Mobil China Merek Sokon Bakal Dirakit di Tangerang Akhir 2015Pabrikan mobil asal China mulai menyangi dominasi Jepang, Korea Selatan, dan Eropa di Indonesia. Setelah pabrikan mobil asal China, Wuling bakal produksi mobil untuk pertama kali di Indonesia pada 2017, kali ini mobil Sokon buatan China akan merakit mobilnya di Indonesia juga, tepatnya di Tangerang, Banten pada akhir tahun ini.
Hal tersebut seperti diungkapkan Menteri Perindustrian Saleh Husin, usai bertemu petinggi Sokonindo Automobile di sela-sela acara Halal bi Halal di Kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
"Tadi ada yang baru datang akan memproduksi pada November, yaitu produksi otomotif, mobil," tutur Saleh.
Saleh mengatakan, pabrikan mobil ini memiliki pabrik di Tangerang, Banten. "Pabriknya di Banten," tuturnya.
Sementara itu, Komisaris Sokonindo Automobil Alexander Barus mengatakan, pabrik ini berlokasi di bekas pabrik motor Sanex, yang kini sudah tidak diproduksi lagi. Gedung pabrik tersebut dibuat bertingkat untuk mengakomodiasi kapasitas produksi mobil Sokon nantinya.
"Kita jadi produksi di area itu. Karena sanex itu kecil jadi dibuat 4 tingkat. Semua perizinan sudah selesai. Sekarang tahap pembangunan. November nanti commissioning, trial," kata Alex.
Perusahaan ini menggelontorkan investasi sekitar US$ 150 juta atau setara Rp 1,65 triliun untuk merealisasikan investasinya tersebut. Tahap awal, pabrik ini akan merakit produk Sokon. Artinya 100% bahan baku mobil diimpor dari China, kemudian dirakit di Indonesia.
"Investasinya sekitar US$ 150 juta," tutup Alex.Mobil China Sokon Dirakit 50.000 Unit/Tahun di TangerangPerusahaan otomotif asal China, merek Sokon bakal merakit produknya di Indonesia November mendatang. Dalam satu tahun, pabrik perakitan ini bisa memproduksi sebanyak 50.000 unit.
Komisaris Sokonindo Automobile, Alexander Barus mengatakan, Sokon bakal memproduksi 50.000 unit mobil berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dengan menyasar kelas menengah ke bawah.
"Produksi kita kalau di China itu 400 ribu unit per tahun. Di Indonesia ini investasinya US$ 150 juta. Akan kita produksi tahap pertama 50 ribu unit per tahun," tutur Alex ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Alex menegaskan, pabrik ini masih sebatas merakit mobil, karena 100% komponennya masih diimpor dari China. Namun dia menuturkan, dalam 5 tahun ke depan, ditargetkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk ini bisa mencapai 80%.
"Untuk kualitas ini satu tingkat di atas Sokon China. Untuk pengembangan berikutnya 5 tahun ke depan, saya bilang ke mereka itu 20% content China, 80% lokal," jelasnya.
Alex menuturkan, pabrik senilai Rp 1,65 triliun tersebut sudah dibangun sejak November lalu di Tangerang, Banten dan ditargetkan akan memasuki masa uji coba produksi di November tahun ini.
"Sekarang sudah 40%. Diharapkan November ini sudah commissioning," tutupnya.Mobil China Sokon yang Bakal Diproduksi di TangerangPerusahaan otomotif asal China, merek Sokon akan mulai merakit produknya pada November 2015 di Indonesia. Bagaimana rupa mobil Sokon yang dirakit di Tangerang, Banten itu?
Berdasarkan gambar yang diberikan Menteri Perindustrian, Saleh Husin, kepada detikFinance, mobil Sokon berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV). Dari penampakan mobil tersebut, desain Sokon nampak elegan, namun tidak dijelaskan berapa kapasitas mesin, termasuk teknologi mesin yang digunakan.
Komisaris Sokonindo Automobile, Alexander Barus mengatakan, untuk tahap awal pihaknya menargetkan produksi 50.000 unit per tahun.
"Produksi kita kalau di China itu 400 ribu unit per tahun. Di Indonesia ini investasinya US$ 150 juta. Akan kita produksi tahap pertama 50 ribu unit," tutur Alex, ditemui di sela-sela Halal bi Halal di Kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Alex menegaskan, pabrik ini masih sebatas merakit mobil, karena 100% komponennya masih diimpor dari China. Namun dia menuturkan, dalam 5 tahun ke depan, ditargetkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk ini bisa mencapai 80%.
"Untuk kualitas ini satu tingkat di atas Sokon China. Untuk pengembangan berikutnya 5 tahun ke depan, saya bilang ke mereka itu 20% content China, 80% lokal," jelasnya.
