Meningkat dari tahun 2021
TKDN hasil RDP DPR bersama Defend.ID ★
Komisi VI DPR RI mengapresiasi kinerja Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertahanan (DEFEND ID). Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung, apresiasi tersebut berkaitan dengan pertumbuhan pendapatan usaha tahun 2022 yang tumbuh sebesar 23,36 persen dari tahun 2021 dengan nilai Rp 19,7 triliun, realisasi EBITDA tahun 2022 tumbuh sebesar 41,35 persen dari tahun 2021 dengan nilai sebesar Rp 1,88 triliun, dan kinerja Laba Bersih 2022 tumbuh 198 persen dari tahun 2021 dengan nilai sebesar Rp 483 miliar.
Hal itu disampaikan Martin saat membacakan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) (Defend ID) dan anak perusahaannya, terkait Evaluasi Kinerja Korporasi tahun 2022, dan road map Pengembangan Holding BUMN (Defend.ID) serta industri pertahanan inisiatif strategis perusahaan tahun 2023, di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/01/2023).
Di sisi lain, Legislator dari Dapil Sumatera Utara II ini mengatakan bahwa Komisi VI juga memberikan dukungan terhadap beberapa hal. Di antaranya adalah untuk mendapatkan kemudahan modal kerja, seiring dengan pertumbuhan skala bisnis dan kontrak yang naik 6,2 persen dari tahun 2021.
Serta dukungan terhadap inisiatif strategi DEFEND ID untuk mewujudkan Top 50 Global Defence Company. "Komisi VI mendukung inisiatif strategi DEFEND ID untuk mewujudkan Top 50 Global Defence Company dengan strategi pengembangan bisnis, penguasaan teknologi, perbaikan keuangan, peningkatan SDM, peningkatan operasional dan peningkatan teknologi informasi," kata Politisi Fraksi Partai NasDem itu.
Selain itu, dalam rangka mewujudkan kedaulatan pertahanan nasional, Komisi VI meminta DEFEND ID bersama dengan pemerintah untuk meningkatkan koordinasi membuat peta jalan BUMN Industri Pertahanan. Diketahui, lima BUMN Pertahanan yang tergabung dalam DEFEND ID adalah Platform Udara (PT Dirgantara Indonesia); Platform Darat, Alat Berat, Senjata dan Amunisi (PT Pindad); Platform Laut, Pembuatan Kapal (PT PAL Indonesia); Sistem Elektronik (PT Len Industri); dan Bahan Berenergi Tinggi (PT Dahana). (bia/rdn)
TKDN hasil RDP DPR bersama Defend.ID ★
Komisi VI DPR RI mengapresiasi kinerja Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertahanan (DEFEND ID). Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung, apresiasi tersebut berkaitan dengan pertumbuhan pendapatan usaha tahun 2022 yang tumbuh sebesar 23,36 persen dari tahun 2021 dengan nilai Rp 19,7 triliun, realisasi EBITDA tahun 2022 tumbuh sebesar 41,35 persen dari tahun 2021 dengan nilai sebesar Rp 1,88 triliun, dan kinerja Laba Bersih 2022 tumbuh 198 persen dari tahun 2021 dengan nilai sebesar Rp 483 miliar.
Hal itu disampaikan Martin saat membacakan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) (Defend ID) dan anak perusahaannya, terkait Evaluasi Kinerja Korporasi tahun 2022, dan road map Pengembangan Holding BUMN (Defend.ID) serta industri pertahanan inisiatif strategis perusahaan tahun 2023, di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/01/2023).
Di sisi lain, Legislator dari Dapil Sumatera Utara II ini mengatakan bahwa Komisi VI juga memberikan dukungan terhadap beberapa hal. Di antaranya adalah untuk mendapatkan kemudahan modal kerja, seiring dengan pertumbuhan skala bisnis dan kontrak yang naik 6,2 persen dari tahun 2021.
Serta dukungan terhadap inisiatif strategi DEFEND ID untuk mewujudkan Top 50 Global Defence Company. "Komisi VI mendukung inisiatif strategi DEFEND ID untuk mewujudkan Top 50 Global Defence Company dengan strategi pengembangan bisnis, penguasaan teknologi, perbaikan keuangan, peningkatan SDM, peningkatan operasional dan peningkatan teknologi informasi," kata Politisi Fraksi Partai NasDem itu.
Selain itu, dalam rangka mewujudkan kedaulatan pertahanan nasional, Komisi VI meminta DEFEND ID bersama dengan pemerintah untuk meningkatkan koordinasi membuat peta jalan BUMN Industri Pertahanan. Diketahui, lima BUMN Pertahanan yang tergabung dalam DEFEND ID adalah Platform Udara (PT Dirgantara Indonesia); Platform Darat, Alat Berat, Senjata dan Amunisi (PT Pindad); Platform Laut, Pembuatan Kapal (PT PAL Indonesia); Sistem Elektronik (PT Len Industri); dan Bahan Berenergi Tinggi (PT Dahana). (bia/rdn)
★ DPR
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.