Ada Komunikasi Rafale-Air C2 dan Perang Elektronik
(Unhan) ★
Universitas Pertahanan (Unhan) RI dan PT Thales Indonesia menyepakati Pembentukan Akademi Pelatihan Unhan-Thales. Hal ini ditandai dengan pertemuan Plt Rektor Unhan RI, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza dan Presiden Direktur PT Thales Indonesia, Olivier Rabourdin beberapa waktu lalu di Kampus Pascasarjana Unhan RI, Jakarta Pusat.
“Kami menyambut baik kesempatan ini untuk memperluas kerja sama dengan PT Thales Indonesia, terutama dalam hal peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Transfer of Technology, serta pengembangan teknologi militer dan sistem keamanan siber di Indonesia,” kata Jonni seperti dikutip dari keterangan resmi Humas Unhan RI, Jumat, (23/8).
Hal yang sama diungkapkan Presiden Direktur PT Thales Indonesia, Olivier Rabourdin, dalam kesempatan menjelaskan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mendiskusikan potensi kolaborasi lebih lanjut antara Unhan RI dan Thales dalam bidang pendidikan dan pelatihan, guna mendukung kebutuhan sumber daya pertahanan Indonesia melalui pembentukan Akademi Pelatihan Unhan RI-Thales.
Tahap Pertama Libatkan 20 Mahasiswa S1-S3
Disepakati dalam pertemuan tersebut yaitu pada tahap pertama dari rencana kerja sama ini mencakup pengembangan dan pelaksanaan program pelatihan yang akan memenuhi kebutuhan Kementerian Pertahanan (MoD) Indonesia dalam hal tenaga kerja terampil di bidang pertahanan dan industri.
“Program Pelatihan Percontohan (PTP) yang diusulkan Thales akan berlangsung selama 3 bulan dengan pendekatan hibrida akademik dan industri,” bunyi kutipan Humas Unhan RI.
Program ini bertujuan untuk melatih staf MoD dalam lima domain utama yang akan disepakati bersama MoD, yaitu :
★ Komunikasi (Radio & Datalink): Fokus pada interoperabilitas antar sistem, seperti komunikasi antara pesawat tempur Rafale dan Air C2.
★ Radar: Memanfaatkan instalasi radar Thales yang besar di Indonesia dan usaha patungan (JV) dengan PT Len Industri.
★ Keamanan Siber: Menjawab kebutuhan besar Indonesia dalam keamanan siber, terutama setelah serangan ransomware LockBit terhadap Imigrasi Indonesia pada Juni 2024.
★ Perang Elektronik (Electronic Warfare): Dianggap sebagai topik kunci bagi masa depan Angkatan Bersenjata Indonesia.
★ Sonar: Menjawab peluang besar di Indonesia, dengan sedikitnya insinyur berpengalaman di Angkatan Laut.
“Program Sertifikasi Profesional, direncanakan berlangsung selama 3 bulan sebagai langkah awal peluncuran akademi selama 3 tahun pertama,” tulis Humas Unhan RI.
Setiap modul pelatihan akan mencakup sekitar 200 jam dengan melibatkan 20 mahasiswa S1, S2, dan S3 Unhan RI per modul. Thales akan memimpin sepertiga dari total waktu pelatihan (66,67 jam) dengan menghadirkan pakar teknis serta peralatan pelatihan dari Thales, sementara dua pertiga lainnya (133,33 jam) akan dipimpin oleh dosen Unhan RI.
“Setiap modul akan terdiri dari kombinasi kursus teori dan praktik, dengan rencana pembangunan laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan Thales untuk mendukung kursus praktik. Program kerja sama antara Unhan RI dan Thales ini diharapkan dapat dimulai pada pertengahan 2025,” tutup keterangan Humas Unhan RI. (rr)
(Unhan) ★
Universitas Pertahanan (Unhan) RI dan PT Thales Indonesia menyepakati Pembentukan Akademi Pelatihan Unhan-Thales. Hal ini ditandai dengan pertemuan Plt Rektor Unhan RI, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza dan Presiden Direktur PT Thales Indonesia, Olivier Rabourdin beberapa waktu lalu di Kampus Pascasarjana Unhan RI, Jakarta Pusat.
“Kami menyambut baik kesempatan ini untuk memperluas kerja sama dengan PT Thales Indonesia, terutama dalam hal peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Transfer of Technology, serta pengembangan teknologi militer dan sistem keamanan siber di Indonesia,” kata Jonni seperti dikutip dari keterangan resmi Humas Unhan RI, Jumat, (23/8).
Hal yang sama diungkapkan Presiden Direktur PT Thales Indonesia, Olivier Rabourdin, dalam kesempatan menjelaskan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mendiskusikan potensi kolaborasi lebih lanjut antara Unhan RI dan Thales dalam bidang pendidikan dan pelatihan, guna mendukung kebutuhan sumber daya pertahanan Indonesia melalui pembentukan Akademi Pelatihan Unhan RI-Thales.
Tahap Pertama Libatkan 20 Mahasiswa S1-S3
Disepakati dalam pertemuan tersebut yaitu pada tahap pertama dari rencana kerja sama ini mencakup pengembangan dan pelaksanaan program pelatihan yang akan memenuhi kebutuhan Kementerian Pertahanan (MoD) Indonesia dalam hal tenaga kerja terampil di bidang pertahanan dan industri.
“Program Pelatihan Percontohan (PTP) yang diusulkan Thales akan berlangsung selama 3 bulan dengan pendekatan hibrida akademik dan industri,” bunyi kutipan Humas Unhan RI.
Program ini bertujuan untuk melatih staf MoD dalam lima domain utama yang akan disepakati bersama MoD, yaitu :
★ Komunikasi (Radio & Datalink): Fokus pada interoperabilitas antar sistem, seperti komunikasi antara pesawat tempur Rafale dan Air C2.
★ Radar: Memanfaatkan instalasi radar Thales yang besar di Indonesia dan usaha patungan (JV) dengan PT Len Industri.
★ Keamanan Siber: Menjawab kebutuhan besar Indonesia dalam keamanan siber, terutama setelah serangan ransomware LockBit terhadap Imigrasi Indonesia pada Juni 2024.
★ Perang Elektronik (Electronic Warfare): Dianggap sebagai topik kunci bagi masa depan Angkatan Bersenjata Indonesia.
★ Sonar: Menjawab peluang besar di Indonesia, dengan sedikitnya insinyur berpengalaman di Angkatan Laut.
“Program Sertifikasi Profesional, direncanakan berlangsung selama 3 bulan sebagai langkah awal peluncuran akademi selama 3 tahun pertama,” tulis Humas Unhan RI.
Setiap modul pelatihan akan mencakup sekitar 200 jam dengan melibatkan 20 mahasiswa S1, S2, dan S3 Unhan RI per modul. Thales akan memimpin sepertiga dari total waktu pelatihan (66,67 jam) dengan menghadirkan pakar teknis serta peralatan pelatihan dari Thales, sementara dua pertiga lainnya (133,33 jam) akan dipimpin oleh dosen Unhan RI.
“Setiap modul akan terdiri dari kombinasi kursus teori dan praktik, dengan rencana pembangunan laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan Thales untuk mendukung kursus praktik. Program kerja sama antara Unhan RI dan Thales ini diharapkan dapat dimulai pada pertengahan 2025,” tutup keterangan Humas Unhan RI. (rr)
★ IDM
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.