blog-indonesia.com

Kamis, 21 Agustus 2025

PT Republik Roketsan Indonesia Akan Produksi Lokal 4 Sistem Rudal Turkiye

 🤝 👷 🚀  Joint venture Indonesia dan TurkiyeRoketsan dan PT Republik Roketsan Indonesia Tandatangani perjanjian produksi lokal sistem rudal Çakir di IDEF 2025 (Republikorp)

Indonesia dan Turki resmikan produksi rudal Çakir melalui joint venture strategis.

Di ajang pameran pertahanan internasional IDEF 2025 di Istanbul, Roketsan dan PT Republik Roketsan Indonesia (RRI) secara resmi menandatangani kontrak strategis untuk alih produksi sistem rudal Çakir ke Indonesia. Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan awal yang telah dicapai pada Indo Defence 2025, dalam kerangka Joint Venture Agreement (JVA) antara Roketsan Turkiye dan Republikorp Indonesia.

Kerja sama ini melahirkan entitas baru bernama PT Republik Roketsan Indonesia, yang akan menjadi pelopor pengembangan industri rudal nasional. Melalui joint venture ini, kedua belah pihak menyepakati pengembangan dan produksi empat sistem rudal utama — Çakir, Atmaca, Hisar, dan Sungur — secara bertahap di dalam negeri, yang akan diawali oleh Çakir.

Proyek ini tidak hanya melibatkan pembangunan fasilitasi berteknologi tinggi, tetapi juga alih teknologi menyeluruh, serta peningkatan kapabilitas sumber daya manusia Indonesia.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Murat İkinci selaku General Manager Roketsan dan Norman Joesoef selaku Chairman Grup Republikorp yang mewakili perusahaan joint venture PT Republik Roketsan Indonesia.

Infografis rudal Çakir (roketsan)
Dalam pernyataannya, Norman Joesoef menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan sekadar transaksi bisnis biasa, melainkan lompatan strategis menuju kemandirian pertahanan nasional.

Ia menegaskan bahwa dengan memproduksi sistem rudal seperti Çakir di tanah air, Indonesia sedang membangun fondasi jangka panjang untuk menguasai teknologi pertahanan masa depan secara berdaulat.

Roketsan menunjukkan komitmennya melalui dukungan alih teknologi yang menyeluruh, termasuk penyediaan peralatan produksi mutakhir, dokumentasi teknis yang lengkap, dan pendampingan langsung dari para ahli Turki.

Pusat produksi yang akan dibangun di Indonesia dirancang untuk dapat menangani seluruh proses manufaktur, mulai dari perakitan hingga integrasi dan pengujian sistem rudal secara mandiri.

Ini merupakan langkah konkret yang akan memperkuat kapasitas industri pertahanan nasional secara menyeluruh.

Infografis rudal Atmaca (AA)
Keberhasilan proyek ini diprediksi membawa dampak luas terhadap perekonomian dan pengembangan teknologi dalam negeri.

Pembangunan fasilitas produksi rudal akan menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi bagi para insinyur dan teknisi Indonesia, serta mendorong pertumbuhan industri pendukung lokal yang mampu memproduksi komponen dan material dengan standar internasional.

Dengan penguasaan teknologi dari sistem rudal modern ini, Indonesia berpotensi menjadi pusat produksi pertahanan strategis di kawasan Asia Tenggara, sekaligus membuka akses ke pasar ekspor yang selama ini belum tergarap secara optimal.

Penandatanganan kontrak di IDEF 2025 ini menjadi bukti nyata dari keseriusan kedua negara dalam mewujudkan visi pertahanan yang mandiri, modern, dan terintegrasi.

Kolaborasi internasional ini bukan hanya memperkuat postur pertahanan nasional, tetapi juga menempatkan Indonesia pada peta industri pertahanan global sebagai negara dengan kemampuan produksi sistem senjata canggih yang berdiri di atas kaki sendiri.

  🚀 Republikorp  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More