blog-indonesia.com

Rabu, 19 November 2025

Mahasiswa UPI Ciptakan Motor Hidrogen Ramah Lingkungan

  Tempuh 428 Km hanya dengan 2 Liter Motor ramah lingkungan karya mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). (UPI)

Di tengah pameran inovasi pendidikan vokasional yang diadakan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) beberapa hari lalu, perhatian tertuju pada sebuah sepeda motor bertuliskan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) Jawara. Ini adalah jenis kendaraan listrik yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik melalui sel bahan bakar.

Listrik ini kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik dengan hasil sampingan hanya uap air. Sebuah motor sport berdesain futuristik, tanpa suara mesin, tanpa asap dan berbahan bakar hidrogen karya tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Pendidikan Teknik Industri (FPTI) UPI.

"Motor ini sepenuhnya digerakkan oleh energi bersih. Motor ini menggunakan bahan bakar hidrogen yang diubah menjadi listrik melalui alat bernama fuel cell. Dari hidrogen, dihasilkan energi listrik untuk menggerakkan motor," jelas salah satu anggota tim, Muhammad Zidan kemarin.

Zidan, mahasiswa angkatan 2023 yang bertugas di bidang elektrika dan wiring harness body, menceritakan bahwa proyek ini mulai dikembangkan sejak 2024 oleh 10 mahasiswa di bawah bimbingan Dosen Fakultas Pendidikan Teknologi Industri (FPTI) UPI, Sriyono. "Proses perakitan motor ini memakan waktu sekitar tiga bulan efektif, dengan tahap desain berlangsung selama lima bulan," ungkapnya.

Menurut Zidan, meski sebagian besar komponen dirakit sendiri, 80% bahan yang digunakan merupakan produk dalam negeri. Hanya fuel cell alat pengubah hidrogen menjadi listrik yang didatangkan dari Meksiko karena belum tersedia di Indonesia. Zidan berharap suatu saat bisa membuat fuel cell sendiri agar proyek seperti ini benar-benar mandiri.

"Motor ini dirancang bukan hanya untuk berfungsi, tetapi juga untuk membawa pesan besar, sustainability. Tidak ada emisi gas buang, karena satu-satunya hasil pembakaran adalah air murni. Kami ingin membuktikan bahwa kendaraan ramah lingkungan bukan sekadar konsep, tetapi bisa diwujudkan oleh mahasiswa Indonesia,” terangnya.

  Sarat teknologi pintar 
Dibalik bodinya yang ramping, lanjut Zidan, motor ini sarat dengan teknologi pintar. Terdapat sensor hidrogen untuk mendeteksi kebocoran gas dan mematikan sistem otomatis (cut-off) saat terjadi potensi bahaya. Selain itu, terdapat sistem IoT (Internet of Things) yang memungkinkan pemantauan penggunaan energi, tekanan gas dan suhu mesin melalui ponsel.

Tak berhenti di situ, motor ini juga dilengkapi GPS tracker dan fitur tap card RFID sebagai sistem pengaman layaknya kendaraan Tesla. Bahkan, saat motor hilang, pemilik dapat mematikan mesin dari jarak jauh hanya dengan mengirimkan pesan singkat (SMS).

"Motor sport satu jok ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum 80 km/jam dan hanya memerlukan dua liter hidrogen untuk menempuh 428 kilometer. Ketika bahan bakar habis, motor tetap dapat berjalan menggunakan baterai cadangan serta dilengkapi regenerative braking sistem yang mengubah energi pengereman menjadi daya listrik tambahan," tambahnya.

Zidan mengatakan cikal bakal motor hidrogen ini bermula dari ajang PLN ICE 2024, lomba rancang bangun motor hidrogen tingkat nasional yang diikuti oleh 30 kampus. Tim UPI berhasil menjadi salah satu dari dua tim terpilih di Indonesia yang mendapat dukungan pendanaan untuk merealisasikan rancangan menjadi unit nyata.

Waktu itu kami memulai dari konsep café racer yang dipadukan dengan desain motor sport. Sekarang, motor ini menjadi kebanggaan karena satu dari dua unit yang ada di Indonesia, satunya lagi di ITS,” kenangnya.

  Dukungan pihak Universitas 
Dukungan dari pihak universitas lanjut Zidan, menjadi faktor penting. UPI memberikan akses laboratorium selama 24 jam penuh bagi tim, serta dispensasi akademik agar mereka dapat fokus menyelesaikan proyek ini tepat waktu. UPI memberi ruang untuk berinovasi. Itu yang membuat proyek ini bisa terwujud.

Melalui inovasi ini, UPI menegaskan komitmennya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-7 (Energi Bersih dan Terjangkau) serta poin ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim), dengan mendorong pengembangan kendaraan tanpa emisi yang ramah lingkungan dan siap bersaing di era transportasi hijau masa depan.

UPI dalam mendukung inovasi teknologi mahasiswa di bidang teknologi hijau sangat luar biasa besar dan komprehensif dari tingkat program studi, fakultas khususnya FPTI, sampai manajemen tingkat universitas.

Hal ini dibuktikan keberhasilan mahasiswa dalam memenangkan lomba inovasi di tingkat nasional (ICE PLN, KMHE) juara 1 kategori sepeda bambu listrik dan kendaraan roda tiga, runner-up sepeda motor FCEV maupun event tingkat internasional (Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East), juga runner-up kategori prototype hydrogen.

"Dengan dukungan universitas tim diagendakan untuk mengikuti lomba kendaraan hemat energi di Timur Tengah pada awal tahun depan atas dukungan universitas juga kami akan mengikuti final lomba kendaraan hemat energi dengan kategori urban concept hydrogen pada ajang Shell Eco Marathon Asia and Middle East 2026," kata Dosen FPTI UPI, Sriyono.

  Profil singkat Motor Hidrogen UPI  
🏍 Jenis bahan bakar : Hidrogen (Fuel Cell)
🏍 Kecepatan maksimum : 80 km/jam
🏍 Kapasitas tabung : 1 liter
🏍 Jarak tempuh : 428 km / 2 liter hidrogen
🏍 Persentase komponen lokal : ± 80%
🏍 Fitur utama : IoT Monitoring, GPS Tracker, RFID Security, Regenerative Braking, Safety Cut-Off
🏍 Jumlah tim pengembang : 10 mahasiswa FPTK UPI
🏍 Dosen pembimbing : Sriyono, S.Pd., M.Pd., dkk. (E-2)

  🏍  
Media Indonesia  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More