blog-indonesia.com

Sabtu, 31 Agustus 2024

Balitbang Kemhan Melaksanakan Supervisi Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR)

 Litbang PT Radar Telekomunikasi Indonesia 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWizypDsJw9GM81URi3ATewUO0iMWcrFRI78lBNudKee2UORFBL8BV3qE2hUSJ0wGSNrDIEqqM63LLMnfdZzbBbGAhPs4SZlzLHtrsbqpn2lMph-XMkoSK1j6I5amooqN8aYAAnDiXgX23-JRQywJi5zY4BWX7XgjydCyPid7eSGhJzHGrpYRMpwEAj_DR/s953/457309368_122176825670211399_1859280878300456767_n.jpgSistem Man Portable Surveillance Radar (Kemhan) 📡

R
adar man portable (manpack) untuk intai medan jarak pendek sudah bukan barang baru dalam dunia militer, termasuk Indonesia pun diwartakan telah mengoperasikan apa yang disebut Man Portable Surveillance Radar (MPSR). Selain merek impor, rupanya industri pertahanan dalam negeri juga ingin mengambil peran di negara sendiri. Seperti yang dilakukan PT Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI) yang telah merilis prototipe MPSR Tahap II.

Dikutip dari Kemhan.go.id (29/8/2024), Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melaksanakan kegiatan supervisi prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) Tahap II pada hari Selasa 27 Agustus 20024 di workshop PT. Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI) di Bandung.

Tim Puslitbang Alpalhan dipimpin oleh Laksma TNI Danto Yuliardi Wirawan, selaku Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan, serta didampingi oleh Kolonel Laut (KH) Ir. Herlambang Effendy, M.Si Kabid Matra Laut Puslitbang Balitbang Kemhan, para Peneliti/Perekayasa, APN, dan Kasubbid Bidang Matra Laut Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan.

Man Portable Surveillance Radar
(MPSR) adalah sistem radar tipe ground surveillance yang dapat mendeteksi objek di darat khususnya pergerakan personel dan kendaraan. Litbang Prototipe MPSR yang dilaksanakan oleh Balitbang Kemhan bersama PT RTI ini merupakan upaya untuk meningkatkan penguasaan teknologi di bidang Radar guna memenuhi kebutuhan Alpalhankam TNI dari hasil produk industri dalam negeri.

Kegiatan supervisi dilaksanakan untuk mengarahkan, mengelola dan mengawasi guna memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan Litbang Man Portable Surveillance Radar (MPSR) Tahap II ini dilaksanakan sesuai rencana baik spesifikasi, mutu maupun waktu.

Untuk kegiatan berikutnya pada rangkaian Litbang MPSR ini akan dilaksanakan uji fungsi di air weapon range (AWR) TNI AU di Lumajang, Jawa Timur, guna menguji performance, ketahanan serta aspek ergonomis perangkat MPSR yang telah dibuat. Sejauh ini belum ada informasi teknis yang disampaikan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSEqgdsD-bk5gp-UWSJ1iORNzxi8S9GE0mGLEcqPA7HekKd57Yuw35SnSoDjptSrHPGXCpajnSN_vFb47HhC2oMDjnB2qwfPhGWd-7tWJ0Ss9Cf8kr8NMautJZ5mHiL0tfP5LgOcCPWf-3xxWTL-ymrtjp8c3xJPMYJeXlIrYNfy-ufmgWstgdpKW7YrPy/s3536/1618990068.jpgMerujuk ke portal The Hindu – hinduonnet.com (6/8/2007), diberitakan bahwa Bharat Electronic Limited (BEL) telah mengantongi pesanan untuk penjualan Battle-field Surveillance Radar-Short-Range (BFSR-SR) – radar pengintai medan perang jarak pendek ke Indonesia. Masih dari sumber yang sama, disebut BEL telah memasok 100 unit radar BFSR-SR ke Indonesia, setelah memenangkan persaingan ketat dengan kompetitor seperti Raytheon dari Amerika Serikat dan konsorsium Thales.

BFSR-SR adalah jenis radar man portable dengan bobot sekitar 30 kg. Untuk pengoperasiannya, BFSR-SR hanya dibutuhkan 2-3 personel saja. Karena terbilang ringkas, radar pengintai jarak pendek ini dapat digelar dalam waktu kurang dari 5 menit.

Radar ini memiliki GPS inbuilt untuk lokasi diri dan keselarasan dengan peta digital. BFSR-SR juga memiliki kompas magnetik digital built-in yang secara otomatis dapat mengarahkan radar ke Utara. Hal ini untuk memastikan bahwa lokasi yang tepat dari target dapat diukur.

Secara teknis, BFSR-SR beroperasi di frekuensi J band (10 – 18/20 GHz), rentang deteksinya azimuth 30 – 180 derajat dan elevasi -40 sampai 15 derajat. Menggunakan tenaga 80 watt, presisi dari radar ini ada pada kisaran 20 meter.

Nah, untuk jarak jangkau deteksi, untuk mengendus keberadaan orang yang merangkak dapat diketahui dari jarak 700 meter, kemudian orang yang berjalan dapat diketahui dari jarak 3.000 meter, kelompok orang berjalan dari jarak 7.000 meter, kendaraan ringan dari jarak 10.000 meter dan kendaraan berat dari jarak 14.000 meter.

Bila melihat sepintas kemampuan radar man portable produksi India, maka idealnya apa yang diproduksi PT RTI harus punya kemampuan yang lebih baik. (Gilang Perdana)

  📡 Indomiliter  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More