💪 Kerjasama Dengan PT Nexin ✈ Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) yang dikembangkan Pussenarmed dan PT Nexin yang sudah memasuki tahap III penyempurnaan. (Dok. PT Nexin)
Setelah kemarin mendatangkan PT Lookhead Martin USA dan Indonesia untuk produk Rudal HIMARS kini Pusat Kesenjataan Arteleri Medan (Pussenarmed) tengah mengembangkan Pesawat Terbang Tanpa Awak atau PPTA.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan tahap ke-III program PPTA dengan perusahaan inovasi teknologi PT Nexin oleh Danpussenarmed Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya dan Dirbinlitbang yang berlangsung di ruang kerja Danpussenarmed, Cimahi, Jumat, (20/1).
“Tujuan dilaksanakan penandatangan program pengembangan tahap II PTTA ini tak lain dan tak bukan untuk menyempurnakan pengembangan PTTA yang sudah dibuat dan di uji kelayakan agar PTTA ini nantinya menjadi sempurna dan bisa dipakai menjadi sarana pendukung bagi satuan armed,” kata Danpussenarmed Mayjen TNI Yudhy Chandra dikutip keterangan resminya, Jumat.
PTTA merupakan sistem peninjauan yang dirancang oleh satuan Armed memiliki kemampuan jarak telemetry 40 kilometer, endurance sampai dengan 100 kilometer, ketinggian maksimal 3 kilometer, dimana pembeda antara PTTA satuan Armed dengan tipe PTTA lain yaitu kemampuan memberikan koreksi penembakan Armed, melaporkan kondisi depan sasaran serta daya kehancuran di sasaran, yang nantinya sistem peninjauan berbasis PTTA ini menjadi pelengkap kesisteman Alutsista Armed dengan sebutan Field Artillery Observer (FAO). (rr)
Setelah kemarin mendatangkan PT Lookhead Martin USA dan Indonesia untuk produk Rudal HIMARS kini Pusat Kesenjataan Arteleri Medan (Pussenarmed) tengah mengembangkan Pesawat Terbang Tanpa Awak atau PPTA.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan tahap ke-III program PPTA dengan perusahaan inovasi teknologi PT Nexin oleh Danpussenarmed Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya dan Dirbinlitbang yang berlangsung di ruang kerja Danpussenarmed, Cimahi, Jumat, (20/1).
“Tujuan dilaksanakan penandatangan program pengembangan tahap II PTTA ini tak lain dan tak bukan untuk menyempurnakan pengembangan PTTA yang sudah dibuat dan di uji kelayakan agar PTTA ini nantinya menjadi sempurna dan bisa dipakai menjadi sarana pendukung bagi satuan armed,” kata Danpussenarmed Mayjen TNI Yudhy Chandra dikutip keterangan resminya, Jumat.
PTTA merupakan sistem peninjauan yang dirancang oleh satuan Armed memiliki kemampuan jarak telemetry 40 kilometer, endurance sampai dengan 100 kilometer, ketinggian maksimal 3 kilometer, dimana pembeda antara PTTA satuan Armed dengan tipe PTTA lain yaitu kemampuan memberikan koreksi penembakan Armed, melaporkan kondisi depan sasaran serta daya kehancuran di sasaran, yang nantinya sistem peninjauan berbasis PTTA ini menjadi pelengkap kesisteman Alutsista Armed dengan sebutan Field Artillery Observer (FAO). (rr)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.