💥 Produksi PAL Indonesia
KSOT-002 persiapan ujicoba penembakan torpedo. (Koarmada II)
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan kehadiran kapal selam otonomous (KSOT) di jajaran kekuatan TNI AL menjadi bukti majunya teknologi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI di tangan anak bangsa.
Hal tersebut disebabkan kapal selam tanpa awak ini merupakan hasil karya dari perusahaan kapal dalam negeri yakni PT PAL.
"Kehadiran KSOT menjadi indikator langkah maju yang juga menunjukkan komitmen serius terhadap kemandirian industri pertahanan nasional dalam hal ini PT PAL, yang memiliki sistem pertahanan tanpa awak dengan efek gempur tinggi," kata Tunggul kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menurut Tunggul, kehadiran KSOT juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pionir pengguna KSOT di kawasan Asia.
infografik kapal selam otonom tanpa awak (KSOT-008) (Kompas)
Oleh karena itu, Tunggul memastikan pihaknya berkomitmen bekerja sama dengan PT PAL untuk memperbanyak produksi KSOT demi memperkuat pertahanan laut, sesuai dengan perintah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Sebelumnya, Sjafrie menegaskan Indonesia akan memproduksi 30 unit KSOT untuk menjaga choke point (titik sempit) yang tersebar di seluruh perairan Indonesia.
"Tadi saya, panglima TNI, kepala staf TNI AL, dan direktur PT PAL (Surabaya) sudah mengadakan suatu evaluasi teknis dan kami menyimpulkan bahwa Kementerian Pertahanan melaporkan kepada Bapak Presiden dan selaku penentu persenjataan strategis dari TNI, bahwa kita memerlukan 30 unit kapal selam otonom," kata Sjafrie kepada pers di geladak H KRI dr Soeharso-990 di Dermaga Komando Armada II TNI AL, Surabaya, Kamis (30/10).
Namun demikian, Sjafrie tidak menjelaskan secara detail di mana saja titik-titik sempit yang harus dijaga KSOT.
Sjafri juga meminta TNI AL dan PT PAL untuk segera mengevaluasi produksi KSOT agar bisa segera dikerjakan sehingga tahun dapat seluruh unit bisa digunakan di seluruh wilayah Indonesia.
💥 antara
KSOT-002 persiapan ujicoba penembakan torpedo. (Koarmada II) Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan kehadiran kapal selam otonomous (KSOT) di jajaran kekuatan TNI AL menjadi bukti majunya teknologi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI di tangan anak bangsa.
Hal tersebut disebabkan kapal selam tanpa awak ini merupakan hasil karya dari perusahaan kapal dalam negeri yakni PT PAL.
"Kehadiran KSOT menjadi indikator langkah maju yang juga menunjukkan komitmen serius terhadap kemandirian industri pertahanan nasional dalam hal ini PT PAL, yang memiliki sistem pertahanan tanpa awak dengan efek gempur tinggi," kata Tunggul kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menurut Tunggul, kehadiran KSOT juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pionir pengguna KSOT di kawasan Asia.
infografik kapal selam otonom tanpa awak (KSOT-008) (Kompas)Oleh karena itu, Tunggul memastikan pihaknya berkomitmen bekerja sama dengan PT PAL untuk memperbanyak produksi KSOT demi memperkuat pertahanan laut, sesuai dengan perintah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Sebelumnya, Sjafrie menegaskan Indonesia akan memproduksi 30 unit KSOT untuk menjaga choke point (titik sempit) yang tersebar di seluruh perairan Indonesia.
"Tadi saya, panglima TNI, kepala staf TNI AL, dan direktur PT PAL (Surabaya) sudah mengadakan suatu evaluasi teknis dan kami menyimpulkan bahwa Kementerian Pertahanan melaporkan kepada Bapak Presiden dan selaku penentu persenjataan strategis dari TNI, bahwa kita memerlukan 30 unit kapal selam otonom," kata Sjafrie kepada pers di geladak H KRI dr Soeharso-990 di Dermaga Komando Armada II TNI AL, Surabaya, Kamis (30/10).
Namun demikian, Sjafrie tidak menjelaskan secara detail di mana saja titik-titik sempit yang harus dijaga KSOT.
Sjafri juga meminta TNI AL dan PT PAL untuk segera mengevaluasi produksi KSOT agar bisa segera dikerjakan sehingga tahun dapat seluruh unit bisa digunakan di seluruh wilayah Indonesia.
💥 antara
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.