Alex menuturkan, pabrik senilai Rp 1,65 triliun tersebut sudah dibangun sejak November lalu di Tangerang, Banten dan ditargetkan akan memasuki masa uji coba produksi di November tahun ini.
Ia menegaskan, pabrik ini berlokasi di bekas pabrik motor Sanex, yang kini sudah tidak diproduksi lagi. Gedung pabrik tersebut dibuat bertingkat untuk mengakomodiasi kapasitas produksi mobil Sokon nantinya.
"Kita jadi produksi di area itu. Karena Sanex itu kecil jadi dibuat 4 tingkat. Semua perizinan sudah selesai. Sekarang tahap pembangunan. November nanti commissioning, trial," kata Alex.Mobil-mobil China Diproduksi di RI, Apa Kabar Mobil Nasional?Produksi Mobil Esemka○
Sudah ada dua pabrikan otomotif China yang bakal memproduksi mobil di Indonesia. Dalam waktu dekat, mobil bermerek Sokon akan mulai dirakit di Tangerang, Banten. 2017, merek mobil China lainnya Wuling juga bakal menyusul. Sementara, tak terdengar produk mobil nasional seperti Esemka, dan lainnya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, hingga kini, belum ada perusahaan dalam negeri yang mengajukan izin untuk berinvestasi di bidang otomotif. Namun, untuk perusahaan asing yang bekerjasama dengan perusahaan dalam negeri sudah ada. Wuling dan Sokon di antaranya.
"Belum ada (dalam negeri)," tutur Franky di Kantor Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Franky melihat mobil nasional itu adalah sebuah kebijakan. Bukan satu bentuk produk ataupun merek. Menurutnya, meski bermerek luar negeri namun diproduksi di Indonesia, itu sudah bisa disebut mobil nasional.
"Saya melihat mobil nasional itu adalah kebijakan. Pemerintah itu melihat kesempatan mereka (investor) untuk berinvestasi di Indonesia (walaupun mereknya luar)," jelas Franky.
Meski demikian, Franky menyebut, pemerintah mendorong para investor-investor tersebut untuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahana lokal. Di antaranya untuk memasok komponen-komponen otomotif yang diperlukan.
"Saya mengupayakan komponen itu melibatkan industri dalam negeri. Kita minta kepada principalnya. Kalau memang ada beberapa komponen yang belum bisa, maka kami minta untuk bermitra dengan lokal," jelasnya.
Terkait dengan produsen mobil Sokon asal China di Tangerang, Banten, Franky mengatakan, perusahaan tersebut sudah meminta izin investasi ke BKPM.
"Saya tidak ingat, tapi izin prinsipnya sudah masuk," tutupnya. (zul/rrd)
Hal tersebut seperti diungkapkan Menteri Perindustrian Saleh Husin, usai bertemu petinggi Sokonindo Automobile di sela-sela acara Halal bi Halal di Kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
"Tadi ada yang baru datang akan memproduksi pada November, yaitu produksi otomotif, mobil," tutur Saleh.
Saleh mengatakan, pabrikan mobil ini memiliki pabrik di Tangerang, Banten. "Pabriknya di Banten," tuturnya.
Sementara itu, Komisaris Sokonindo Automobil Alexander Barus mengatakan, pabrik ini berlokasi di bekas pabrik motor Sanex, yang kini sudah tidak diproduksi lagi. Gedung pabrik tersebut dibuat bertingkat untuk mengakomodiasi kapasitas produksi mobil Sokon nantinya.
"Kita jadi produksi di area itu. Karena sanex itu kecil jadi dibuat 4 tingkat. Semua perizinan sudah selesai. Sekarang tahap pembangunan. November nanti commissioning, trial," kata Alex.
Perusahaan ini menggelontorkan investasi sekitar US$ 150 juta atau setara Rp 1,65 triliun untuk merealisasikan investasinya tersebut. Tahap awal, pabrik ini akan merakit produk Sokon. Artinya 100% bahan baku mobil diimpor dari China, kemudian dirakit di Indonesia.
"Investasinya sekitar US$ 150 juta," tutup Alex.Mobil China Sokon Dirakit 50.000 Unit/Tahun di TangerangPerusahaan otomotif asal China, merek Sokon bakal merakit produknya di Indonesia November mendatang. Dalam satu tahun, pabrik perakitan ini bisa memproduksi sebanyak 50.000 unit.
Komisaris Sokonindo Automobile, Alexander Barus mengatakan, Sokon bakal memproduksi 50.000 unit mobil berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dengan menyasar kelas menengah ke bawah.
"Produksi kita kalau di China itu 400 ribu unit per tahun. Di Indonesia ini investasinya US$ 150 juta. Akan kita produksi tahap pertama 50 ribu unit per tahun," tutur Alex ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Alex menegaskan, pabrik ini masih sebatas merakit mobil, karena 100% komponennya masih diimpor dari China. Namun dia menuturkan, dalam 5 tahun ke depan, ditargetkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk ini bisa mencapai 80%.
