✪ Kereta Produksi PT INKA untuk Bangladesh Railway. [Antara Foto] ★
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mendapatkan kontrak atas pengadaan sebanyak 262 gerbong kereta barang atau container flat top wagon untuk Selandia Baru.
Pemesanan dilakukan oleh KiwiRail Holdings Limited, badan usaha milik negara (BUMN) Selandia Baru yang bertanggung jawab dalam pengoperasian kereta api di negara tersebut.
General Manager Pemasaran INKA Wai Wahdan mengatakan, proyek ini diharapkan memperkuat peran perseroan di dalam pasar kereta apa internasional, setelah sebelumnya menyuplai untuk proyek di Australia.
"Proyek ini diharapkan menjadi langkah besar INKA Group untuk kembali mengambil peran di pasar kereta api Oceania, sebagaimana kesuksesan dalam suplai 224 blizzard centre sills untuk BradkenRail, Australia, sebelumnya," ujar Wai dalam keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).
Adapun proyek dengan Selandia Baru tersebut, kata Wai, diperkirakan INKA akan menyelesaikannya dalam kurun waktu 18-20 bulan. Artinya proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2022 atau awal 2023 mendatang.
Dorong INKA Ekspor Gerbong Kereta
Sebelumnya, INKA memang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus bisa mengekspor kereta buatan Indonesia ke negara lain.
Salah satunya diungkapkan saat meninjau pembangunan LRT Jabodebek pada Rabu (9/6/2021) lalu. Ia ingin INKA juga mengekspor kereta LRT buatan Indonesia.
Pasalnya pembuatan LRT Jabodebek sepenuhnya dilakukan di Indonesia, yakni mulai dari konstruksinya oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk hingga pengadaan keretanya yang diproduksi oleh INKA.
"Sekarang kan kita sudah ekspor kereta ke Bangladesh, ke Filipina, dan kita harapkan LRT juga akan seperti itu," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pengalaman dalam pembangunan proyek-proyek seperti itu sangat dibutuhkan. Maka kedepannya, Indonesia sudah punya pengalaman membangun LRT maupun konstruksinya.
"Ini nanti akan menjadi fondasi apabila kita membangun LRT, membangun kereta untuk negara-negara lain," ujarnya.
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mendapatkan kontrak atas pengadaan sebanyak 262 gerbong kereta barang atau container flat top wagon untuk Selandia Baru.
Pemesanan dilakukan oleh KiwiRail Holdings Limited, badan usaha milik negara (BUMN) Selandia Baru yang bertanggung jawab dalam pengoperasian kereta api di negara tersebut.
General Manager Pemasaran INKA Wai Wahdan mengatakan, proyek ini diharapkan memperkuat peran perseroan di dalam pasar kereta apa internasional, setelah sebelumnya menyuplai untuk proyek di Australia.
"Proyek ini diharapkan menjadi langkah besar INKA Group untuk kembali mengambil peran di pasar kereta api Oceania, sebagaimana kesuksesan dalam suplai 224 blizzard centre sills untuk BradkenRail, Australia, sebelumnya," ujar Wai dalam keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).
Adapun proyek dengan Selandia Baru tersebut, kata Wai, diperkirakan INKA akan menyelesaikannya dalam kurun waktu 18-20 bulan. Artinya proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2022 atau awal 2023 mendatang.
Dorong INKA Ekspor Gerbong Kereta
Sebelumnya, INKA memang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus bisa mengekspor kereta buatan Indonesia ke negara lain.
Salah satunya diungkapkan saat meninjau pembangunan LRT Jabodebek pada Rabu (9/6/2021) lalu. Ia ingin INKA juga mengekspor kereta LRT buatan Indonesia.
Pasalnya pembuatan LRT Jabodebek sepenuhnya dilakukan di Indonesia, yakni mulai dari konstruksinya oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk hingga pengadaan keretanya yang diproduksi oleh INKA.
"Sekarang kan kita sudah ekspor kereta ke Bangladesh, ke Filipina, dan kita harapkan LRT juga akan seperti itu," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pengalaman dalam pembangunan proyek-proyek seperti itu sangat dibutuhkan. Maka kedepannya, Indonesia sudah punya pengalaman membangun LRT maupun konstruksinya.
"Ini nanti akan menjadi fondasi apabila kita membangun LRT, membangun kereta untuk negara-negara lain," ujarnya.
★ Kompas
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.