Di Bangkok
Ranpur P2 Tiger SSE di Bangkok (EDR)
Perusahaan swasta PT Sentra Surya Ekajaya (PT SSE) dari Indonesia memboyong kendaraan tempur terbarunya ke pameran Defense and Security 2025 yang berlangsung di Bangkok Thailand pada 10-13 November.
Upaya ini untuk menangkap peluang ekspor P2 Tiger, terutama untuk pasar di kawasan Asia Tenggara.
Kendaraan ini dikembangkan oleh PT SSE dalam waktu singkat sekitar 1,5 tahun, dengan dukungan perusahaan Texelis dari Prancis.
Pertama kali diperkenalkan pada Januari 2025 di kantor pusat PT SSE di Tangerang, P2 Tiger telah menyelesaikan uji coba jalannya.
P2 Tiger dapat beroperasi di lingkungan dan kondisi terberat sekalipun, dapat beroperasi dengan bahan bakar berkualitas rendah, dan perawatan yang mudah bagi operatornya.
Dalam konfigurasi APC, P2 Tiger dapat menampung dua awak (pengemudi dan komandan) plus delapan pasukan bersenjata.
Ruang internalnya yang sangat luas dan arsitekturnya yang terbuka memungkinkan pemuatan dan integrasi berbagai peralatan dan perlengkapan.
Lambung lapis baja yang dikembangkan oleh PT SSE dengan dukungan Bima Bisalloy, menawarkan perlindungan STANAG 4569 Level 2, yang tahan terhadap munisi 7,62×39 mm.
Tersedia pula varian untuk Level 3 yang tahan terhadap tumbukan munisi 7,62×51 mm atau 7,62×54 mm dan Level 4 untuk menahan munisi kaliber 14,5×114 mm.
Selain versi APC, PT SSE juga menawarkan P2 Tiger dengan peran antidrone, ambulans, pengawalan dan intai, hingga untuk pasukan khusus.
Di Defense and Security 2025, P2 Tiger mengintegrasikan sistem senjata ARX30 dari KNDS Prancis, yang digunakan untuk melawan drone intai ataupun drone kamikaze.
Kendaraan juga mengintegrasikan Pilar V dari Metravib, sistem deteksi ancaman akustik yang ternama.
Sistem ini digunakan untuk mengidentifikasi dan melokalisasi aktivitas musuh, serta dapat menyalurkan informasi ini ke dalam sistem perlindungan.
Sebagai perlindungan tambahan, P2 Tiger dilengkapi dengan peluncur granat asap GALIX Lacroix, yang memungkinkan penyebaran layar asap secara cepat.
Kendaraan juga dilengkapi dengan kursi antiledakan dari Advanced Armor Engineering yang berbasis di Uni Emirat Arab yang menawarkan perlindungan terhadap ancaman ranjau/IED.
Untuk lebih meningkatkan kemampuan taktisnya, P2 Tiger dilengkapi pula sistem navigasi inersia Advans Ursa. Seri ini menawarkan navigasi yang andal di lingkungan tanpa GNSS dan untuk semua profil misi.
Kendaraan juga dapat mengintegrasikan perangkat interkom Elno, memungkinkan komunikasi yang cepat, efisien, dan aman. (RBS)
Ranpur P2 Tiger SSE di Bangkok (EDR)Perusahaan swasta PT Sentra Surya Ekajaya (PT SSE) dari Indonesia memboyong kendaraan tempur terbarunya ke pameran Defense and Security 2025 yang berlangsung di Bangkok Thailand pada 10-13 November.
Upaya ini untuk menangkap peluang ekspor P2 Tiger, terutama untuk pasar di kawasan Asia Tenggara.
Kendaraan ini dikembangkan oleh PT SSE dalam waktu singkat sekitar 1,5 tahun, dengan dukungan perusahaan Texelis dari Prancis.
Pertama kali diperkenalkan pada Januari 2025 di kantor pusat PT SSE di Tangerang, P2 Tiger telah menyelesaikan uji coba jalannya.
P2 Tiger dapat beroperasi di lingkungan dan kondisi terberat sekalipun, dapat beroperasi dengan bahan bakar berkualitas rendah, dan perawatan yang mudah bagi operatornya.
Dalam konfigurasi APC, P2 Tiger dapat menampung dua awak (pengemudi dan komandan) plus delapan pasukan bersenjata.
Ruang internalnya yang sangat luas dan arsitekturnya yang terbuka memungkinkan pemuatan dan integrasi berbagai peralatan dan perlengkapan.
Lambung lapis baja yang dikembangkan oleh PT SSE dengan dukungan Bima Bisalloy, menawarkan perlindungan STANAG 4569 Level 2, yang tahan terhadap munisi 7,62×39 mm.
Tersedia pula varian untuk Level 3 yang tahan terhadap tumbukan munisi 7,62×51 mm atau 7,62×54 mm dan Level 4 untuk menahan munisi kaliber 14,5×114 mm.Selain versi APC, PT SSE juga menawarkan P2 Tiger dengan peran antidrone, ambulans, pengawalan dan intai, hingga untuk pasukan khusus.
Di Defense and Security 2025, P2 Tiger mengintegrasikan sistem senjata ARX30 dari KNDS Prancis, yang digunakan untuk melawan drone intai ataupun drone kamikaze.
Kendaraan juga mengintegrasikan Pilar V dari Metravib, sistem deteksi ancaman akustik yang ternama.
Sistem ini digunakan untuk mengidentifikasi dan melokalisasi aktivitas musuh, serta dapat menyalurkan informasi ini ke dalam sistem perlindungan.
Sebagai perlindungan tambahan, P2 Tiger dilengkapi dengan peluncur granat asap GALIX Lacroix, yang memungkinkan penyebaran layar asap secara cepat.
Kendaraan juga dilengkapi dengan kursi antiledakan dari Advanced Armor Engineering yang berbasis di Uni Emirat Arab yang menawarkan perlindungan terhadap ancaman ranjau/IED.
Untuk lebih meningkatkan kemampuan taktisnya, P2 Tiger dilengkapi pula sistem navigasi inersia Advans Ursa. Seri ini menawarkan navigasi yang andal di lingkungan tanpa GNSS dan untuk semua profil misi.
Kendaraan juga dapat mengintegrasikan perangkat interkom Elno, memungkinkan komunikasi yang cepat, efisien, dan aman. (RBS)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.