(Kemenperin) 🏍
Produsen berbagai produk kendaraan listrik, berlomba-lomba untuk menghasilkan berbagai produk yang inovatif dan berkualitas dengan desain yang menarik dan futuristik. Hal tersebut, turut menarik minat masyarakat yang semakin marak membeli dan menggunakan kendaraan roda dua listrik. Peluang pasar kendaraan listrik roda dua juga harus turut dimanfaatkan dan dimaksimalkan oleh pelaku industri dalam negeri, khususnya yang masih berskala kecil dan menengah (IKM).
Perkembangan kendaraan listrik khususnya motor dan sepeda listrik saat ini terus berkembang pesat. Produsen berbagai produk kendaraan listrik, berlomba-lomba untuk menghasilkan berbagai produk yang inovatif dan berkualitas dengan desain yang menarik dan futuristik. Hal tersebut, turut menarik minat masyarakat yang semakin marak membeli dan menggunakan kendaraan roda dua listrik. Peluang pasar kendaraan listrik roda dua juga harus turut dimanfaatkan dan dimaksimalkan oleh pelaku industri dalam negeri, khususnya yang masih berskala kecil dan menengah (IKM).
Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) telah mendorong dan terus melakukan pembinaan kepada para pelaku IKM alat angkut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi kendaraan listrik, salah satunya melalui kegiatan Pendampingan Pengembangan Prototipe Kendaraan Listrik di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza dalam keterangannya saat mengunjungi booth kendaraan listrik niaga pada Pameran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia NTB (8/12) mengatakan, “Kendaraan berbasis listrik ini merupakan hasil kegiatan pendampingan Kementerian Perindustrian bagi IKM alat angkut di NTB yang kami dorong agar mampu memproduksi kendaraan multiguna berbasis listrik”.
“IKM alat angkut dapat berperan besar dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Wamenperin.
Kegiatan pendampingan yang didukung oleh Pemerintah Provinsi NTB ini dilaksanakan di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB. Kolaborasi juga dilakukan dengan PT Eran Teknikatama sebagai Tenaga Ahli dan pemasok beberapa komponen utama dalam pengembangan prototipe kendaraan listrik multiguna tersebut.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Reni Yanita menyampaikan bahwa produk yang dikembangkan pada pendampingan ini sebanyak 2 (dua) unit kendaraan listrik yang berfungsi sebagai kendaraan niaga untuk berjualan. “Saat ini penggunaan kendaraan listrik seperti sepeda roda tiga telah banyak implementasinya pada sektor niaga, mulai dari sebagai kendaraan kurir pengiriman, berjualan kopi keliling hingga sebagai moda transportasi berjualan aneka jajanan makanan dan minuman sehingga kendaraan listrik dapat menjadi salah satu pendorong tumbuhnya berbagai sektor bisnis terkait,” jelas Reni saat meninjau booth pameran unit prototipe kendaraan listrik di Kota Mataram.
Adaput unit protipe yang dibuat adalah kendaraan niaga Bakso Bike dengan yang dapat dijual di pasar dengan kisaran harga 20 – 25 juta rupiah dan kendaraan Starling Bike dengan kisaran harga 10 – 15 juta rupiah. Diharapkan para pelaku IKM dapat menjadikan prototipe tersebut sebagai acuan dalam melakukan inovasi pengembangan produk kendaraan listrik selanjutnya.
Dirjen IKMA mengungkapkan bahwa kegiatan pendampingan telah berlangsung selama tiga bulan, mulai dari bulan Agustus sampai November 2024 dan merupakan lanjutan dari pendampingan pengembangan sepeda listrik yang dilaksanakan tahun 2022 lalu dengan melibatkan IKM alat angkut binaan yang sama, yaitu R-One Rev dan Le-Bui dari Mataram, Mori Taho Bike dari Dompu, Fi-Bike dari Bima, dan NgebUTS dari Sumbawa.
Prototipe kendaraan listrik multiguna ini dirancang dengan memaksimalkan aspek fungsionalitas yang dilengkapi dengan sistem pemasangan semi-portable , dan didukung dengan teknologi terkini. Proses pengembangannya meliputi sejumlah tahapan, mulai dari pengadaan sparepart hingga finishing yang seluruhnya dilakukan bersama-sama Tenaga Ahli dan IKM alat angkut di BRIDA.
Dirjen IKMA mengapresiasi PT. Eran Teknikatama atas kolaborasinya pada pengembangan prototipe kendaraan listrik multiguna di NTB, meliputi pengadaan komponen seperti motor listrik, baterai, dan rangka kendaraan. “Dengan kolaborasi ini, Bakso Bike dan Starling Bike berhasil mencapai spesifikasi unggulan, seperti kecepatan rata-rata 40 km/jam dan daya tahan baterai yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan pasar,” jelas Reni.
“Diharapkan di masa mendatang produk pengembangan tersebut bisa diproduksi secara komersial oleh IKM alat angkut dan dilengkapi dengan sertifikat TKDN sehingga bisa masuk e-katalog. Kami juga berharap Pemerintah Provinsi NTB terus mendukung IKM alat angkut di era kendaraan listrik ini,” pungkas Reni.
