(PAL Indonesia)
Peristiwanya telah berlangsung pada bulan Februari lalu, namun baru saat ini PT PAL Indonesia atas restu dari Angkatan Laut Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan upacara seremonial proyek Landing Platform Dock (LPD) 163M Al Maryah. Dalam siaran pers (17/10), Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) memperkuat hubungan bilateral melalui serangkaian kerja sama strategis. Salah satunya ditandai dengan Upacara Pemotongan Baja Pertama LPD Al Maryah pada 28 Februari 2024 di bengkel PT PAL Indonesia.
Dipimpin langsung oleh Brigadir Staf Abdullah Faraj Al Mehairbi, Wakil Panglima Angkatan Laut UEA, dan CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod. Acara ini menandai berlanjutnya kerja sama internasional dalam pengembangan kapal jenis LPD.
Ini menjadi proyek pengadaan alutsista terbesar Indonesia untuk Angkatan Laut UEA. Direktur Utama PT PAL Indonesia, menyambut baik kehadiran tamu istimewa yang hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan bahwa, “Kerja sama kedua negara merupakan cerminan bagaimana kedua negara saling berkontribusi dalam menjaga keamanan kawasan Internasional dalam menghadapi ketegangan geopolitik agar menjadi kokoh, stabil, dan saling mendukung.” Selain itu, ia memastikan bahwa “PT PAL berkomitmen untuk menjaga kepercayaan, kualitas, dan memberikan hasil terbaik dalam pembangunan Landing Platform Dock milik UEA”.
Wakil Panglima Angaktan Laut UEA – Brigadir Staf Abdullah Faraj Al Mehairbi menyebutkan dimulainya proyek ini untuk mengawali hubungan baik antara Indonesia dan UEA. Ia menyatakan, “Visi kerja sama ini akan menjadi peluang untuk membuka pintu antara kedua negara, dan bahwa Angkatan Laut UEA dan Angkatan Laut Indonesia juga akan menemukan peluang untuk berkolaborasi dan berlatih, demi keamanan lingkungan maritim dan komersial”.
Setelah berhasil menyelesaikan Upacara Pemotongan Baja Pertama, PT PAL Indonesia memasuki tonggak sejarah baru yaitu Upacara Peletakan Lunas pada tanggal 24 April 2024.
Hanya butuh waktu 2 bulan bagi PT PAL Indonesia dan Angkatan UEA menorehkan prestasi berupa peletakan lunas kapal. Upacara ditandai dengan meletakkan koin di lunas kapal oleh COO PT PAL Indonesia dan Delegasi Angkatan Laut UEA. Sebagaimana yang disebutkan, kapal ini memiliki persyaratan operasional Angkatan Laut UEA, dan akan memberikan nilai tambah pada kemampuannya. Kapal ini memiliki fungsi multiperan, selain fungsi militer, juga fungsi non militer.
Merujuk berita pada pameran pertahanan International Defense Exhibition & Conference (IDEX) 2023 (20 – 24 Februari), Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan telah memberikan kontrak senilai AED 1,5 miliar (US$ 408,32 juta) kepada galangan kapal PT PAL Indonesia untuk memasok “multimission vessel.”
Kapal Multimission Vessel yang dimaksud dibangun dari jenis LPD sepanjang 163 meter. Rencananya, konstruksi kapal akan dimulai di Indonesia pada tahun 2024 dan akan diserahkan ke Angkatan Laut UEA lima hingga enam tahun kemudian.
PT PAL Indonesia telah menawarkan desain LPD kepada Kementerian Pertahanan UEA sejak 2020 sebagai tanggapan atas Permintaan Informasi (RFI) yang dirilis ke beberapa pembuat kapal internasional. Desain LPD dari PT PAL yang dipilih UEA merupakan varian 163 meter, yang artinya jauh lebih panjang dari versi yang dipesan oleh Angkatan Laut Filipina (123 meter).
