Tinjau PT PAL IndonesiaDelegasi Bappenas dan jajaran GM PT PAL Indonesia saat meninjau pembangunan proyek Frigate (PAL) ☆
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Inodnesia atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang dimpimpin oleh Rezafaraby selaku Plt Direktur Pertahanan dan Keamanan Bappenas bersama rombongan meninjau PT PAL Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk pengumpulan materi serta penyelarasan informasi guna memperoleh hasil dokumen pelaksanaan perencanaan Pembangunan Pertahanan Nasional yang tepat dan lebih komperhensif.
Kunjungan disambut hangat oleh SEVP TM PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro bersama jajaran General Manager dan Kepala Proyek strategis PAL. “Kita bersyukur dapat kunjungan dari Bappenas, karena kita dapat view perencanaan industri pertahanan kedepan. Tindak lanjutnya dapat dilakukan dengan diskusi lebih lanjut secara komprehensif antara corporate strategic planning kita dengan tim bappenas, agar planning perusahaan dapat inline dengan perencanaan nasional” ujar Satriyo Bintoro dalam kesempatan tersebut.
Diskusi interaktif yang terjadi membahas tentang pentingnya kebutuhan industri pertahanan matra laut, serta kontinuitas kebijakan dalam melanjutkan teknologi yang telah dipilih sebelumnya agar penguasaan teknologi yang diserap dari proses ToT dapat terimplementasikan secara optimal khususnya penguasaan teknologi kapal perang kombatan dan kapal selam selama beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh keberhasilan PT PAL dalam menyelesaikan pembangunan Kapal Selam melalui skema joint production menjadi bekal penting untuk pembangunan Kapal Selam mendatang, di samping itu keberhasilan penyelesaian kapal light frigate (perusak kawal rudal) menjadi pijakan teknologi rancang bangun untuk mengerjakan kapal perang terbesar yang pernah dibuat oleh Indonesia yakni Frigate Merah Putih.
Rezafaraby menyadari lompatan penguasaan teknologi yang diemban oleh PT PAL Indonesia merupakan bagian dari dinamika politis di pemerintahan, yang tentu tidak dapat dipungkiri. Namun dilain sisi, hal itu turut membuktikan akan kemampuan bangsa kita yang adaptif terhadap perubahan. “Saya melihat PT PAL memiliki potensi besar dalam mendukung pertahan Indonesia. Dalam rangkan peningkatan kemampuan penguasaan teknologi pertahanan, kita tidak bisa hanya bilang bagus beli dari luar negeri. Karena tujuan kita jelas, mewujudkan kemandirian bangsa dan kapasitas bangsa kita” terang Rezafaraby.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dalam mewujudkan Indonesia Emas, industri pertahanan memiliki peran yang signifikan yakni mendukung mewujudkan pertahanan berdaya gentar di Kawasan. Dimana dalam mewujudkannya, industri pertahanan harus mandiri, sehat dan berdaya saing. Hal ini yang tengah diupayakan oleh pemerintah, salah satunya melalui penugasan kepada PT PAL Indonesia. Selanjutnya, Bappenas akan menyusun kebutuhan untuk mencapai industri pertahanan sesuai yang diwacanakan. Dalam diskusi tersebut juga disampaikan, bahwa pengeluaran atau pengadaan oleh pemerintah harus spending invest atau dalam bentuk investasi.
Pada kesempatan tersebut, Rezafaraby turut menekankan bahwa “potensi kita bisa besar dan tidak kalah dengan industri luar. Tadi kan juga sudah disampaikan kalo hasil kerja kita bahkan lebih bagus dibanding buatan luar. Terutama pada proses alignment pada proses joint section menandatakan kita punya potensi yang bagus dan lebih besar. hanya saja ekosistemnya perlu didudkung. sebagai regulator dalam perancangan RPJP yang modalitasnya sudah ada di RPJP 2005-2029 dan mewujudkan indhan mandiri. Kita optimis untuk memajukan industri pertahanan nasional dalam mewujudkan Indonesia Emas”.
Agenda ditutup dengan tinjauan lapangan, dimana delegasi Bappenas diajak untuk meninjau langsung kemajuan progress pembangunan kapal Frigate Merah Putih, dan fasilitas pembangunan kapal selam. Dikesempatan tersebut, turut disampaikan oleh Laksamana Pertama Wiranto selaku General Manager Divisi Kapal Selam, bahwasannya hasil pengerjaan pada block kapal mendapat apresiasi mitra strategis Jerman. Dengan plat baja yang tipis, anak bangsa Indonesia dapat melakukan pengelasan dengan hasil yang dinilai sempurna. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Bappenas dalam melihat kemampuan bangsa Indonesia dalam menghasilkan karya terbaiknya.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Inodnesia atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang dimpimpin oleh Rezafaraby selaku Plt Direktur Pertahanan dan Keamanan Bappenas bersama rombongan meninjau PT PAL Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk pengumpulan materi serta penyelarasan informasi guna memperoleh hasil dokumen pelaksanaan perencanaan Pembangunan Pertahanan Nasional yang tepat dan lebih komperhensif.
