🛺 Rancangan Mahasiswa UPN Surabaya Jatayu, kendaraan listrik otonom bikinan mahasiswa UPN dan PENS Surabaya. (Istimewa) ♔
Mahasiswa Kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya berinovasi membangun kendaraan listrik otonom alias tanpa awak atau sopir.
Hebatnya lagi, pengoperasian mobil listrik yang diberi nama Jatayu itu menggunakan teknologi inteligent control yang terhubung langsung dengan satelit.
Nantinya mobil listrik tanpa awak ini, bakal digunakan sebagai kendaraan pengangkut barang dan rencananya akan diproduksi massal.
Kelompok mahasiswa UPN yang membangun Jatayu tersebut, juga berkolaborasi dengan rekannya sesama mahasiswa dari Kampus Politeknik Elektronik Negeri Surabaya (PENS).
Mobil listrik Jatayu ini memiliki penggerak listrik, dan battery pack berkapasitas daya sebesar 33 kwh yang diklaim mampu bertahan selama 5 jam.
Sedangkan dimensi kendaraan tersebut 3,5 x 2 meter dengan kapasitas penumpang lima (5) orang dengan formasi duduk tiga orang di belakang dan dua orang di depan.
Sistem kerja mobil listrik Jatayu ini, dilengkapi beragam sensor mulai dari penggunaan perangkat Global Positioning System (GPS) yang langsung terhubung dengan satelit dan sensor light reader yang digabungkan dengan kamera standart industri untuk big data analisis.
Selanjutnya, dari big data tersebut diproses oleh komputer, yang memiliki spesifikasi tinggi yang tertanam dalam mobil.
“Mobil tanpa awak ini mempunyai kemapuan akselerasi/navigasi hingga dapat mendeteksi lingkungan di sekitarnya/termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom,” ungkap, Prof Dedid Cahaya Happyanto, Dosen Pembimbing Pembuatan Mobil Listrik tanpa Awak.
Prof Dedid menambahkan, pembuatan mobil listrik otonom ini merupakan pengembangan dari mobil listrik sebelumnya. Namun, mobil ini tidak bisa dipakai dalam ruangan, karena mobil ini langkah kerjanya memakai satelit.
“Sehingga kalau sinyalnya tidak ada maka tidak bisa berjalan. Selain itu, dalam mobil ini pihaknya juga membuat sensor untuk halangannya,” jelas Prof Dedid.
Selain itu, mobil listrik tanpa awak ini sudah beberapa kali dilakukan uji coba oleh para mahasiswa di halaman kampus UPN Veteran Jatim.
Meski hasilnya masih belum sempurna, namun mobil buatan mahasiswa ini hasilnya cukup menggembirakan.
“Masih perlu pembenahan dengan inovasi-inovasi lainnya di mobil listrik tanpa awak ini. Kami akan terus melakukan perbaikan dan pengembangan di mobil tersebut. Biar ke depannya akan semakin lebih baik lagi,” ujar Dewa Pramudya, salah seorang mahasiwa yang ikut membuat mobil listrik otonom.
Mahasiswa Kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya berinovasi membangun kendaraan listrik otonom alias tanpa awak atau sopir.
Hebatnya lagi, pengoperasian mobil listrik yang diberi nama Jatayu itu menggunakan teknologi inteligent control yang terhubung langsung dengan satelit.
Nantinya mobil listrik tanpa awak ini, bakal digunakan sebagai kendaraan pengangkut barang dan rencananya akan diproduksi massal.
Kelompok mahasiswa UPN yang membangun Jatayu tersebut, juga berkolaborasi dengan rekannya sesama mahasiswa dari Kampus Politeknik Elektronik Negeri Surabaya (PENS).
Mobil listrik Jatayu ini memiliki penggerak listrik, dan battery pack berkapasitas daya sebesar 33 kwh yang diklaim mampu bertahan selama 5 jam.
Sedangkan dimensi kendaraan tersebut 3,5 x 2 meter dengan kapasitas penumpang lima (5) orang dengan formasi duduk tiga orang di belakang dan dua orang di depan.
Sistem kerja mobil listrik Jatayu ini, dilengkapi beragam sensor mulai dari penggunaan perangkat Global Positioning System (GPS) yang langsung terhubung dengan satelit dan sensor light reader yang digabungkan dengan kamera standart industri untuk big data analisis.
Selanjutnya, dari big data tersebut diproses oleh komputer, yang memiliki spesifikasi tinggi yang tertanam dalam mobil.
“Mobil tanpa awak ini mempunyai kemapuan akselerasi/navigasi hingga dapat mendeteksi lingkungan di sekitarnya/termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom,” ungkap, Prof Dedid Cahaya Happyanto, Dosen Pembimbing Pembuatan Mobil Listrik tanpa Awak.
Prof Dedid menambahkan, pembuatan mobil listrik otonom ini merupakan pengembangan dari mobil listrik sebelumnya. Namun, mobil ini tidak bisa dipakai dalam ruangan, karena mobil ini langkah kerjanya memakai satelit.
“Sehingga kalau sinyalnya tidak ada maka tidak bisa berjalan. Selain itu, dalam mobil ini pihaknya juga membuat sensor untuk halangannya,” jelas Prof Dedid.
Selain itu, mobil listrik tanpa awak ini sudah beberapa kali dilakukan uji coba oleh para mahasiswa di halaman kampus UPN Veteran Jatim.
Meski hasilnya masih belum sempurna, namun mobil buatan mahasiswa ini hasilnya cukup menggembirakan.
“Masih perlu pembenahan dengan inovasi-inovasi lainnya di mobil listrik tanpa awak ini. Kami akan terus melakukan perbaikan dan pengembangan di mobil tersebut. Biar ke depannya akan semakin lebih baik lagi,” ujar Dewa Pramudya, salah seorang mahasiwa yang ikut membuat mobil listrik otonom.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.