KRI Usman Harun [Nevesbu]
Penyedia teknologi maritim Belanda Nevesbu, bekerja sama erat dengan kontraktor utama PT LEN Industri, telah melakukan rekayasa integrasi sistem platform pada fregat ringan multi-peran Angkatan Laut Indonesia KRI Usman Harun.
Perusahaan menginformasikan bahwa, untuk mengaktifkan konversi, pekerjaan pembongkaran untuk menghapus sistem misi yang ada dan konstruksi dari kapal saat ini sedang berlangsung.
Perusahaan juga akan memberikan dukungan halaman selama konversi.
Sebagai integrator sistem platform, Nevesbu bertanggung jawab atas semua rekayasa yang diperlukan untuk mengintegrasikan sistem misi ke dalam fregat sambil memastikan sistem dan semua subsistem di kapal berfungsi sebagaimana dimaksud.
Ini termasuk menentukan pekerjaan pembongkaran dan merancang modifikasi pada struktur kapal, sistem utilitas platform, pondasi, rute kabel dan pengaturan ruangan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Sebelum pekerjaan desain, Nevesbu memetakan situasi saat ini dengan melakukan inspeksi di atas kapal. Perusahaan merinci situasi yang ada di kapal KRI Usman Harun menggunakan pemindaian laser 3D.
Pengumpulan data melalui pemindaian laser 3D memberikan wawasan presisi tentang bagaimana wadah diatur dan lokasi yang tepat dari semua sistem, kabel, dan pipa. Informasi ini adalah kunci untuk menyesuaikan semua peralatan baru ke dalam lingkungan yang ada dengan benar, menurut Nevesbu.
“Pondasi sering membutuhkan adaptasi dan sistem misi baru juga memerlukan perubahan pada sistem bantu, kabel, pipa, dll. Pengkabelan tidak boleh rentan terhadap gangguan dan harus diberi jarak yang memadai untuk menghindari gangguan. Secara bersamaan, tata letak operasional harus seefisien mungkin dan keseimbangan energi dan stabilitas kapal harus dipantau,” kata Nevesbu.
Perusahaan juga mencatat bahwa kapal angkatan laut harus memenuhi persyaratan ketat mengenai kekakuan selama penembakan amunisi, ketahanan goncangan jika terjadi ledakan dan kekuatan keseluruhan struktur.
Karena itu, ketika mengembangkan desain, perusahaan terus mengejar keseimbangan ideal antara persyaratan yang ketat dan efisiensi optimal untuk kru dalam hal pengoperasian dan perawatan.
Penyedia teknologi maritim Belanda Nevesbu, bekerja sama erat dengan kontraktor utama PT LEN Industri, telah melakukan rekayasa integrasi sistem platform pada fregat ringan multi-peran Angkatan Laut Indonesia KRI Usman Harun.
Perusahaan menginformasikan bahwa, untuk mengaktifkan konversi, pekerjaan pembongkaran untuk menghapus sistem misi yang ada dan konstruksi dari kapal saat ini sedang berlangsung.
Perusahaan juga akan memberikan dukungan halaman selama konversi.
Sebagai integrator sistem platform, Nevesbu bertanggung jawab atas semua rekayasa yang diperlukan untuk mengintegrasikan sistem misi ke dalam fregat sambil memastikan sistem dan semua subsistem di kapal berfungsi sebagaimana dimaksud.
Ini termasuk menentukan pekerjaan pembongkaran dan merancang modifikasi pada struktur kapal, sistem utilitas platform, pondasi, rute kabel dan pengaturan ruangan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Sebelum pekerjaan desain, Nevesbu memetakan situasi saat ini dengan melakukan inspeksi di atas kapal. Perusahaan merinci situasi yang ada di kapal KRI Usman Harun menggunakan pemindaian laser 3D.
Pengumpulan data melalui pemindaian laser 3D memberikan wawasan presisi tentang bagaimana wadah diatur dan lokasi yang tepat dari semua sistem, kabel, dan pipa. Informasi ini adalah kunci untuk menyesuaikan semua peralatan baru ke dalam lingkungan yang ada dengan benar, menurut Nevesbu.
“Pondasi sering membutuhkan adaptasi dan sistem misi baru juga memerlukan perubahan pada sistem bantu, kabel, pipa, dll. Pengkabelan tidak boleh rentan terhadap gangguan dan harus diberi jarak yang memadai untuk menghindari gangguan. Secara bersamaan, tata letak operasional harus seefisien mungkin dan keseimbangan energi dan stabilitas kapal harus dipantau,” kata Nevesbu.
Perusahaan juga mencatat bahwa kapal angkatan laut harus memenuhi persyaratan ketat mengenai kekakuan selama penembakan amunisi, ketahanan goncangan jika terjadi ledakan dan kekuatan keseluruhan struktur.
Karena itu, ketika mengembangkan desain, perusahaan terus mengejar keseimbangan ideal antara persyaratan yang ketat dan efisiensi optimal untuk kru dalam hal pengoperasian dan perawatan.
⚓️ Naval Today
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.