Kunjungan disambut hangat oleh SEVP TM PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro bersama jajaran General Manager dan Kepala Proyek strategis PAL. “Kita bersyukur dapat kunjungan dari Bappenas, karena kita dapat view perencanaan industri pertahanan kedepan. Tindak lanjutnya dapat dilakukan dengan diskusi lebih lanjut secara komprehensif antara corporate strategic planning kita dengan tim bappenas, agar planning perusahaan dapat inline dengan perencanaan nasional” ujar Satriyo Bintoro dalam kesempatan tersebut.
Diskusi interaktif yang terjadi membahas tentang pentingnya kebutuhan industri pertahanan matra laut, serta kontinuitas kebijakan dalam melanjutkan teknologi yang telah dipilih sebelumnya agar penguasaan teknologi yang diserap dari proses ToT dapat terimplementasikan secara optimal khususnya penguasaan teknologi kapal perang kombatan dan kapal selam selama beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh keberhasilan PT PAL dalam menyelesaikan pembangunan Kapal Selam melalui skema joint production menjadi bekal penting untuk pembangunan Kapal Selam mendatang, di samping itu keberhasilan penyelesaian kapal light frigate (perusak kawal rudal) menjadi pijakan teknologi rancang bangun untuk mengerjakan kapal perang terbesar yang pernah dibuat oleh Indonesia yakni Frigate Merah Putih.
Rezafaraby menyadari lompatan penguasaan teknologi yang diemban oleh PT PAL Indonesia merupakan bagian dari dinamika politis di pemerintahan, yang tentu tidak dapat dipungkiri. Namun dilain sisi, hal itu turut membuktikan akan kemampuan bangsa kita yang adaptif terhadap perubahan. “Saya melihat PT PAL memiliki potensi besar dalam mendukung pertahan Indonesia. Dalam rangkan peningkatan kemampuan penguasaan teknologi pertahanan, kita tidak bisa hanya bilang bagus beli dari luar negeri. Karena tujuan kita jelas, mewujudkan kemandirian bangsa dan kapasitas bangsa kita” terang Rezafaraby.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dalam mewujudkan Indonesia Emas, industri pertahanan memiliki peran yang signifikan yakni mendukung mewujudkan pertahanan berdaya gentar di Kawasan. Dimana dalam mewujudkannya, industri pertahanan harus mandiri, sehat dan berdaya saing. Hal ini yang tengah diupayakan oleh pemerintah, salah satunya melalui penugasan kepada PT PAL Indonesia. Selanjutnya, Bappenas akan menyusun kebutuhan untuk mencapai industri pertahanan sesuai yang diwacanakan. Dalam diskusi tersebut juga disampaikan, bahwa pengeluaran atau pengadaan oleh pemerintah harus spending invest atau dalam bentuk investasi.
Pada kesempatan tersebut, Rezafaraby turut menekankan bahwa “potensi kita bisa besar dan tidak kalah dengan industri luar. Tadi kan juga sudah disampaikan kalo hasil kerja kita bahkan lebih bagus dibanding buatan luar. Terutama pada proses alignment pada proses joint section menandatakan kita punya potensi yang bagus dan lebih besar. hanya saja ekosistemnya perlu didudkung. sebagai regulator dalam perancangan RPJP yang modalitasnya sudah ada di RPJP 2005-2029 dan mewujudkan indhan mandiri. Kita optimis untuk memajukan industri pertahanan nasional dalam mewujudkan Indonesia Emas”.
Agenda ditutup dengan tinjauan lapangan, dimana delegasi Bappenas diajak untuk meninjau langsung kemajuan progress pembangunan kapal Frigate Merah Putih, dan fasilitas pembangunan kapal selam. Dikesempatan tersebut, turut disampaikan oleh Laksamana Pertama Wiranto selaku General Manager Divisi Kapal Selam, bahwasannya hasil pengerjaan pada block kapal mendapat apresiasi mitra strategis Jerman. Dengan plat baja yang tipis, anak bangsa Indonesia dapat melakukan pengelasan dengan hasil yang dinilai sempurna. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Bappenas dalam melihat kemampuan bangsa Indonesia dalam menghasilkan karya terbaiknya.
☆ PAL
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.