Tapi masih ada kendala
Trem Otonom Bertenaga Baterai, Hasil Kolaborasi PT INKA (Persero) dan Institut Teknologi Bandung. (Dok. PT INKA) 🚆
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA baru saja meluncurkan prototype trem terbaru yang mengusung teknologi otonom berbasis kecerdasan buatan (AI).
Trem ini dirancang untuk beroperasi di lalu lintas campuran (mixed traffic) tanpa memerlukan masinis, menjadikannya salah satu inovasi unggulan transportasi masa depan di Indonesia.
Direktur Pengembangan Ekosistem Digital OIKN, Tonny Agus Setiono menyampaikan apresiasi terhadap produk terbaru INKA ini. Menurutnya, trem otonom tersebut menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia dalam menciptakan teknologi transportasi canggih yang tidak kalah dengan negara lain.
"Kereta otonom dari INKA ini sudah sangat bagus, menandakan Bangsa Indonesia mampu membuat kereta otonom," kata Tonny kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/12/2024).
Meski mengapresiasi trem otonom terbaru INKA tersebut, Tonny menyampaikan bahwa OIKN masih belum memiliki rencana untuk mengadopsinya dalam waktu dekat. Salah satu alasannya adalah kebutuhan akan rel sebagai jalur operasi trem.
"Trem INKA ini masih menggunakan rel ya sementara di IKN belum ada jalur relnya," terang dia.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan trem INKA dapat digunakan di IKN di masa depan. "Potensi itu ada," ungkap Tonny, seraya menyebutkan bahwa pembangunan lintasan rel di IKN sebenarnya sudah direncanakan sebagai bagian dari pengembangan infrastruktur transportasi kota hijau tersebut.
Keunggulan Trem Otonom INKA
Trem Otonom Bertenaga Baterai, Hasil Kolaborasi PT INKA (Persero) dan Institut Teknologi Bandung. (Dok. PT INKA)
Trem otonom INKA menggunakan motor listrik dengan baterai berkapasitas 200 kWh, yang mampu menempuh jarak hingga 90 km dalam sekali pengisian daya. Dengan dukungan teknologi seperti kamera, radar, LiDAR, dan GNSS, trem ini dapat mendeteksi objek di sekitar serta mengambil keputusan secara mandiri menggunakan AI.
Selain itu, fitur seperti Adaptive Cruise Control dan Emergency Braking System meningkatkan keselamatan operasionalnya.Keunggulan Trem Otonom INKA.
Uji coba trem ini telah dilakukan di berbagai kondisi, termasuk di jalur lalu lintas campuran di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Uji coba ini membuktikan kemampuan trem untuk mengenali rambu lalu lintas, menghindari halangan, dan menjaga kecepatan sesuai batas yang ditentukan.
Pengoperasian trem seperti ini di IKN tentu membutuhkan persiapan infrastruktur, termasuk pembangunan jalur rel. Meski demikian, karakteristik trem yang ramah lingkungan dan otonom sejalan dengan visi IKN sebagai kota berkelanjutan. Jika berhasil diadopsi, trem ini dapat menjadi bagian dari solusi transportasi modern yang mendukung pengurangan emisi karbon di ibu kota baru Indonesia.
Dengan potensi dan inovasi yang ditawarkan, bukan tidak mungkin trem INKA akan menjadi salah satu moda transportasi unggulan di IKN. Namun, langkah konkret untuk mewujudkannya masih membutuhkan perencanaan yang matang dan kolaborasi lintas pihak. (wur)
Trem Otonom Bertenaga Baterai, Hasil Kolaborasi PT INKA (Persero) dan Institut Teknologi Bandung. (Dok. PT INKA) 🚆
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA baru saja meluncurkan prototype trem terbaru yang mengusung teknologi otonom berbasis kecerdasan buatan (AI).
Trem ini dirancang untuk beroperasi di lalu lintas campuran (mixed traffic) tanpa memerlukan masinis, menjadikannya salah satu inovasi unggulan transportasi masa depan di Indonesia.
Direktur Pengembangan Ekosistem Digital OIKN, Tonny Agus Setiono menyampaikan apresiasi terhadap produk terbaru INKA ini. Menurutnya, trem otonom tersebut menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia dalam menciptakan teknologi transportasi canggih yang tidak kalah dengan negara lain.
"Kereta otonom dari INKA ini sudah sangat bagus, menandakan Bangsa Indonesia mampu membuat kereta otonom," kata Tonny kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/12/2024).
Meski mengapresiasi trem otonom terbaru INKA tersebut, Tonny menyampaikan bahwa OIKN masih belum memiliki rencana untuk mengadopsinya dalam waktu dekat. Salah satu alasannya adalah kebutuhan akan rel sebagai jalur operasi trem.
"Trem INKA ini masih menggunakan rel ya sementara di IKN belum ada jalur relnya," terang dia.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan trem INKA dapat digunakan di IKN di masa depan. "Potensi itu ada," ungkap Tonny, seraya menyebutkan bahwa pembangunan lintasan rel di IKN sebenarnya sudah direncanakan sebagai bagian dari pengembangan infrastruktur transportasi kota hijau tersebut.
Keunggulan Trem Otonom INKA
Trem Otonom Bertenaga Baterai, Hasil Kolaborasi PT INKA (Persero) dan Institut Teknologi Bandung. (Dok. PT INKA)
Trem otonom INKA menggunakan motor listrik dengan baterai berkapasitas 200 kWh, yang mampu menempuh jarak hingga 90 km dalam sekali pengisian daya. Dengan dukungan teknologi seperti kamera, radar, LiDAR, dan GNSS, trem ini dapat mendeteksi objek di sekitar serta mengambil keputusan secara mandiri menggunakan AI.
Selain itu, fitur seperti Adaptive Cruise Control dan Emergency Braking System meningkatkan keselamatan operasionalnya.Keunggulan Trem Otonom INKA.
Uji coba trem ini telah dilakukan di berbagai kondisi, termasuk di jalur lalu lintas campuran di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Uji coba ini membuktikan kemampuan trem untuk mengenali rambu lalu lintas, menghindari halangan, dan menjaga kecepatan sesuai batas yang ditentukan.
Pengoperasian trem seperti ini di IKN tentu membutuhkan persiapan infrastruktur, termasuk pembangunan jalur rel. Meski demikian, karakteristik trem yang ramah lingkungan dan otonom sejalan dengan visi IKN sebagai kota berkelanjutan. Jika berhasil diadopsi, trem ini dapat menjadi bagian dari solusi transportasi modern yang mendukung pengurangan emisi karbon di ibu kota baru Indonesia.
Dengan potensi dan inovasi yang ditawarkan, bukan tidak mungkin trem INKA akan menjadi salah satu moda transportasi unggulan di IKN. Namun, langkah konkret untuk mewujudkannya masih membutuhkan perencanaan yang matang dan kolaborasi lintas pihak. (wur)
🚆 CNBC
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.