OPV ketiga Noahtu shipyard
Kemenhan RI dan PT Noahtu Shipyard gelar Keel Laying Kapal OPV (Kemhan)
PT Noahtu Shipyard bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, menggelar Keel Laying Ceremony atau peletakan lunas pembangunan satu unit Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) H7117, Rabu (19/11).
Acara ini menandai dimulainya fase konstruksi kapal, berdasarkan Kontrak TRAK/385/PLN/V/2024 tanggal 6 Mei 2024 yang akan rampung 2028 mendatang.
Kapal OPV tersebut dirancang sebagai kapal patroli berkemampuan tempur penuh, yang akan memperkuat unsur operasi TNI Angkatan Laut.
Kapal ini memiliki fungsi utama melaksanakan operasi laut dalam lingkup Operasi Militer Perang (OMP).
Direktur PT Noahtu Shipyard, Adi Susanto, mengatakan bahwa peletakan lunas ini merupakan momen bersejarah bagi perusahaan dan industri perkapalan dalam negeri.
“Acara ini bukan hanya simbol dimulainya konstruksi fisik, tetapi bukti semangat yang kuat untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan Alutsista TNI Angkatan Laut,” ujarnya.
Adi menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertahanan, TNI AL, serta seluruh pihak yang telah mendukung proses pembangunan kapal ini. Ia berharap pekerjaan dapat berjalan lancar hingga penyelesaian sesuai standar dan jadwal.
“Kami siap mendukung kebijakan Presiden Republik Indonesia, Presiden Prabowo, untuk memprioritaskan pembangunan industri dalam negeri serta mewujudkan kejayaan maritim Indonesia,” tambahnya.
Sementara, Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Sosial, Mayjen TNI Rionardo, mewakili Menteri Pertahanan RI, menyampaikan bahwa peletakan lunas kapal OPV ini merupakan momentum penting dalam penguatan kemandirian industri pertahanan nasional.
“Bahwa, peletakan lunas bukan sekadar ritual teknis, tetapi simbol lahirnya kekuatan baru. Kita tidak hanya meletakkan baja pertama, tetapi juga harapan dan masa depan kekuatan laut Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan OPV ini sangat strategis bagi postur TNI AL di tengah dinamika geopolitik yang terus berubah.
Kapal tersebut didesain untuk memberikan efek deteren yang kuat, sekaligus memperkuat kehadiran Indonesia di seluruh penjuru perairan Nusantara.
“Kapal ini dirancang dengan kemampuan tempur penuh dan diharapkan, dapat segera dioperasikan untuk memperkuat kedaulatan maritim Indonesia,” terangnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara PT Noahtu Shipyard dan Satgas Yekda Kapal OPV, agar pembangunan dapat diselesaikan tepat mutu dan tepat waktu.
“Kamo memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan, dalam kelancaran penyelenggaraan Keel Laying kapal ini,” ucap Rio. (hbb)
Kemenhan RI dan PT Noahtu Shipyard gelar Keel Laying Kapal OPV (Kemhan)PT Noahtu Shipyard bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, menggelar Keel Laying Ceremony atau peletakan lunas pembangunan satu unit Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) H7117, Rabu (19/11).
Acara ini menandai dimulainya fase konstruksi kapal, berdasarkan Kontrak TRAK/385/PLN/V/2024 tanggal 6 Mei 2024 yang akan rampung 2028 mendatang.
Kapal OPV tersebut dirancang sebagai kapal patroli berkemampuan tempur penuh, yang akan memperkuat unsur operasi TNI Angkatan Laut.
Kapal ini memiliki fungsi utama melaksanakan operasi laut dalam lingkup Operasi Militer Perang (OMP).
Direktur PT Noahtu Shipyard, Adi Susanto, mengatakan bahwa peletakan lunas ini merupakan momen bersejarah bagi perusahaan dan industri perkapalan dalam negeri.
“Acara ini bukan hanya simbol dimulainya konstruksi fisik, tetapi bukti semangat yang kuat untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan Alutsista TNI Angkatan Laut,” ujarnya.
Adi menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertahanan, TNI AL, serta seluruh pihak yang telah mendukung proses pembangunan kapal ini. Ia berharap pekerjaan dapat berjalan lancar hingga penyelesaian sesuai standar dan jadwal.
“Kami siap mendukung kebijakan Presiden Republik Indonesia, Presiden Prabowo, untuk memprioritaskan pembangunan industri dalam negeri serta mewujudkan kejayaan maritim Indonesia,” tambahnya.Sementara, Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Sosial, Mayjen TNI Rionardo, mewakili Menteri Pertahanan RI, menyampaikan bahwa peletakan lunas kapal OPV ini merupakan momentum penting dalam penguatan kemandirian industri pertahanan nasional.
“Bahwa, peletakan lunas bukan sekadar ritual teknis, tetapi simbol lahirnya kekuatan baru. Kita tidak hanya meletakkan baja pertama, tetapi juga harapan dan masa depan kekuatan laut Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan OPV ini sangat strategis bagi postur TNI AL di tengah dinamika geopolitik yang terus berubah.
Kapal tersebut didesain untuk memberikan efek deteren yang kuat, sekaligus memperkuat kehadiran Indonesia di seluruh penjuru perairan Nusantara.
“Kapal ini dirancang dengan kemampuan tempur penuh dan diharapkan, dapat segera dioperasikan untuk memperkuat kedaulatan maritim Indonesia,” terangnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara PT Noahtu Shipyard dan Satgas Yekda Kapal OPV, agar pembangunan dapat diselesaikan tepat mutu dan tepat waktu.
“Kamo memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan, dalam kelancaran penyelenggaraan Keel Laying kapal ini,” ucap Rio. (hbb)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.