Jakarta ♞ Putra-putri Indonesia sudah bisa menghasilkan produk unggulan di sektor
otomotif bertenaga listrik. Salah satunya adalah sepeda motor listrik
yang diberi nama eSupermoto.
Sepeda motor sport bertenaga listrik ini besutan Mario Rivaldi yang masuk daftar sebagai ahli kendaraan listrik atau familiar dipanggil pandawa putra petir.
"eSupermoto yang dipakai di jalan cocok untuk jalanan di Indonesia. Ini produksi terbatas," kata Mario pada acara RITECH Expo 2014 di Kantor BPPT Jalan MH Thamrin Jakarta, Sabtu (9/8/2014).
Mario menerangkan eSupermoto ini telah diproduksi dan dipesan oleh Kementerian Perhubungan sebanyak 10 unit. Supermoto ini merupakan asli rancangan Mario. Untuk pengembangan eSupermoto, Mario hanya membutuhkan waktu 8 bulan.
Untuk pengembangan eSupermoto, Mario didukung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, Kementerian Perhubungan, LIPI hingga institusi swasta lainnya.
Mario mengaku eSupermoto karyanya akan diproduksi berdasarkan permintaan masyarakat. eSupermoto dibandrol Rp 39 juta sampai Rp 40 juta per unit.
"Tahun ini mulai diproduksi massal. Jumlahnya tergantung pada permintaan," jelasnya.
eSupermoto yang telah mampu diisi listrik pra bayar ini mampu melaju dengan kecepatan 100 km per jam namun saat ini baru dirancang sampai 70 km per jam. Sekali setrum, eSupermoto mampu melaju hingga 120 km.
"Sekali charger biasa, butuh waktu 8 jam dari kosong. Saya ada charger, bisa 2 jam full," ujarnya.(feb/ang)
Sepeda motor sport bertenaga listrik ini besutan Mario Rivaldi yang masuk daftar sebagai ahli kendaraan listrik atau familiar dipanggil pandawa putra petir.
"eSupermoto yang dipakai di jalan cocok untuk jalanan di Indonesia. Ini produksi terbatas," kata Mario pada acara RITECH Expo 2014 di Kantor BPPT Jalan MH Thamrin Jakarta, Sabtu (9/8/2014).
Mario menerangkan eSupermoto ini telah diproduksi dan dipesan oleh Kementerian Perhubungan sebanyak 10 unit. Supermoto ini merupakan asli rancangan Mario. Untuk pengembangan eSupermoto, Mario hanya membutuhkan waktu 8 bulan.
Untuk pengembangan eSupermoto, Mario didukung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, Kementerian Perhubungan, LIPI hingga institusi swasta lainnya.
Mario mengaku eSupermoto karyanya akan diproduksi berdasarkan permintaan masyarakat. eSupermoto dibandrol Rp 39 juta sampai Rp 40 juta per unit.
"Tahun ini mulai diproduksi massal. Jumlahnya tergantung pada permintaan," jelasnya.
eSupermoto yang telah mampu diisi listrik pra bayar ini mampu melaju dengan kecepatan 100 km per jam namun saat ini baru dirancang sampai 70 km per jam. Sekali setrum, eSupermoto mampu melaju hingga 120 km.
"Sekali charger biasa, butuh waktu 8 jam dari kosong. Saya ada charger, bisa 2 jam full," ujarnya.(feb/ang)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.