⚓ 👷 💥
Proyek MLM pada KRI Malahayati-362 (PAL Indonesia)
PT PAL Indonesia menegaskan perannya sebagai pilar kemandirian pertahanan maritim nasional melalui kemampuan pemeliharaan, perbaikan, dan modernisasi kapal perang (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO).
Kapabilitas ini memastikan kesiapan tempur armada TNI Angkatan Laut terjaga optimal.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, mengatakan kesiapan tempur setiap armada TNI Angkatan Laut tidak lepas dari dukungan industri pertahanan yang kompeten. “Sampai saat ini, PT PAL telah menyelesaikan MRO, Mid-Life Modernization (MLM), hingga Refurbishment terhadap 41 kapal TNI AL yang masih aktif beroperasi,” ujarnya.
Penguasaan teknologi MLM dan Overhaul (OVH) menjadi tonggak penting bagi kemandirian alutsista Indonesia.
Overhaul KRI Cakra-401 (PAL Indonesia)
Proyek MLM pada KRI Malahayati-362, keberhasilan Overhaul KRI Cakra, serta pelaksanaan Refurbishment 41 KRI menjadi bukti keandalan insinyur dan teknisi nasional dalam menggarap pekerjaan berstandar tinggi untuk kapal permukaan hingga kapal selam.
Kemampuan ini memberikan keuntungan strategis sekaligus ekonomis. Dari sisi pertahanan, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pihak asing, sekaligus meminimalkan risiko embargo atau hambatan politik yang berpotensi mengganggu operasional armada. Dari sisi ekonomi, pengerjaan di dalam negeri menghemat devisa, menyerap tenaga kerja ahli anak bangsa, dan mendorong pertumbuhan industri komponen dalam negeri.
Dengan pengalaman puluhan tahun dan penerapan standar kualitas internasional, PT PAL Indonesia tidak hanya membangun kapal baru, tetapi juga menjaga siklus hidup alutsista laut nasional agar tetap tangguh dan modern.
Perusahaan ini menjadi pusat lahirnya teknokrat maritim Indonesia yang berperan langsung dalam memperkokoh kedaulatan dan kemandirian maritim bangsa.
Proyek MLM pada KRI Malahayati-362 (PAL Indonesia)PT PAL Indonesia menegaskan perannya sebagai pilar kemandirian pertahanan maritim nasional melalui kemampuan pemeliharaan, perbaikan, dan modernisasi kapal perang (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO).
Kapabilitas ini memastikan kesiapan tempur armada TNI Angkatan Laut terjaga optimal.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, mengatakan kesiapan tempur setiap armada TNI Angkatan Laut tidak lepas dari dukungan industri pertahanan yang kompeten. “Sampai saat ini, PT PAL telah menyelesaikan MRO, Mid-Life Modernization (MLM), hingga Refurbishment terhadap 41 kapal TNI AL yang masih aktif beroperasi,” ujarnya.
Penguasaan teknologi MLM dan Overhaul (OVH) menjadi tonggak penting bagi kemandirian alutsista Indonesia.
Overhaul KRI Cakra-401 (PAL Indonesia)Proyek MLM pada KRI Malahayati-362, keberhasilan Overhaul KRI Cakra, serta pelaksanaan Refurbishment 41 KRI menjadi bukti keandalan insinyur dan teknisi nasional dalam menggarap pekerjaan berstandar tinggi untuk kapal permukaan hingga kapal selam.
Kemampuan ini memberikan keuntungan strategis sekaligus ekonomis. Dari sisi pertahanan, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pihak asing, sekaligus meminimalkan risiko embargo atau hambatan politik yang berpotensi mengganggu operasional armada. Dari sisi ekonomi, pengerjaan di dalam negeri menghemat devisa, menyerap tenaga kerja ahli anak bangsa, dan mendorong pertumbuhan industri komponen dalam negeri.
Dengan pengalaman puluhan tahun dan penerapan standar kualitas internasional, PT PAL Indonesia tidak hanya membangun kapal baru, tetapi juga menjaga siklus hidup alutsista laut nasional agar tetap tangguh dan modern.
Perusahaan ini menjadi pusat lahirnya teknokrat maritim Indonesia yang berperan langsung dalam memperkokoh kedaulatan dan kemandirian maritim bangsa.
👷 PAL
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.