sinkronisasi. Kita bersepakat untuk industri pertahanan ini 40% TKDN-nya sampai tahun 2025 kalau tidak salah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Erick menuturkan, ada sejumlah kendala terkait penggunaan produk industri pertahanan luar negeri ketika berkaitan dengan perawatan hingga software.
"Itu dikunci. Yang akhirnya kita harus kembali lagi kepada penjual," ujar Erick.
"Ini yang juga kita perbaiki bagaimana di industri pertahanan ini kita bisa menjadi sinkronisasi supaya ada solusi sama seperti tadi yang kita lakukan dengan kementerian lain," lanjutnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah membentuk Holding BUMN Industri Pertahanan pada 12 Januari 2022. Terdapat sejumlah BUMN yang masuk ke dalam DEFEND ID, nama resmi Holding BUMN Industri Pertahanan, yaitu PT LEN Industri, PT PAL, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Pindad.
Dalam kerja dengan Komisi VI DPR RI, Erick menjelaskan urgensi pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan.
"Sekarang kita tidak terus terjebak kepada hardware lagi karena kenapa? Industri defense ke depan itu adalah industri dari pada software-nya," ujarnya dalam siaran langsung di kanal Youtube Komisi VI DPR RI, Selasa (25/2/2022).
Oleh karena itu, Erick mengaku sudah berdiskusi bersama Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto untuk membuat roadmap (peta jalan) jangka panjang industri pertahanan 10-20 tahun ke depan. Tujuannya agar ada keberpihakan terhadap industri dalam negeri dalam wujud tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
"Supaya kita jangan dalam arti membeli produk-produk yang ada tentu di defense kita tidak juga TKDN-nya dilakukan," kata Erick.
"Nah ini sudah kita sinkronisasi. Kita bersepakat untuk industri pertahanan ini 40% TKDN-nya sampai tahun 2025 kalau tidak salah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Erick menuturkan, ada sejumlah kendala terkait penggunaan produk industri pertahanan luar negeri ketika berkaitan dengan perawatan hingga software.
"Itu dikunci. Yang akhirnya kita harus kembali lagi kepada penjual," ujar Erick.
"Ini yang juga kita perbaiki bagaimana di industri pertahanan ini kita bisa menjadi sinkronisasi supaya ada solusi sama seperti tadi yang kita lakukan dengan kementerian lain," lanjutnya.
🔅 CNBC
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.