Meski baru rekaan, rancangan LPD untuk UEA dipersenjatai dengan meriam 76 mm, stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) dengan kanon 20 mm atau 30 mm, sistem senjata anti pesawat jarak dekat, dan lainnya. LPD 163 berbobot perpindahan sekitar 12.500 ton, lebar 24 meter, draft 6 meter. Kapal ini memiliki kecepatan jelajah 15 knots dan kecepatan maksimum hingga 18 knots. (Gilang Perdana)
Peristiwanya telah berlangsung pada bulan Februari lalu, namun baru saat ini PT PAL Indonesia atas restu dari Angkatan Laut Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan upacara seremonial proyek Landing Platform Dock (LPD) 163M Al Maryah. Dalam siaran pers (17/10), Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) memperkuat hubungan bilateral melalui serangkaian kerja sama strategis. Salah satunya ditandai dengan Upacara Pemotongan Baja Pertama LPD Al Maryah pada 28 Februari 2024 di bengkel PT PAL Indonesia.
Dipimpin langsung oleh Brigadir Staf Abdullah Faraj Al Mehairbi, Wakil Panglima Angkatan Laut UEA, dan CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod. Acara ini menandai berlanjutnya kerja sama internasional dalam pengembangan kapal jenis LPD.
Ini menjadi proyek pengadaan alutsista terbesar Indonesia untuk Angkatan Laut UEA. Direktur Utama PT PAL Indonesia, menyambut baik kehadiran tamu istimewa yang hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan bahwa, “Kerja sama kedua negara merupakan cerminan bagaimana kedua negara saling berkontribusi dalam menjaga keamanan kawasan Internasional dalam menghadapi ketegangan geopolitik agar menjadi kokoh, stabil, dan saling mendukung.” Selain itu, ia memastikan bahwa “PT PAL berkomitmen untuk menjaga kepercayaan, kualitas, dan memberikan hasil terbaik dalam pembangunan Landing Platform Dock milik UEA”.
Wakil Panglima Angaktan Laut UEA – Brigadir Staf Abdullah Faraj Al Mehairbi menyebutkan dimulainya proyek ini untuk mengawali hubungan baik antara Indonesia dan UEA. Ia menyatakan, “Visi kerja sama ini akan menjadi peluang untuk membuka pintu antara kedua negara, dan bahwa Angkatan Laut UEA dan Angkatan Laut Indonesia juga akan menemukan peluang untuk berkolaborasi dan berlatih, demi keamanan lingkungan maritim dan komersial”.
Setelah berhasil menyelesaikan Upacara Pemotongan Baja Pertama, PT PAL Indonesia memasuki tonggak sejarah baru yaitu Upacara Peletakan Lunas pada tanggal 24 April 2024.
Hanya butuh waktu 2 bulan bagi PT PAL Indonesia dan Angkatan UEA menorehkan prestasi berupa peletakan lunas kapal. Upacara ditandai dengan meletakkan koin di lunas kapal oleh COO PT PAL Indonesia dan Delegasi Angkatan Laut UEA. Sebagaimana yang disebutkan, kapal ini memiliki persyaratan operasional Angkatan Laut UEA, dan akan memberikan nilai tambah pada kemampuannya. Kapal ini memiliki fungsi multiperan, selain fungsi militer, juga fungsi non militer.
Merujuk berita pada pameran pertahanan International Defense Exhibition & Conference (IDEX) 2023 (20 – 24 Februari), Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan telah memberikan kontrak senilai AED 1,5 miliar (US$ 408,32 juta) kepada galangan kapal PT PAL Indonesia untuk memasok “multimission vessel.”
Kapal Multimission Vessel yang dimaksud dibangun dari jenis LPD sepanjang 163 meter. Rencananya, konstruksi kapal akan dimulai di Indonesia pada tahun 2024 dan akan diserahkan ke Angkatan Laut UEA lima hingga enam tahun kemudian.
PT PAL Indonesia telah menawarkan desain LPD kepada Kementerian Pertahanan UEA sejak 2020 sebagai tanggapan atas Permintaan Informasi (RFI) yang dirilis ke beberapa pembuat kapal internasional. Desain LPD dari PT PAL yang dipilih UEA merupakan varian 163 meter, yang artinya jauh lebih panjang dari versi yang dipesan oleh Angkatan Laut Filipina (123 meter).
Meski baru rekaan, rancangan LPD untuk UEA dipersenjatai dengan meriam 76 mm, stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) dengan kanon 20 mm atau 30 mm, sistem senjata anti pesawat jarak dekat, dan lainnya. LPD 163 berbobot perpindahan sekitar 12.500 ton, lebar 24 meter, draft 6 meter. Kapal ini memiliki kecepatan jelajah 15 knots dan kecepatan maksimum hingga 18 knots. (Gilang Perdana)
⚓️ Indomiliter
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.