KASAL ungkap beberapa ranpur akan diganti ZAHA, Direncanakan kolaborasi antara Pindad dengan FNSS dalam memproduksi kendaraan amphibi [FNSS] ★
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa realisasi atau pemenuhan kekuatan pokok minimum (MEF) Korps Marinir TNI Angkatan Laut Tahap III Periode 2019–2024 mencapai 60 persen untuk personel dan 40 hingga 60 persen untuk material.
Laksamana Ali, saat ditemui selepas memimpin serah terima jabatan Komandan Korps Marinir TNI AL, di Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta, Minggu, lanjut menjelaskan TNI AL bakal mengganti beberapa kendaraan tempur (ranpur) Korps Marinir, dan melengkapi perlengkapan prajurit demi memenuhi kekuatan pokok minimum di lingkungan Marinir.
“Untuk peremajaan alutsista (alat utama sistem pertahanan) ini juga akan kami laksanakan terus, terutama dalam waktu dekat adalah penggantian ranratfib, kendaraan pendaratan amfibi seperti LVT 7 itu sudah agak tua nantinya akan diperbarui dengan yang lebih baru,” kata Kepala Staf TNI AL.
Korps Marinir saat ini diperkuat beberapa kendaraan pendaratan amfibi yang usianya cukup tua, di antaranya yang berjenis BTR 50 P, BTR 50 PK, BTR 50 PM, AMX-10PAC dan LVT-7 A1.
LVT-7 A1 saat ini digunakan Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yonranratfib) di Pasukan Marinir 1 Jakarta dan Pasukan Marinir 2 Surabaya.
Ranpur BVP-2 Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Korps Marinir (Marinir) ★
Tidak hanya LVT 7, kendaraan tempur yang juga bakal diganti BVP 2 yang digunakan oleh Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Marinir TNI AL.
“Kemudian (dari) Arhanud juga BVP 2, mungkin nanti diganti (dengan) yang lebih baru,” kata Muhammad Ali.
Kemudian, TNI AL juga akan melengkapi persenjataan perseorangan prajurit dan set alat perlindungan personel terintegrasi (IPP set) di antaranya seperti rompi, helm, alat komunikasi.
“Persenjataan perseorangan, kemudian kelengkapan IPP set mau pun night vision goggles (kacamata pelindung untuk melihat di kegelapan) nanti juga semua akan dilengkapi,” kata Laksamana Ali.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat meresmikan beberapa gedung TNI AL di Jakarta, tahun lalu (26/12/2022), menargetkan pemenuhan MEF TNI AL sampai akhir 2024 sampai 80 hingga 85 persen.
MEF merupakan standar kekuatan pokok dan minimum TNI yang mutlak dipersiapkan demi pelaksanaan tugas prajurit TNI yang efektif dan optimal. Untuk pemenuhan MEF Tahap III, yang dijadwalkan terpenuhi sampai akhir 2024, TNI AL menargetkan memiliki 182 unit kapal perang (KRI), 8 kapal selam, 100 unit pesawat udara (pesud), dan 978 unit kendaraan tempur.
♞ antara
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa realisasi atau pemenuhan kekuatan pokok minimum (MEF) Korps Marinir TNI Angkatan Laut Tahap III Periode 2019–2024 mencapai 60 persen untuk personel dan 40 hingga 60 persen untuk material.
Laksamana Ali, saat ditemui selepas memimpin serah terima jabatan Komandan Korps Marinir TNI AL, di Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta, Minggu, lanjut menjelaskan TNI AL bakal mengganti beberapa kendaraan tempur (ranpur) Korps Marinir, dan melengkapi perlengkapan prajurit demi memenuhi kekuatan pokok minimum di lingkungan Marinir.
“Untuk peremajaan alutsista (alat utama sistem pertahanan) ini juga akan kami laksanakan terus, terutama dalam waktu dekat adalah penggantian ranratfib, kendaraan pendaratan amfibi seperti LVT 7 itu sudah agak tua nantinya akan diperbarui dengan yang lebih baru,” kata Kepala Staf TNI AL.
Korps Marinir saat ini diperkuat beberapa kendaraan pendaratan amfibi yang usianya cukup tua, di antaranya yang berjenis BTR 50 P, BTR 50 PK, BTR 50 PM, AMX-10PAC dan LVT-7 A1.
LVT-7 A1 saat ini digunakan Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yonranratfib) di Pasukan Marinir 1 Jakarta dan Pasukan Marinir 2 Surabaya.
Ranpur BVP-2 Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Korps Marinir (Marinir) ★
Tidak hanya LVT 7, kendaraan tempur yang juga bakal diganti BVP 2 yang digunakan oleh Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Marinir TNI AL.
“Kemudian (dari) Arhanud juga BVP 2, mungkin nanti diganti (dengan) yang lebih baru,” kata Muhammad Ali.
Kemudian, TNI AL juga akan melengkapi persenjataan perseorangan prajurit dan set alat perlindungan personel terintegrasi (IPP set) di antaranya seperti rompi, helm, alat komunikasi.
“Persenjataan perseorangan, kemudian kelengkapan IPP set mau pun night vision goggles (kacamata pelindung untuk melihat di kegelapan) nanti juga semua akan dilengkapi,” kata Laksamana Ali.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat meresmikan beberapa gedung TNI AL di Jakarta, tahun lalu (26/12/2022), menargetkan pemenuhan MEF TNI AL sampai akhir 2024 sampai 80 hingga 85 persen.
MEF merupakan standar kekuatan pokok dan minimum TNI yang mutlak dipersiapkan demi pelaksanaan tugas prajurit TNI yang efektif dan optimal. Untuk pemenuhan MEF Tahap III, yang dijadwalkan terpenuhi sampai akhir 2024, TNI AL menargetkan memiliki 182 unit kapal perang (KRI), 8 kapal selam, 100 unit pesawat udara (pesud), dan 978 unit kendaraan tempur.
♞ antara
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.