"Untuk kualitas ini satu tingkat di atas Sokon China. Untuk pengembangan berikutnya 5 tahun ke depan, saya bilang ke mereka itu 20% content China, 80% lokal," jelasnya.
Alex menuturkan, pabrik senilai Rp 1,65 triliun tersebut sudah dibangun sejak November lalu di Tangerang, Banten dan ditargetkan akan memasuki masa uji coba produksi di November tahun ini.
"Sekarang sudah 40%. Diharapkan November ini sudah commissioning," tutupnya.Mobil China Sokon yang Bakal Diproduksi di TangerangPerusahaan otomotif asal China, merek Sokon akan mulai merakit produknya pada November 2015 di Indonesia. Bagaimana rupa mobil Sokon yang dirakit di Tangerang, Banten itu?
Berdasarkan gambar yang diberikan Menteri Perindustrian, Saleh Husin, kepada detikFinance, mobil Sokon berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV). Dari penampakan mobil tersebut, desain Sokon nampak elegan, namun tidak dijelaskan berapa kapasitas mesin, termasuk teknologi mesin yang digunakan.
Komisaris Sokonindo Automobile, Alexander Barus mengatakan, untuk tahap awal pihaknya menargetkan produksi 50.000 unit per tahun.
"Produksi kita kalau di China itu 400 ribu unit per tahun. Di Indonesia ini investasinya US$ 150 juta. Akan kita produksi tahap pertama 50 ribu unit," tutur Alex, ditemui di sela-sela Halal bi Halal di Kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Alex menegaskan, pabrik ini masih sebatas merakit mobil, karena 100% komponennya masih diimpor dari China. Namun dia menuturkan, dalam 5 tahun ke depan, ditargetkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk ini bisa mencapai 80%.
"Untuk kualitas ini satu tingkat di atas Sokon China. Untuk pengembangan berikutnya 5 tahun ke depan, saya bilang ke mereka itu 20% content China, 80% lokal," jelasnya.
Alex menuturkan, pabrik senilai Rp 1,65 triliun tersebut sudah dibangun sejak November lalu di Tangerang, Banten dan ditargetkan akan memasuki masa uji coba produksi di November tahun ini.
Ia menegaskan, pabrik ini berlokasi di bekas pabrik motor Sanex, yang kini sudah tidak diproduksi lagi. Gedung pabrik tersebut dibuat bertingkat untuk mengakomodiasi kapasitas produksi mobil Sokon nantinya.
"Kita jadi produksi di area itu. Karena Sanex itu kecil jadi dibuat 4 tingkat. Semua perizinan sudah selesai. Sekarang tahap pembangunan. November nanti commissioning, trial," kata Alex.Mobil-mobil China Diproduksi di RI, Apa Kabar Mobil Nasional?Produksi Mobil Esemka○
Sudah ada dua pabrikan otomotif China yang bakal memproduksi mobil di Indonesia. Dalam waktu dekat, mobil bermerek Sokon akan mulai dirakit di Tangerang, Banten. 2017, merek mobil China lainnya Wuling juga bakal menyusul. Sementara, tak terdengar produk mobil nasional seperti Esemka, dan lainnya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, hingga kini, belum ada perusahaan dalam negeri yang mengajukan izin untuk berinvestasi di bidang otomotif. Namun, untuk perusahaan asing yang bekerjasama dengan perusahaan dalam negeri sudah ada. Wuling dan Sokon di antaranya.
"Belum ada (dalam negeri)," tutur Franky di Kantor Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Franky melihat mobil nasional itu adalah sebuah kebijakan. Bukan satu bentuk produk ataupun merek. Menurutnya, meski bermerek luar negeri namun diproduksi di Indonesia, itu sudah bisa disebut mobil nasional.
"Saya melihat mobil nasional itu adalah kebijakan. Pemerintah itu melihat kesempatan mereka (investor) untuk berinvestasi di Indonesia (walaupun mereknya luar)," jelas Franky.
Meski demikian, Franky menyebut, pemerintah mendorong para investor-investor tersebut untuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahana lokal. Di antaranya untuk memasok komponen-komponen otomotif yang diperlukan.
"Saya mengupayakan komponen itu melibatkan industri dalam negeri. Kita minta kepada principalnya. Kalau memang ada beberapa komponen yang belum bisa, maka kami minta untuk bermitra dengan lokal," jelasnya.
Terkait dengan produsen mobil Sokon asal China di Tangerang, Banten, Franky mengatakan, perusahaan tersebut sudah meminta izin investasi ke BKPM.
"Saya tidak ingat, tapi izin prinsipnya sudah masuk," tutupnya. (zul/rrd)
★ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.