⚓ Perkuat Global Supply ChainKunjungi kapal di galangan kapal PAL [PAL] ⚓
H.S. Jeppe Sebastian Kofod Kementerian Luar Negeri Denmark, serta H.E Lars Bo Larsen duta besar Denmark untuk Indonesia bersama para rombongan berkunjung ke PT PAL Indonesia (Persero).
Kunjungan perdana oleh Kementerian Luar Negeri Denmark ini disambut langsung oleh CEO Bapak Kaharuddin Djenod bersama jajaran pejabat PAL di gedung Pusat Informasi Perusahaan (PIP) PT PAL Indonesia (Persero).
Kaharuddin Djenod dalam sambutannya menyampaikan bahwa PAL selama ini telah melakukan kolaborasi dan kerjasama yang luar biasa dengan Denmark, terutama dengan Terma.
Hal ini diwujudkan melalui supply radar pada empat proyek Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter. Selain itu teknologi Denmark juga berperan dalam Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) yang menggunakan Naval Surveillance Radar-Scanter 6002.
Dilanjutkan sambutan dari Jeppe Sebastian Kofod.
“Komunikasi dan kerjasama yang selama ini dilakukan Denmark, khususnya Terma merupakan bukti dari kolaborasi yang luar biasa. Kami berharap dalam waktu dekat akan adanya kerjasama dan kolaborasi yang lebih besar antara Indonesia khususnya PT PAL dengan Denmark,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Denmark juga menunjukkan antusiasmenya atas rencana implementasi transfromasi industry maritim 4.0 yang akan dilakukan oleh PT PAL Indonesia (Persero).
PT PAL Indonesia (Persero) sebagai galangan kapal termodern di Indonesia, memiliki manajemen rantai pasok berskala global atau disebut Global Supply Chain.
Dalam menjalankan proyek pembangunan kapal, Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO), PT PAL Indonesia (Persero) membutuhkan berbagai komponen yang tidak semua komponen utama kapal seperti, mesin penggerak kapal, diesel generator, perangkat sensor dan elektronik dapat diproduksi dalam negeri, sehingga perlu dilakukan dukungan impor.
Dalam kesempatan ini, kedatangan menteri luar negeri Denmark sebagai bukti bahwa PT PAL Indonesia (Persero) memiliki dukungan global supply chain yang kuat.
Mengutip dari pernyataan Prof. Nyoman Pujawan pada acara FGD Indhan chapter 3 beberapa waktu lalu menyatakan bahwa “manajemen Global Supply Chain yang dimiliki PT PAL Indonesia (Persero) sangat akurat sehingga mampu dijadikan sebagai role model bagi galangan kapal lain”.
Manajemen Global Supply Chain PT PAL Indonesia (Persero) mengacu pada aturan kementerian mengenai pengadaan barang dan jasa di lingkungan BUMN dan industri strategis.
Lewat kunjungan ini, CEO Kaharuddin Djenod berharap ke depan bisa memperkuat kerjasama dengan Denmark. Selama ini, Denmark telah melakukan supply Combat Management System (CMS) pada 4 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) 60m.
Salah satunya seperti surveillance radar yang berfungsi untuk mendeteksi posisi dan data target yang ada disekelilingnya secara aktif hingga mampu membedakan antara musuh dan kawan.
Peluang kolaborasi dalam Global Supply Chain yakni perencanaan, berbagi sumber daya, kolaborasi pengembangan bisnis, kolaborasi pengembangan produk baru dan pengadaan bersama.(tin/rst)
H.S. Jeppe Sebastian Kofod Kementerian Luar Negeri Denmark, serta H.E Lars Bo Larsen duta besar Denmark untuk Indonesia bersama para rombongan berkunjung ke PT PAL Indonesia (Persero).
Kunjungan perdana oleh Kementerian Luar Negeri Denmark ini disambut langsung oleh CEO Bapak Kaharuddin Djenod bersama jajaran pejabat PAL di gedung Pusat Informasi Perusahaan (PIP) PT PAL Indonesia (Persero).
Kaharuddin Djenod dalam sambutannya menyampaikan bahwa PAL selama ini telah melakukan kolaborasi dan kerjasama yang luar biasa dengan Denmark, terutama dengan Terma.
Hal ini diwujudkan melalui supply radar pada empat proyek Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter. Selain itu teknologi Denmark juga berperan dalam Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) yang menggunakan Naval Surveillance Radar-Scanter 6002.
Dilanjutkan sambutan dari Jeppe Sebastian Kofod.
“Komunikasi dan kerjasama yang selama ini dilakukan Denmark, khususnya Terma merupakan bukti dari kolaborasi yang luar biasa. Kami berharap dalam waktu dekat akan adanya kerjasama dan kolaborasi yang lebih besar antara Indonesia khususnya PT PAL dengan Denmark,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Denmark juga menunjukkan antusiasmenya atas rencana implementasi transfromasi industry maritim 4.0 yang akan dilakukan oleh PT PAL Indonesia (Persero).
PT PAL Indonesia (Persero) sebagai galangan kapal termodern di Indonesia, memiliki manajemen rantai pasok berskala global atau disebut Global Supply Chain.
Dalam menjalankan proyek pembangunan kapal, Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO), PT PAL Indonesia (Persero) membutuhkan berbagai komponen yang tidak semua komponen utama kapal seperti, mesin penggerak kapal, diesel generator, perangkat sensor dan elektronik dapat diproduksi dalam negeri, sehingga perlu dilakukan dukungan impor.
Dalam kesempatan ini, kedatangan menteri luar negeri Denmark sebagai bukti bahwa PT PAL Indonesia (Persero) memiliki dukungan global supply chain yang kuat.
Mengutip dari pernyataan Prof. Nyoman Pujawan pada acara FGD Indhan chapter 3 beberapa waktu lalu menyatakan bahwa “manajemen Global Supply Chain yang dimiliki PT PAL Indonesia (Persero) sangat akurat sehingga mampu dijadikan sebagai role model bagi galangan kapal lain”.
Manajemen Global Supply Chain PT PAL Indonesia (Persero) mengacu pada aturan kementerian mengenai pengadaan barang dan jasa di lingkungan BUMN dan industri strategis.
Lewat kunjungan ini, CEO Kaharuddin Djenod berharap ke depan bisa memperkuat kerjasama dengan Denmark. Selama ini, Denmark telah melakukan supply Combat Management System (CMS) pada 4 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) 60m.
Salah satunya seperti surveillance radar yang berfungsi untuk mendeteksi posisi dan data target yang ada disekelilingnya secara aktif hingga mampu membedakan antara musuh dan kawan.
Peluang kolaborasi dalam Global Supply Chain yakni perencanaan, berbagi sumber daya, kolaborasi pengembangan bisnis, kolaborasi pengembangan produk baru dan pengadaan bersama.(tin/rst)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.