Untuk Sejumlah DaerahKapal pembangkit listrik ☆
PT. Karpowership menjalin kerja sama dengan PT. PAL Indoensia untuk membangun kapal listrik agar bisa dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia yang membutuhkan listrik.
"Saat ini kami sedang kerja sama dengan PT. PAL untuk membangun kapal listrik di Indonesia, sehingga nantinya jika ingin diperpanjang pemakaian kapalnya tidak perlu harus dipesan dari Turki," kata Direktur Eksekutif Asia Pasifik Karpowership Ufuk Berg kepada wartawan di Kupang, Kamis (22/12/2016).
Hal itu disampaikannya ketika ditanya terkait masa kontrak pemakaian kapal tersebut di NTT yang dijadwalkan hanya boleh dipakai selama lima tahun.
Ia mengatakan, dengan adanya kerja sama tersebut nantinya PT. Kar Powership akan mentransferkan teknologi pembuatan kapal listrik sehingga nanti selain berproduksi untuk wilayah Indonesia tetapi juga untuk seluruh wilayah Asia.
Transfer teknologi yang akan dilakukan dalam beberapa bidang mulai dari bidang desain, pengadaan alat, konstruksi, transportasi, instalasi, pengawasan atau pengujian dan pemeliharaan Kapal Pembangkit dengan total sebesar 5,000 MW selama tujuh tahun ke depan.
"Semua ini telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam mendukung rencana pengadaan energi induk sebesar 35.000 MW," ujarnya.
Ia menambahkan dengan kerja sama tersebut maka akan mempermudah penempatan kapal-kapal listrik di Indonesia.
"Kalau memang sudah memungkinkan produksi kapalnya di Indonesia, dan Indonesia sudah memiliki kapal listrik maka nantinya PT. PAL Indonesia yang akan mengirimkan kapal-kapal listrik ke luar negeri, khususnya negara-negara di Asia," tambahnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, sejak 2010, sebanyak tiga belas Kapal Pembangkit telah selesai dibuat dengan total kapasitas yang terpasang melebihi 2,700 MW. Kapal Pembangkit tambahan kapasitas 5,000 MW sedang dalam proses pembuatan ataupun sedang dalam proses menunggu.
Kapal Pembangkit telah memasok 15 persen untuk Irak Selatan, 27 persen wilayah Lebanon, 22 persen wilayah Ghana, 16 persen untuk Zambia, 31 persen wilayah Sulawesi Utara, Indonesia dan saat ini untuk wilayah Nusa Tenggara Timur sebesar 120 MW.
Jaringan total listrik di Indonesia dengan tiga Kapal Pembangkit yang dijadwalkan untuk disebarkan di seluruh kepulauan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2017.
PT. Karpowership menjalin kerja sama dengan PT. PAL Indoensia untuk membangun kapal listrik agar bisa dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia yang membutuhkan listrik.
"Saat ini kami sedang kerja sama dengan PT. PAL untuk membangun kapal listrik di Indonesia, sehingga nantinya jika ingin diperpanjang pemakaian kapalnya tidak perlu harus dipesan dari Turki," kata Direktur Eksekutif Asia Pasifik Karpowership Ufuk Berg kepada wartawan di Kupang, Kamis (22/12/2016).
Hal itu disampaikannya ketika ditanya terkait masa kontrak pemakaian kapal tersebut di NTT yang dijadwalkan hanya boleh dipakai selama lima tahun.
Ia mengatakan, dengan adanya kerja sama tersebut nantinya PT. Kar Powership akan mentransferkan teknologi pembuatan kapal listrik sehingga nanti selain berproduksi untuk wilayah Indonesia tetapi juga untuk seluruh wilayah Asia.
Transfer teknologi yang akan dilakukan dalam beberapa bidang mulai dari bidang desain, pengadaan alat, konstruksi, transportasi, instalasi, pengawasan atau pengujian dan pemeliharaan Kapal Pembangkit dengan total sebesar 5,000 MW selama tujuh tahun ke depan.
"Semua ini telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam mendukung rencana pengadaan energi induk sebesar 35.000 MW," ujarnya.
Ia menambahkan dengan kerja sama tersebut maka akan mempermudah penempatan kapal-kapal listrik di Indonesia.
"Kalau memang sudah memungkinkan produksi kapalnya di Indonesia, dan Indonesia sudah memiliki kapal listrik maka nantinya PT. PAL Indonesia yang akan mengirimkan kapal-kapal listrik ke luar negeri, khususnya negara-negara di Asia," tambahnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, sejak 2010, sebanyak tiga belas Kapal Pembangkit telah selesai dibuat dengan total kapasitas yang terpasang melebihi 2,700 MW. Kapal Pembangkit tambahan kapasitas 5,000 MW sedang dalam proses pembuatan ataupun sedang dalam proses menunggu.
Kapal Pembangkit telah memasok 15 persen untuk Irak Selatan, 27 persen wilayah Lebanon, 22 persen wilayah Ghana, 16 persen untuk Zambia, 31 persen wilayah Sulawesi Utara, Indonesia dan saat ini untuk wilayah Nusa Tenggara Timur sebesar 120 MW.
Jaringan total listrik di Indonesia dengan tiga Kapal Pembangkit yang dijadwalkan untuk disebarkan di seluruh kepulauan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2017.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.