Produsen berbagai produk kendaraan listrik, berlomba-lomba untuk menghasilkan berbagai produk yang inovatif dan berkualitas dengan desain yang menarik dan futuristik. Hal tersebut, turut menarik minat masyarakat yang semakin marak membeli dan menggunakan kendaraan roda dua listrik. Peluang pasar kendaraan listrik roda dua juga harus turut dimanfaatkan dan dimaksimalkan oleh pelaku industri dalam negeri, khususnya yang masih berskala kecil dan menengah (IKM).
Perkembangan kendaraan listrik khususnya motor dan sepeda listrik saat ini terus berkembang pesat. Produsen berbagai produk kendaraan listrik, berlomba-lomba untuk menghasilkan berbagai produk yang inovatif dan berkualitas dengan desain yang menarik dan futuristik. Hal tersebut, turut menarik minat masyarakat yang semakin marak membeli dan menggunakan kendaraan roda dua listrik. Peluang pasar kendaraan listrik roda dua juga harus turut dimanfaatkan dan dimaksimalkan oleh pelaku industri dalam negeri, khususnya yang masih berskala kecil dan menengah (IKM).
Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) telah mendorong dan terus melakukan pembinaan kepada para pelaku IKM alat angkut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi kendaraan listrik, salah satunya melalui kegiatan Pendampingan Pengembangan Prototipe Kendaraan Listrik di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza dalam keterangannya saat mengunjungi booth kendaraan listrik niaga pada Pameran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia NTB (8/12) mengatakan, “Kendaraan berbasis listrik ini merupakan hasil kegiatan pendampingan Kementerian Perindustrian bagi IKM alat angkut di NTB yang kami dorong agar mampu memproduksi kendaraan multiguna berbasis listrik”.
“IKM alat angkut dapat berperan besar dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Wamenperin.
Kegiatan pendampingan yang didukung oleh Pemerintah Provinsi NTB ini dilaksanakan di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB. Kolaborasi juga dilakukan dengan PT Eran Teknikatama sebagai Tenaga Ahli dan pemasok beberapa komponen utama dalam pengembangan prototipe kendaraan listrik multiguna tersebut.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Reni Yanita menyampaikan bahwa produk yang dikembangkan pada pendampingan ini sebanyak 2 (dua) unit kendaraan listrik yang berfungsi sebagai kendaraan niaga untuk berjualan. “Saat ini penggunaan kendaraan listrik seperti sepeda roda tiga telah banyak implementasinya pada sektor niaga, mulai dari sebagai kendaraan kurir pengiriman, berjualan kopi keliling hingga sebagai moda transportasi berjualan aneka jajanan makanan dan minuman sehingga kendaraan listrik dapat menjadi salah satu pendorong tumbuhnya berbagai sektor bisnis terkait,” jelas Reni saat meninjau booth pameran unit prototipe kendaraan listrik di Kota Mataram.
Adaput unit protipe yang dibuat adalah kendaraan niaga Bakso Bike dengan yang dapat dijual di pasar dengan kisaran harga 20 – 25 juta rupiah dan kendaraan Starling Bike dengan kisaran harga 10 – 15 juta rupiah. Diharapkan para pelaku IKM dapat menjadikan prototipe tersebut sebagai acuan dalam melakukan inovasi pengembangan produk kendaraan listrik selanjutnya.
Dirjen IKMA mengungkapkan bahwa kegiatan pendampingan telah berlangsung selama tiga bulan, mulai dari bulan Agustus sampai November 2024 dan merupakan lanjutan dari pendampingan pengembangan sepeda listrik yang dilaksanakan tahun 2022 lalu dengan melibatkan IKM alat angkut binaan yang sama, yaitu R-One Rev dan Le-Bui dari Mataram, Mori Taho Bike dari Dompu, Fi-Bike dari Bima, dan NgebUTS dari Sumbawa.
Prototipe kendaraan listrik multiguna ini dirancang dengan memaksimalkan aspek fungsionalitas yang dilengkapi dengan sistem pemasangan semi-portable , dan didukung dengan teknologi terkini. Proses pengembangannya meliputi sejumlah tahapan, mulai dari pengadaan sparepart hingga finishing yang seluruhnya dilakukan bersama-sama Tenaga Ahli dan IKM alat angkut di BRIDA.
Dirjen IKMA mengapresiasi PT. Eran Teknikatama atas kolaborasinya pada pengembangan prototipe kendaraan listrik multiguna di NTB, meliputi pengadaan komponen seperti motor listrik, baterai, dan rangka kendaraan. “Dengan kolaborasi ini, Bakso Bike dan Starling Bike berhasil mencapai spesifikasi unggulan, seperti kecepatan rata-rata 40 km/jam dan daya tahan baterai yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan pasar,” jelas Reni.
“Diharapkan di masa mendatang produk pengembangan tersebut bisa diproduksi secara komersial oleh IKM alat angkut dan dilengkapi dengan sertifikat TKDN sehingga bisa masuk e-katalog. Kami juga berharap Pemerintah Provinsi NTB terus mendukung IKM alat angkut di era kendaraan listrik ini,” pungkas Reni.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.