Jatuh Lalu Terbakar di Pelataran Danareksa
Pesawat nirawak milik Pindad jatuh sebelum terbakar di pelataran Gedung Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (12/9). (Chatnews/Fahrizal Fahmi Daulay) ★
Pesawat tanpa awak jatuh di pelataran pintu masuk utama gedung Menara Danareksa saat berlangsung kegiatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Jakarta Utara, Kamis (12/9).
Pesawat tersebut jatuh sebelum terbakar tepat di area pelataran yang kerap dipakai untuk naik dan turunkan penumpang di Gedung tersebut.
"Pesawatnya jatuh di depan saya tadi. Lalu terbakar. Kan saya sedang mengawasi situasi. Apalagi Bapak (Erick Thohir) lagi ada kegiatan di atas (gedung)," kata Dwi Kepala Keamanan Gedung Danareksa kepada Chatnews.
Dwi tidak tahu penyebab pesawat nirawak tersebut jatuh tepat berada di depannya. Namun dia merasa beruntung karena tidak mengakibatkan kejadian cukup fatal terhadap dirinya atau karyawan di Gedung Danareksa.
Saat pesawat nirawak itu terbakar, petugas gedung langsung sigap untuk memadamkan api yang sedang berkobar setinggi pinggang orang dewasa berasal dari sirkuit drone tersebut.
"Apalagi banyak mobil hilir mudik kan di sini antar jemput penumpang. Kalau saja jatuh tepat di atas mobil kan bisa gawat," ujarnya.
Diketahui pesawat nirawak tersebut merupakan properti milik Pindad. Ini diketahui dari stiker yang dipasang di bagian sayap drone tersebut berdampingan dengan tulisan BETA, start-up lokal Bandung.
BETA juga diketahui memproduksi drone kamikaze atau 'bunuh diri'. Namun belum diketahui apakah drone yang jatuh di halaman Gedung Danareksa merupakan drone kamikaze.
Berdasarkan pantauan dari foto yang beredar sebelum dievakuasi setelah jatuh di halaman, tampak dari bangkai drone tersebut memiliki baling-baling, sayap dan ekor pesawat.
Seorang perempuan mengaku dari Pindad mengatakan bahwa drone tersebut memang digunakan untuk latihan di seputaran monumen nasional. Namun entah kenapa, pesawat tersebut keluar jalur area Monas dan jatuh ke halaman Gedung Danareksa.
"Iya mas. Minta maaf ya udah merepotkan. Ini drone dari Pindad. Entah kenapa bisa jatuh. Tapi ini (pesawat) sudah diprogram. Bukan pakai operator. Programnya hanya untuk areal Monas saja," kata Saras.
Saras bersama rekannya langsung mengevakuasi bangkai pesawat tersebut keluar halaman Gedung Danareksa.
Pesawat nirawak milik Pindad jatuh sebelum terbakar di pelataran Gedung Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (12/9). (Chatnews/Fahrizal Fahmi Daulay) ★
Pesawat tanpa awak jatuh di pelataran pintu masuk utama gedung Menara Danareksa saat berlangsung kegiatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Jakarta Utara, Kamis (12/9).
Pesawat tersebut jatuh sebelum terbakar tepat di area pelataran yang kerap dipakai untuk naik dan turunkan penumpang di Gedung tersebut.
"Pesawatnya jatuh di depan saya tadi. Lalu terbakar. Kan saya sedang mengawasi situasi. Apalagi Bapak (Erick Thohir) lagi ada kegiatan di atas (gedung)," kata Dwi Kepala Keamanan Gedung Danareksa kepada Chatnews.
Dwi tidak tahu penyebab pesawat nirawak tersebut jatuh tepat berada di depannya. Namun dia merasa beruntung karena tidak mengakibatkan kejadian cukup fatal terhadap dirinya atau karyawan di Gedung Danareksa.
Saat pesawat nirawak itu terbakar, petugas gedung langsung sigap untuk memadamkan api yang sedang berkobar setinggi pinggang orang dewasa berasal dari sirkuit drone tersebut.
"Apalagi banyak mobil hilir mudik kan di sini antar jemput penumpang. Kalau saja jatuh tepat di atas mobil kan bisa gawat," ujarnya.
Diketahui pesawat nirawak tersebut merupakan properti milik Pindad. Ini diketahui dari stiker yang dipasang di bagian sayap drone tersebut berdampingan dengan tulisan BETA, start-up lokal Bandung.
BETA juga diketahui memproduksi drone kamikaze atau 'bunuh diri'. Namun belum diketahui apakah drone yang jatuh di halaman Gedung Danareksa merupakan drone kamikaze.
Berdasarkan pantauan dari foto yang beredar sebelum dievakuasi setelah jatuh di halaman, tampak dari bangkai drone tersebut memiliki baling-baling, sayap dan ekor pesawat.
Seorang perempuan mengaku dari Pindad mengatakan bahwa drone tersebut memang digunakan untuk latihan di seputaran monumen nasional. Namun entah kenapa, pesawat tersebut keluar jalur area Monas dan jatuh ke halaman Gedung Danareksa.
"Iya mas. Minta maaf ya udah merepotkan. Ini drone dari Pindad. Entah kenapa bisa jatuh. Tapi ini (pesawat) sudah diprogram. Bukan pakai operator. Programnya hanya untuk areal Monas saja," kata Saras.
Saras bersama rekannya langsung mengevakuasi bangkai pesawat tersebut keluar halaman Gedung Danareksa.
★ Chatnews
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.