CN-235-220M Senegal (PT DI)
PT Dirgantara Indonesia (DI) mulai membuka pasar Afrika menyusul pengiriman CN-235-220M Multi Purpose ke Senegal. Pesawat multifungsi sejenis sebelumnya sempat pula dikirim ke Burkina Faso.
Kemarin, pesawat sayap tetap yang mempunyai konfigurasi yang dapat diubah cepat (quick change configurations) itu melakukan perjalanan ferry ke Dakar, Senegal dari Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto yang ikut menghadiri kegiatan tersebut mengapresiasi pembukaan pasar baru tersebut. “Pengiriman ini menunjukan bahwa PT DI telah membuka pasar non-tradisional,” katanya.
Dia berharap langkah membuka pasar baru itu bisa terus dikembangkan. Untuk kepentingan tersebut, sejumlah asosiasi telah siap menyokong di antaranya asosiasi industri komponen udara dan perawatan pesawat.
Dirut PT DI, Budi Santoso menambahkan pihaknya tengah fokus menyasar sejumlah pasar di luar negeri di samping tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri berupa pemenuhan alutsista angkatan.
Sejumlah kawasan telah dibidik sebagai sasaran. Di samping Afrika, mereka telah mendapat sinyal positif dari kawasan Asia Timur, Timur Tengah, bahkan Amerika Latin. CN-235 tetap menjadi andalan sebagai produk jualan.
“Untuk pasar luar negeri kita terus bergerak memberikan penawaran. Hanya saja mengingat kami bersaing dengan pabrikan lainnya, sifatnya lebih silent operation. Pokoknya kita mengambil porsi. Tak hanya CN-235 tapi juga NC-212 yang pesaingnya sedikit,” jelasnya. (Setiady Dwi / CN26 / SM Network)
PT Dirgantara Indonesia (DI) mulai membuka pasar Afrika menyusul pengiriman CN-235-220M Multi Purpose ke Senegal. Pesawat multifungsi sejenis sebelumnya sempat pula dikirim ke Burkina Faso.
Kemarin, pesawat sayap tetap yang mempunyai konfigurasi yang dapat diubah cepat (quick change configurations) itu melakukan perjalanan ferry ke Dakar, Senegal dari Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto yang ikut menghadiri kegiatan tersebut mengapresiasi pembukaan pasar baru tersebut. “Pengiriman ini menunjukan bahwa PT DI telah membuka pasar non-tradisional,” katanya.
Dia berharap langkah membuka pasar baru itu bisa terus dikembangkan. Untuk kepentingan tersebut, sejumlah asosiasi telah siap menyokong di antaranya asosiasi industri komponen udara dan perawatan pesawat.
Dirut PT DI, Budi Santoso menambahkan pihaknya tengah fokus menyasar sejumlah pasar di luar negeri di samping tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri berupa pemenuhan alutsista angkatan.
Sejumlah kawasan telah dibidik sebagai sasaran. Di samping Afrika, mereka telah mendapat sinyal positif dari kawasan Asia Timur, Timur Tengah, bahkan Amerika Latin. CN-235 tetap menjadi andalan sebagai produk jualan.
“Untuk pasar luar negeri kita terus bergerak memberikan penawaran. Hanya saja mengingat kami bersaing dengan pabrikan lainnya, sifatnya lebih silent operation. Pokoknya kita mengambil porsi. Tak hanya CN-235 tapi juga NC-212 yang pesaingnya sedikit,” jelasnya. (Setiady Dwi / CN26 / SM Network)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.