Ilustrasi (Istimewa)
Isu
pesawat nirawak untuk pertahanan Indonesia mencuat dalam debat calon
presiden (Capres) Indonesia Minggu malam lalu. Dari isu itu, Rusia siap
merangkul Indonesia untuk bekerjasama mengembangkan drone yang bisa
digunakan untuk memantau wilayah maritim Indonesia.
Kesiapan Rusia untuk bekerjasama dengan Indonesia dalam mengembangkan
drone disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y Galuzin.
Menurutnya, Rusia dan Indonesia sudah lama bekerjasama dalam bidang
alutista. Siapa pun presiden Indonesia yang terpilih nanti, dia harapkan
untuk melanjutkan kerjasama alutsista dengan Rusia.
"Jika kami (Rusia) mendapatkan proposal dari Indonesia untuk bekerjasama
dalam hal pengembangan drone, tentu saja kami akan sangat senang untuk
bekerjasama,” ucap Galuzin, saat ditemui Sindonews, Selasa (24/6/2014).
Galuzin mengakui Rusia memiliki beberapa drone. Tapi, menurut dia
penggunaan drone sangat jarang dilakukan oleh Rusia. Dia menyatakan
Rusia hanya menggunakan drone di saat-saat penting, yang memang
mengharuskan pemerintah untuk menerjunkan pesawat tanpa awak itu.
Isu drone untuk memantau wilayah maritim mencuat, ketika kedua Capres
Indonesia, yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo menyampaikan visi misi
dan adu argumen tentang alutsista Indonesia. Joko Widodo memunculkan
isu drone untuk memantau dan melindungi wilayah maritim Indonesia.(esn)
Bakamla RI Akan Miliki 13 Kapal Patroli
-
*KN 321 P Nipah dengan panjang 80 meter (Bakamla)*
*K*epala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Irvansyah
menjelaskan bahwa institusinya...
17 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.