🛩 Membangun pabrik drone
Drone Republikorp (Republikorp)
Perusahaan asal Indonesia, Republikorp mengungkapkan teknologi drone bisa menjadi solusi untuk kebutuhan komersial maupun pertahanan nasional, yang sejalan dengan konsep Perisai Trisula Nusantara.
Founder Republikorp, Norman Joesoef mengungkapkan kalau drone bukan hanya tentang sebuah alat dan teknologi, melainkan tentang bagaimana upaya membangun masa depan kolaborasi lintas sektor.
Maka dari itu Republikorp berpartisipasi di ajang Indonesia Drone Expo atau IDE 2025, salah satu bagian pameran dari Indonesia Technology & Innovation (INTI) pada 28–30 Oktober 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
"Lewat IDE 2025, Republikorp ingin ada integrasi antara inovasi, keamanan, dan kemandirian teknologi," kata Norman dalam siaran pers, Kamis (30/11/2025).
Dalam pengembangan unmanned system, Republikorp menjalin kerja sama strategis lewat Joint Venture Agreement (JVA) dengan Baykar Makina, perusahaan asal Turki pada 12 Februari 2025 lalu di Istana Kepresidenan Bogor.
Kesepakatan ini menjadi upaya penguatan kemandirian industri pertahanan nasional dengan mencakup pembangunan pabrik di Indonesia untuk memproduksi Unmanned Technology Solution canggih, termasuk TB3 Bayraktar.
UCAV TB3 (Baykar)
Lewat kolaborasi ini, Republikorp ingin melokalisasi teknologi drone, meningkatkan kapasitas industri pertahanan domestik, serta mendorong transfer teknologi dari Turki.
Langkah ini juga menjadi sebuah akselerasi bagi kemandirian dan kedaulatan teknologi Indonesia, dengan tujuan membangun ekosistem unmanned technology yang terintegrasi dan berdaya saing global.
Mereka juga siap berperan sebagai bagian dari rantai pasok global (global supply chain) dalam pengembangan teknologi drone dan sistem tanpa awak di masa depan.
Dengan prinsip dual-use, Norman memaparkan teknologi drone yang dikembangkan Republikorp tidak hanya difokuskan pada sektor pertahanan, tetapi juga diterapkan secara luas di sektor komersial melalui Aero Terra Indonesia, perusahaan nasional di bawah Republikorp yang berfokus pada solusi drone untuk industri dan pertahanan.
Aero Terra turut menjadi pionir dalam integrasi teknologi drone untuk perkebunan, pertambangan, konstruksi, konservasi lingkungan, dan pemetaan geospasial.
Teknologi serta platform yang dikembangkan Aero Terra telah digunakan oleh Topografi Angkatan Darat dan satuan-satuan TNI lainnya dalam mendukung misi pemetaan dan pengintaian taktis di berbagai wilayah.
Drone Republikorp AT-250 Pro (Republikorp)
Selain itu, Aero Terra juga memperluas lini produk mulai dari drone sprayer untuk agrikultur, drone tethered untuk pengawasan area luas, hingga solusi pemetaan dan industrial monitoring untuk mendukung efisiensi dan keselamatan kerja.
"Dengan pengalaman lapangan dan kolaborasi lintas sektor, Aero Terra berkomitmen menghadirkan teknologi drone yang presisi, aman, dan berdaya guna tinggi untuk menjadi jembatan antara inovasi sipil dan kebutuhan strategis pertahanan nasional," paparnya.
Lebih jauh, Republikorp menekankan peran sebagai penggerak inovasi Unmanned Technology Solution yang akan mendorong pemanfaatan drone secara aman, efisien, dan berkelanjutan.
Teknologi ini juga diyakini tidak hanya memperkuat kedaulatan bangsa, tetapi juga menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia di masa depan.
“Drone adalah teknologi masa depan yang lintas fungsi, mulai dari pertanian, industri kreatif, hingga pertahanan. Republikorp ingin memastikan manfaat itu bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," pungkasnya.
Beragam produk yang dipamerkan oleh Republikorp menunjukkan penerapan lintas fungsi dari pertahanan, industri, hingga ekologi. Mulai dari AT400 untuk misi pengawasan jarak jauh, AT250Pro untuk pemetaan industri, Bramara 5.56 dengan sistem serang modular, Kamikaze Rotor yang ringkas dan presisi, hingga Mangrove Sowing Drone untuk restorasi lingkungan.
