⚓️ Proyek pembangunan kapal baru untuk AL Malaysia Direktur Pemasaran PT PAL, Willgo Zainar beserta jajaran menerima kunjungan CEO Hasil Integra Malaysia (Zona Jakarta)
Kabar mengejutkan datang dari Direktur Pemasaran PT PAL Willgo Zainar di Instagramnya, mengabarkan akan kunjungan CEO salah satu perusahaan dirgantara Malaysia.
Pada Selasa (13/8), Willgo beserta kadiv telah menerima CEO Hasil Integra SDN BHD bersama jajarannya.
Sementara yang lebih mengejutkan, orang penting PT PAL ini mengungkap tujuan dari kedatangan CEO tersebut.
“Kunjungannya ini dalam penjajakan kolaborasi pada proyek pembangunan kapal baru untuk Angkatan Laut Diraja Malaysia di masa yang akan datang. Semoga sukses bersama”, katanya.
Tidak jelas kapal jenis apa yang dimaksud, tapi paling tidak kabar pada bulan April lalu bisa memberi gambaran.
Malaysia dikabarkan tengah berupaya memodernisasi armada angkatan lautnya.
Salah satu aset yang kini diincar adalah sebuah kapal LPD (Landing Platform Dock), atau mereka menyebutnya Multi-Role Support Ship (MRSS).
Memang benar Malaysia sudah ditawari oleh beberapa pihak, namun LPD besutan PT PAL tetap menjadi opsi.
Pasalnya, Panglima Angkatan Laut Malaysia pada bulan April lalu menyambangi fasilitas PT PAL di Surabaya.
“Pada 19 April lalu, Panglima Angkatan Laut Laksamana Tan Sri Abdul Rahman bin Ayob mengunjungi PT PAL di Surabaya. Kedatangannya disambut oleh manajemen puncak PT PAL untuk memberi pengarahan mengenai operasional perusahaan, dan diakhiri dengan berkeliling galangan kapal”, jelas Defence Security Asia (1/5).
Seperti yang sudah disebut di atas, Malaysia berupaya memodernisasi angkatan lautnya dan salah satunya dengan keberadaan kapal jenis ini.
Menurut Angkatan Laut Malaysia, mereka setidaknya memerlukan hingga 15 unit LPD.
“Dengan letak geografis negara yang terbaik dua terpisahkan dengan Laut China Selatan, maka diperlukan platform seperti itu untuk bantuan logistik”, ucap Panglima Abdul Rahman.
Beberapa perwira senior Angkatan Bersenjata Malaysia bahkan mendorong akuisisi kapal tersebut, dan meminta untuk dipercepat.
Karena kebutuhan Angkatan Laut Malaysia akan kapal LPD semakin tinggi setiap detiknya mengingat armada yang ada sudah berusia hampir 40 tahun.
PT PAL menjelaskan bahwa kapal LPD adalah platform angkut alih-alih tempur.
Kapal jenis ini dibuat untuk membawa sebanyak mungkin orang atau peralatan di atasnya.
Kapal LPD PT PAL mampu membawa 3 unit helikopter, 2 Landing Craft Utility (LCU), 2 Rigid Hull Rubber Boat (RHIB), dan 2 perahu kecil tambahan.
Oleh karena itu, kapal jenis LPD ini habitatnya sebagai platform pendukung alih-alih penyerang.
Dia dapat melaksanakan misi pendaratan amfibi maupun dukungan tembakan angkatan laut.
Selain misi bersenjata, kapal LPD juga dapat digunakan untuk misi-misi non-militer seperti evakuasi massal, bantuan kemanusiaan, hingga tanggap bencana. ***
Kabar mengejutkan datang dari Direktur Pemasaran PT PAL Willgo Zainar di Instagramnya, mengabarkan akan kunjungan CEO salah satu perusahaan dirgantara Malaysia.
Pada Selasa (13/8), Willgo beserta kadiv telah menerima CEO Hasil Integra SDN BHD bersama jajarannya.
Sementara yang lebih mengejutkan, orang penting PT PAL ini mengungkap tujuan dari kedatangan CEO tersebut.
“Kunjungannya ini dalam penjajakan kolaborasi pada proyek pembangunan kapal baru untuk Angkatan Laut Diraja Malaysia di masa yang akan datang. Semoga sukses bersama”, katanya.
Tidak jelas kapal jenis apa yang dimaksud, tapi paling tidak kabar pada bulan April lalu bisa memberi gambaran.
Malaysia dikabarkan tengah berupaya memodernisasi armada angkatan lautnya.
Salah satu aset yang kini diincar adalah sebuah kapal LPD (Landing Platform Dock), atau mereka menyebutnya Multi-Role Support Ship (MRSS).
Memang benar Malaysia sudah ditawari oleh beberapa pihak, namun LPD besutan PT PAL tetap menjadi opsi.
Pasalnya, Panglima Angkatan Laut Malaysia pada bulan April lalu menyambangi fasilitas PT PAL di Surabaya.
“Pada 19 April lalu, Panglima Angkatan Laut Laksamana Tan Sri Abdul Rahman bin Ayob mengunjungi PT PAL di Surabaya. Kedatangannya disambut oleh manajemen puncak PT PAL untuk memberi pengarahan mengenai operasional perusahaan, dan diakhiri dengan berkeliling galangan kapal”, jelas Defence Security Asia (1/5).
Seperti yang sudah disebut di atas, Malaysia berupaya memodernisasi angkatan lautnya dan salah satunya dengan keberadaan kapal jenis ini.
Menurut Angkatan Laut Malaysia, mereka setidaknya memerlukan hingga 15 unit LPD.
“Dengan letak geografis negara yang terbaik dua terpisahkan dengan Laut China Selatan, maka diperlukan platform seperti itu untuk bantuan logistik”, ucap Panglima Abdul Rahman.
Beberapa perwira senior Angkatan Bersenjata Malaysia bahkan mendorong akuisisi kapal tersebut, dan meminta untuk dipercepat.
Karena kebutuhan Angkatan Laut Malaysia akan kapal LPD semakin tinggi setiap detiknya mengingat armada yang ada sudah berusia hampir 40 tahun.
PT PAL menjelaskan bahwa kapal LPD adalah platform angkut alih-alih tempur.
Kapal jenis ini dibuat untuk membawa sebanyak mungkin orang atau peralatan di atasnya.
Kapal LPD PT PAL mampu membawa 3 unit helikopter, 2 Landing Craft Utility (LCU), 2 Rigid Hull Rubber Boat (RHIB), dan 2 perahu kecil tambahan.
Oleh karena itu, kapal jenis LPD ini habitatnya sebagai platform pendukung alih-alih penyerang.
Dia dapat melaksanakan misi pendaratan amfibi maupun dukungan tembakan angkatan laut.
Selain misi bersenjata, kapal LPD juga dapat digunakan untuk misi-misi non-militer seperti evakuasi massal, bantuan kemanusiaan, hingga tanggap bencana. ***
⚓️ Zona Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.