blog-indonesia.com

Sabtu, 06 November 2021

Abu Dhabi Growth Fund Resmi Jadi Investor Jangkar Terbesar INA

 Suntik Dana US$ 10 Miliar Presiden Jokowi saat menemui Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, di Istana Al-Shatie

Hari ini, Abu Dhabi Growth Fund (ADG) yang didirikan oleh ADQ telah menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja Investasi dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk mendukung investasi UEA di Indonesia senilai US$ 10 miliar.

Dari informasi yang diterima redaksi INDUSTRY.co.id pada Sabtu malam (6/11/2021), kemitraan ini akan menjadi landasan bagi ADG dan INA untuk bekerja sama melalui pendekatan yang tangkas di berbagai bentuk investasi keuangan berimbal hasil tinggi, baik strategi ekuitas likuid maupun non-likuid.

Perjanjian yang ditandatangani tersebut juga bertujuan untuk menempatkan modal di berbagai instrumen keuangan.

Penandatanganan Perjanjian itu sendiri dilakukan oleh Khalifa Sultan Al Suwaidi, Chief Executive Officer, ADG dan Ridha Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur, INA dalam sebuah upacara di Dubai, Uni Emirat Arab.

Dengan demikian, Uni Emirat Arab (UEA) akan menjadi investor jangkar terbesar di INA pasca pengumuman suntikan dana 10 miliar dollar Amerika atas arahan Putra Mahkota UEA, Mohammed bin Zayed al-Nahyan, pada Maret 2021 lalu.

UEA dan Indonesia sendiri telah memiliki ikatan politik, ekonomi, dan budaya yang kuat. Hubungan diplomatik resmi dimulai pada tahun 1976 dan telah diperkuat dalam beberapa tahun terakhir dengan meningkatnya arus perdagangan.

Sepanjang tahun ini, serangkaian kesepakatan kerja sama telah dibuat antara UEA dan Indonesia di sektor-sektor strategis, seperti infrastruktur, pariwisata, dan pertanian.

Pada bulan September lalu, kedua negara juga bersama-sama menyusun Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE CEPA) yang diproyeksikan mampu meningkatkan hubungan perdagangan, serta memperluas peluang ekonomi dan investasi.

Perlu diketahui, Abu Dhabi Growth Fund (ADG), didirikan oleh ADQ pada Juli 2021, adalah pengelola dana investasi yang berfokus pada pertumbuhan.

ADG memiliki mandat untuk menjalankan beragam strategi dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan finansial tinggi bagi pemegang sahamnya, Pemerintah Abu Dhabi.

Dengan pendekatan investasi yang tangkas, ADG mendistribusikan modalnya terutama ke dalam strategi ekuitas, baik likuid maupun non-likuid, di berbagai sektor industri dan geografis.

Sejalan dengan mandat pertumbuhannya, ADG berinvestasi terutama dalam ekuitas swasta, modal ventura, hedge fund, dan ekuitas publik.

Adapun Indonesia Investment Authority (INA), didirikan pada tahun 2020 melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Indonesia Investment Authority (INA) diberi mandat oleh Presiden Jokowi untuk meningkatkan investasi guna mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan membangun kekayaan negara untuk generasi mendatang.

INA sendiri melakukan kegiatan investasi dan berkolaborasi dengan institusi investasi terkemuka global dan domestik dalam sektor-sektor yang memperkuat keunggulan Indonesia dan memberikan imbal balik yang optimal.

  Jokowi Sukses Bawa Komitmen Investasi UEA Senilai Rp 466 Triliun 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meraih kepastian terkait 19 komitmen investasi dengan nilai mencapai 32,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 466 triliun dalam kunjungan ke Abu Dhabi.

Ke-19 komitmen investasi tersebut, menjadi pembahasan utama Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (3/11/2021) waktu setempat.

Hari ini Presiden Republik Indonesia telah melakuklan pertemuan dengan Crown Prince Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan. Pertemuan kedua pemimpin berlangsung cukup lama, sekitar 2,5 jam,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, dalam keterangan pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden (4/11/2021).

Dalam pertemuan tersebut, jelas Menlu, kedua pihak membahas berbagi macam isu termasuk masalah keja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, dan perdagangan.

Retno mengungkapkan, Presiden Jokowi dan Putra Mahkota Abu Dhabi juga membahas kemajuan kerja sama investasi atara kedua negara.

Selama kunjungan ini, terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai 32,7 miliar dolar AS dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan besok di Dubai,” ujar Menlu Retno.

Adapun komitmen bisnis dan investasi dengan Abu Dhabi antara lain:

​ Kerja sama antara INA dan Abu Dhabi Growth Fund
⍟​ INA dan DP World
​ Floating solar antara Masdar dan Pertamina
​ Refinery Balikpapan
​ Manufacture dan distribusi vaksin dan bioproducts
​ Dan berbagai kesepatan G42 dengan berbagai mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomik.

  ⍟ Industry  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More