Drone Republikorp (Republikorp) Perusahaan asal Indonesia, Republikorp mengungkapkan teknologi drone bisa menjadi solusi untuk kebutuhan komersial maupun pertahanan nasional, yang sejalan dengan konsep Perisai Trisula Nusantara.
Founder Republikorp, Norman Joesoef mengungkapkan kalau drone bukan hanya tentang sebuah alat dan teknologi, melainkan tentang bagaimana upaya membangun masa depan kolaborasi lintas sektor.
Maka dari itu Republikorp berpartisipasi di ajang Indonesia Drone Expo atau IDE 2025, salah satu bagian pameran dari Indonesia Technology & Innovation (INTI) pada 28–30 Oktober 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
"Lewat IDE 2025, Republikorp ingin ada integrasi antara inovasi, keamanan, dan kemandirian teknologi," kata Norman dalam siaran pers, Kamis (30/11/2025).
Dalam pengembangan unmanned system, Republikorp menjalin kerja sama strategis lewat Joint Venture Agreement (JVA) dengan Baykar Makina, perusahaan asal Turki pada 12 Februari 2025 lalu di Istana Kepresidenan Bogor.
Kesepakatan ini menjadi upaya penguatan kemandirian industri pertahanan nasional dengan mencakup pembangunan pabrik di Indonesia untuk memproduksi Unmanned Technology Solution canggih, termasuk TB3 Bayraktar.
UCAV TB3 (Baykar)Lewat kolaborasi ini, Republikorp ingin melokalisasi teknologi drone, meningkatkan kapasitas industri pertahanan domestik, serta mendorong transfer teknologi dari Turki.
Langkah ini juga menjadi sebuah akselerasi bagi kemandirian dan kedaulatan teknologi Indonesia, dengan tujuan membangun ekosistem unmanned technology yang terintegrasi dan berdaya saing global.
Mereka juga siap berperan sebagai bagian dari rantai pasok global (global supply chain) dalam pengembangan teknologi drone dan sistem tanpa awak di masa depan.
Dengan prinsip dual-use, Norman memaparkan teknologi drone yang dikembangkan Republikorp tidak hanya difokuskan pada sektor pertahanan, tetapi juga diterapkan secara luas di sektor komersial melalui Aero Terra Indonesia, perusahaan nasional di bawah Republikorp yang berfokus pada solusi drone untuk industri dan pertahanan.
Aero Terra turut menjadi pionir dalam integrasi teknologi drone untuk perkebunan, pertambangan, konstruksi, konservasi lingkungan, dan pemetaan geospasial.
Teknologi serta platform yang dikembangkan Aero Terra telah digunakan oleh Topografi Angkatan Darat dan satuan-satuan TNI lainnya dalam mendukung misi pemetaan dan pengintaian taktis di berbagai wilayah.
Drone Republikorp AT-250 Pro (Republikorp)Selain itu, Aero Terra juga memperluas lini produk mulai dari drone sprayer untuk agrikultur, drone tethered untuk pengawasan area luas, hingga solusi pemetaan dan industrial monitoring untuk mendukung efisiensi dan keselamatan kerja.
"Dengan pengalaman lapangan dan kolaborasi lintas sektor, Aero Terra berkomitmen menghadirkan teknologi drone yang presisi, aman, dan berdaya guna tinggi untuk menjadi jembatan antara inovasi sipil dan kebutuhan strategis pertahanan nasional," paparnya.
Lebih jauh, Republikorp menekankan peran sebagai penggerak inovasi Unmanned Technology Solution yang akan mendorong pemanfaatan drone secara aman, efisien, dan berkelanjutan.
Teknologi ini juga diyakini tidak hanya memperkuat kedaulatan bangsa, tetapi juga menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia di masa depan.
“Drone adalah teknologi masa depan yang lintas fungsi, mulai dari pertanian, industri kreatif, hingga pertahanan. Republikorp ingin memastikan manfaat itu bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," pungkasnya.
Beragam produk yang dipamerkan oleh Republikorp menunjukkan penerapan lintas fungsi dari pertahanan, industri, hingga ekologi. Mulai dari AT400 untuk misi pengawasan jarak jauh, AT250Pro untuk pemetaan industri, Bramara 5.56 dengan sistem serang modular, Kamikaze Rotor yang ringkas dan presisi, hingga Mangrove Sowing Drone untuk restorasi lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.