blog-indonesia.com

Selasa, 22 Juni 2021

Sekilas Drone Penerbal

Perkuat Skadron Udara 700 PUTA SE-01 Skuadron 700 Puspenerbal (Dipta Wahyu/Jawa Pos)

Pada peringatan HUT Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) ke-65 KSAL meresmikan dua skuadron baru, yakni Skuadron Udara 100 Anti Kapal Selam (AKS) dan Skuadron Udara 700 Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA).

Skuadron Udara 100 Anti Kapal Selam diperkuat dengan helikopter Panther yang telah di beli dan digunakan TNI AL. sedangkan Skuadron Udara 700, diperkuat dengan pesawat tanpa awak yang didapat dari luar (hibah) dan buatan dalam negeri.

Hibah ScanEagle kepada beberapa negara merupakan bagian dari program MSI (Maritim Security Initiative).

  Scan Eagle 
ilustrasi ScanEagle [wikipedia]

Dari AS diketahui Indonesia akan mendapatkan hibah sebanyak 14 unit yang telah disetujui oleh DPR.

Drone ScanEagle senilai US$ 28,3 juta ini rencananya akan digunakan TNI AL untuk meningkatkan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian di wilayah maritim guna memperkuat pertahanan negara.

ScanEagle memiliki spesifikasi panjang 1,5 m, rentang sayap 3,1 m, dan muatan 3,4 kg. Drone dengan MTOW 22 kg ini digerakkan mesin piston model pusher berdaya 15 hp.

Kecepatan terbang maksimum ScanEagle mencapai 148 km/jam dengan batas ketinggian terbang mencapai 5.950 m. ScanEagle mampu terbang lama (endurance) lebih dari 24 jam.

ScanEagle diterbangkan menggunakan sistem rel peluncur. dan karena tak dilengkapi sistem roda dan payung pendarat, ScanEagle didaratkan dengan menggunakan metode kabel penangkap (SkyHook) yang mengait bagian ujung sayap (winglet).

Untuk muatan, ScanEagle dilengkapi kamera infra merah gelombang pendek garapan Goodrich Sensors dan sensor termal DRS E6000 beresolusi tinggi 640×480 piksel.

"Nantinya Drone ScanEagle ini akan digunakan oleh TNI AL untuk kepentingan khusus. Kita hanya keluar dana sekitar Rp 10 miliar untuk mengintegrasikan dan memastikan keamanan data dari peralatan ini dengan Alutsista lainnya. Nanti PT LEN yang akan bertugas untuk integrasikan," kata mantan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono melalui keterangan resminya tahun lalu.

  PUTA SE-01 Puspenerbal 
PUTA SE-1 Penerbal [Jakarta greater]

Dengan desain khusus serta kemampuan landing dan take off di air. Drone yang dibuat tim Puspenerbal Juanda itu tidak hanya sebagai pengintai. Tapi, juga siap untuk misi perang.

Dengan panjang sayap 4,5 meter, Tinggi sekitar 1 meter. Drone ini dinamakan Pesawat Udara Tanpa Awak Sea Eagle 01 (PUTA SE-01).

Untuk mengendalikannya, menggunakan remote control dan laptop. Meskipun, sebenarnya bisa dikendalikan secara otomatis atau autopilot, PUTA SE-01 mampu terbang dengan jarak 25−30 kilometer.

Drone jenis amfibi dengan berat sekitar 50 kg dan maksimal sekitar 75 kilogram, sisa 25 kg akan digunakan untuk alutsista lainnya. Kecepatan jelajahnnya bisa sampai 130 kilometer per jam. Waktu terbang maksimal empat jam. Bentuknya yang aerodinamis membuatnya bisa terbang hingga ketinggian 6.000 kaki.

PUTA SE-01 digadang-gadang memiliki tugas dan misi khusus dan akan di-upgrade ulang. Jika sekarang hanya sekitar 30 kilometer, ke depan bisa sampai 250 kilometer. kata pendesain drone PUTA SE-01 Henkky tahun lalu, alatnya sudah ada dan siap dipasang. Tinggal soal penataan dan upgrade ulang.

Jika semua sudah rampung, misi pengintaian PUTA SE-01 bisa lebih jauh. Dan akan dilengkapi bom di bodi pesawat. Termasuk sistem pengoperasian bom agar tepat sasaran.

  Garuda Militer  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More