blog-indonesia.com

Kamis, 27 Juni 2024

TNI AL Bangun 2 Kapal Survei Hidros dengan Sensor Modern dari Jerman

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1e1fy_j6qD7RtOuqZROxGsu838-X3V0f4vwiQVPbZM3YlLbXMz-JSHlvtCseZJkS202lPQA_1T6EbFXUtzhFt7plWngWOAtHw4CwfXMtDm9Qicn-NYH2VpluuC_3re7RDGcDIb1_DKYUHixl1jZ9wQF17Z0a6wI0U16Q2xtvCgLUksnlt6amK_r1-BEk/s1680/Desain%20Kapal%20Bantu%20Hydro%20Oceanography%20(BHO)%20105%20M%20di%20PT%20Palindo%20Marine_95367412899.pngDesain Kapal Bantu Hydro Oceanography (BHO) 105 M di PT Palindo Marine (ist)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengungkapkan TNI AL membangun dua unit tambahan kapal survei untuk Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) untuk mengoptimalkan tugas pemetaan laut.

Untuk Pushidrosal dalam postur ke kuatan TNI AL ke depan, sekarang ini kita sedang membangun kapal hidros (untuk) survei yang dibangun di dalam dan luar negeri,” ungkap Ali usai pembukaan rapat koordinasi nasional (Rakornas) Hidrografi 2024, Jakarta, Selasa (25/6).

Ali menjelaskan pembangunan dua kapal survei hidros tersebut sebagian besar dibangun di dalam negeri, yakni di PT Palindo Marine, Batam, untuk bagian badan atau platform. Sedangkan peralatan sensor kapal diimpor dari luar negeri, yaitu Jerman.

Untuk badan kapalnya itu kita bangun sendiri di dalam negeri, tetapi peralatannya mungkin kita datangkan dari luar negeri, peralatan-peralatan sensor yang cukup modern dan sophisticated itu memang kita masih impor dari luar,” jelasnya.

  Target pembangunan rampung antara 2025-2026 
Di tempat yang sama, Komandan Pushidrosal Laksamana Madya Budi Purwanto mengatakan pembangunan dua unit kapal survei baru untuk Pushidrosal itu ditargetkan rampung pada akhir 2025 atau sekitar awal 2026 mendatang. Ia mengaku, saat ini progres pembangunan platform kapal di Batam cukup cepat.

Akhir 2025 atau awal 2026, nggak jauh (waktu penyelesaian pembangunan kapal), ini karena progresnya sudah cukup berkembang pesat di Batam,” kata Budi.

Nantinya, dua kapal survei hidros baru tersebut memiliki panjang sekitar 105 meter dan digadang-gadang menjadi yang tercanggih, melampaui KRI Spica-934, KRI Rigel-933, dan KRI Dewa Kembar-932. Hal ini dikarenakan bakal dilengkapi sejumlah peralatan canggih dari Jerman.

Konsep pembangunan kapalnya (dua unit kapal survei baru) di PT Palindo Marine, Batam. Nantinya, pengisian peralatannya di Jerman. Itu akan jadi kapal canggih (Pushidrosal)” ujar Budi.

 KSAL Ingin Setiap Tahun Tambah Alutsista untuk Pushidrosal 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsjQlahyphenhyphenlXJ0B5VUyvcfhuO1J82fQHvQA1yDMIZqtq5Vnm7cX1PC8WUKpzbmLL_eYpt3nAJxA7qHUi1LxwDQJANHz5IzIumGtsZ7gqUO5nUI1zPuQ18FoDFIrYZtcxPQJeDkdQRFS9PDM3WsNdVusaqydJvFX2NxUUm2lBHS7ffxpdFvCzP37rZ_Uo5X6b/s750/935%20Pollux%202357.jpgKRI Pollux 935 produksi Karimun Batam (Ist)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali ingin meningkatkan tambahan unit kapal survei modern hingga peralatan sensor canggih setiap tahunnya untuk Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal).

Namun, Ali mengatakan hal itu mungkin akan bisa diupayakan apabila Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyetujui dukungan anggaran tambahan terhadap Pushidrosal di luar militer, yakni kepentingan sipil terkait riset dan survei untuk keselamatan navigasi.

Sementara tambahan 2 unit dulu (kapal survei baru). Mungkin nanti tiap tahunnya akan kita tingkatkan, tergantung dengan anggaran (persetujuan dari Bappenas)” kata Ali kepada awak media usai Rakornas Hidrografi 2024 di Jakarta, Selasa (25/6).

Ia mengakui anggaran untuk kepentingan survei Pushidrosal masih tergolong kecil. Selama ini, anggaran lembaga tersebut yang masuk dalam TNI AL hanya untuk kepentingan militer sedangkan khusus kepentingan sipil belum mendapatkan dukungan dari Bappenas.

Jadi, memang untuk anggaran riset ini masih kecil. Tadi juga sudah disampaikan oleh Menko Marves, negara maju itu pasti anggaran risetnya besar. Nantinya, lembaga Pushidrosal akan diperkuat dari keberadaan dan fungsinya serta perannya akan ditingkatkan,” ujar Ali.

Jika usulan tambahan anggaran ke Bappenas tersebut berhasil, Ali mengungkapkan selain ingin meningkatkan unit kapal survei, TNI AL juga bakal melakukan pengadaan sejumlah sensor portable yang dapat dibawa oleh kapal-kapal survei lama milik Pushidrosal.

Apabila (tambahan anggaran) berhasil, maka kita akan tambah atau kita akan melakukan pengadaan sensor-sensor portable yang sudah lebih maju dan modern, bisa dibawa oleh kapal-kapal lama. Harapannya begitu,” ungkapnya.

Adapun TNI AL sedang membangun dua unit tambahan kapal survei untuk optimalisasi kerja Pushidrosal sebagai satu-satunya lembaga hidrografi nasional. Ali memaparkan, untuk badan atau platform kapal dibangun di dalam negeri, yakni di PT Palindo, Batam, untuk bagian badan atau platform. Sedangkan peralatan sensor kapal diimpor dari luar negeri, yaitu Jerman.

Dua unit tambahan kapal survei yang digadang-gadang menjadi tercanggih di jajaran Pushidrosal itu ditargetkan rampung sekitar akhir 2025 atau awal 2026 mendatang. (at)

 Berikut video KRI Pollux 935 buatan lokal : 


 
👷 IDM  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More