Buatan Galangan Kapal BatamKN Benggala dan KN Bepondi buatan PT Citra Shipyard Batam. Kapal Pengamat Perambuan KN Benggala direncanakan akan ditempatkan di Distrik Navigasi Kelas II Sabang. Sedangkan KN Beponi untuk Distrik Navigasi Kelas II Jayapura ☆
Dua dari empat unit kapal pesanan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI di PT Citra Shipyard Batam akhirnya diluncurkan. Dua kapal tersebut adalah kapal pengamat perambuan Hull 296 KN Benggala dan Hull 297 KN Bepondi yang diperuntukkan kepada Ditjen Perhubungan Laut RI.
Peluncuran langsung dilakukan Direktur Jendral (Dirjen) Perhubungan Laut, A Tonny Budiono di Kawasan Industri Galangan Kapal Citra Shipyard di Sagulung, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (16/7) pagi.
Tonny di sela-sela acara peluncuran mengatakan dua kapal pengamat perambuan yang menelan APBN sekitar Rp 68 miliar itu akan ditempatkan di distrik navigasi perairan Jayapura dan Sabang. "Ini armada pendukung untuk sistem perambuan kapal-kapal yang ada di perairan Indonesia," tutur Tonny kepada batampos (Jawa Pos Group).
Dua kapal pengamat perambuan tersebut akan membantu kapal-kapal pengamat perambuan lainnya yang sudah ada. "Yang sudah 61, ditambah dua ini jadi 63 unit dan semuanya sudah tersebar di seluruh perairan Indonesia," ujar Tonny.
Secara umum sambung Tonny, Indonesia yang didominasi wilayah perairan memang masih kurang ideal dengan jumlah armada kapal pengamat perambuan. Menurutnya angka ideal untuk kapal pengamat perambuan sekitar 125 unit. "Masih banyak yang kurang, tapi itulah karena keterbatasan anggaran ya kita adakan bertahap," ujarnya.
Diakui Tonny dua kapal yang baru diluncurkan itu tergolong kapal yang canggih. Selain dibekali dengan peralatan yang modern, dua kapal itu memiliki spesifikasi yang sangat baik seperti berbahan full aluminium dengan panjang 32 meter dan kecepatan 28 knot. "Intinya kualitas dua kapal ini sudah sangat bagus dan itu yang kami harapkan selama ini," ujar Tonny.
Senada disampaikan oleh General Manajer (GM) PT Citra Shipyard, Abi, bahwa pembuatan dua kapal pesanan Kemenhubla itu sudah sesuai spesifikasi awal kesepakatan kontrak kerja.
Bahkan untuk memberikan pelayanan ekstra, pihak perusahaan menyelesaikan pekerjaan dua unit kapal lebih cepat dua bulan dari kontrak kesepakatan awal. "Ini berkat koordinasi yang baik dari pihak Kemhub jadi pengerjaan berjalan dengan baik dan selesai lebih awal," ujar Abi.
PT Citra Shipyard kata Abi memang selalu mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen dan itu sudah terbukti bahwa proyek pengerjaan kapal tidak saja datang dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri seperti Malaysia, Cina dan lainnya.
Untuk proyek pembuatan kapal dari Kemenhubla sendiri, PT Citra Shipyard sedikitnya mengerjakan empat unit kapal. "Dua yang diluncurkan hari ini dan dua lagi kapal kenavigasian yang ukurannya lebih besar masih dalam proses pengerjaan," tutur Abi. (eja/ray/jpnn)
Dua dari empat unit kapal pesanan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI di PT Citra Shipyard Batam akhirnya diluncurkan. Dua kapal tersebut adalah kapal pengamat perambuan Hull 296 KN Benggala dan Hull 297 KN Bepondi yang diperuntukkan kepada Ditjen Perhubungan Laut RI.
Peluncuran langsung dilakukan Direktur Jendral (Dirjen) Perhubungan Laut, A Tonny Budiono di Kawasan Industri Galangan Kapal Citra Shipyard di Sagulung, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (16/7) pagi.
Tonny di sela-sela acara peluncuran mengatakan dua kapal pengamat perambuan yang menelan APBN sekitar Rp 68 miliar itu akan ditempatkan di distrik navigasi perairan Jayapura dan Sabang. "Ini armada pendukung untuk sistem perambuan kapal-kapal yang ada di perairan Indonesia," tutur Tonny kepada batampos (Jawa Pos Group).
Dua kapal pengamat perambuan tersebut akan membantu kapal-kapal pengamat perambuan lainnya yang sudah ada. "Yang sudah 61, ditambah dua ini jadi 63 unit dan semuanya sudah tersebar di seluruh perairan Indonesia," ujar Tonny.
Secara umum sambung Tonny, Indonesia yang didominasi wilayah perairan memang masih kurang ideal dengan jumlah armada kapal pengamat perambuan. Menurutnya angka ideal untuk kapal pengamat perambuan sekitar 125 unit. "Masih banyak yang kurang, tapi itulah karena keterbatasan anggaran ya kita adakan bertahap," ujarnya.
Diakui Tonny dua kapal yang baru diluncurkan itu tergolong kapal yang canggih. Selain dibekali dengan peralatan yang modern, dua kapal itu memiliki spesifikasi yang sangat baik seperti berbahan full aluminium dengan panjang 32 meter dan kecepatan 28 knot. "Intinya kualitas dua kapal ini sudah sangat bagus dan itu yang kami harapkan selama ini," ujar Tonny.
Senada disampaikan oleh General Manajer (GM) PT Citra Shipyard, Abi, bahwa pembuatan dua kapal pesanan Kemenhubla itu sudah sesuai spesifikasi awal kesepakatan kontrak kerja.
Bahkan untuk memberikan pelayanan ekstra, pihak perusahaan menyelesaikan pekerjaan dua unit kapal lebih cepat dua bulan dari kontrak kesepakatan awal. "Ini berkat koordinasi yang baik dari pihak Kemhub jadi pengerjaan berjalan dengan baik dan selesai lebih awal," ujar Abi.
PT Citra Shipyard kata Abi memang selalu mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen dan itu sudah terbukti bahwa proyek pengerjaan kapal tidak saja datang dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri seperti Malaysia, Cina dan lainnya.
Untuk proyek pembuatan kapal dari Kemenhubla sendiri, PT Citra Shipyard sedikitnya mengerjakan empat unit kapal. "Dua yang diluncurkan hari ini dan dua lagi kapal kenavigasian yang ukurannya lebih besar masih dalam proses pengerjaan," tutur Abi. (eja/ray/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.