➶ Akan diproduksi oleh PT Pindad (BRIN)
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Pindad melakukan penandatanganan kerja sama lisensi teknologi roket RHAN 122B di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Kamis (14/12). Penandatanganan itu dilakukan oleh Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R Hendrian dengan Direktur Utama PT Pindad yang diwakilkan oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P Santosa.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi, R Hendrian menyampaikan apresiasi kepada para inventor dan periset dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa. "Terima kasih banyak. Desember tahun 2023 ditutup dengan manis dengan menyelesaikan tujuh lisensi. Walaupun saya dengar cerita, diskusinya juga cukup panjang," terangnya.
Dikatakan Hendrian, adanya kerja sama lisensi ini merupakan salah satu contoh baik dari success story kegiatan riset yang sudah dikembangkan selama hampir 10 tahun. Namun demikian, terpenting riset dilakukan secara konsisten dan menjawab kebutuhan konkret yang ada di lapangan.
"Jadi ini mungkin merupakan salah satu contoh baik. Contoh baik sari success story kegiatan hampir 10 tahun. Saya kira memang riset seperti itu, dan itu berhasil dari RHAN 122 kemudian ini masuk ke yang 122B. Dan sudah memenuhi apa yang dipersyaratkan dan performanya baik," ungkapnya.
Lebih jauh, Hendrian menyebutkan bahwa BRIN mendorong basis riset dengan melakukan hilirisasi, yang diikuti dengan lisensi, alih teknologi, dan juga training. Hal ini untuk membangun ekosistem riset dan inovasi di Indonesia.
"Saya berharap setelah ini akan keluar output-output riset lain yang bukan hanya dihasilkan oleh periset kita saja. Tetapi juga diterima, diakui, dan digunakan oleh mitra industri, sehingga kebermanfaatannya bisa lebih dirasakan," katanya.
Rhan 122B
Hendrian berharap, dari kerja sama lisensi ini dapat mewujudkan tercapainya cita-cita kemandirian dalam penguasaan teknologi roket yang telah dirintis melalui program Konsorsium Roket Nasional. Roket RHAN 122B yang akan diproduksi oleh PT Pindad diharapkan dapat memberikan nilai tambah nasional menuju kemandirian pada program peroketan domestik, terutama di sektor industri pertahanan nasional, sehingga Indonesia kembali menjadi negara yang disegani kekuatan militernya.
"Semoga semakin banyak produk riset dan inovasi BRIN yang mampu untuk dihilirisasi oleh mitra industri, sehingga nantinya mampu menggerakan roda perekonomian berbasis hasil riset dan Inovasi dalam upaya meningkatkan daya saing serta kemandirian bangsa demi menuju Indonesia yang berdaulat dan bermartabat," ungkapnya.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P Santosa mengatakan bahwa terwujudnya kerja sama ini merupakan bukti dukungan riil dari pemerintah yang berpihak terhadap pengembangan industri nasional. Maka, kami dari PT Pindad menyambut dan menjadi mitra yang harus melaksanakan ini dan tentunya ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
"Tentunya ini milestone yang harus kita dukung. Jadi saya pernah di dua sisi. Pernah di sisi peneliti lalu direktur perusahaan. Jadi saya memahami sekali bagaimana sulitnya menjual inovasi kita. Kami tidak menutup mata hal seperti ini belum menjadi suatu best practice di sebuah BUMN bagaimana kita menghargai hasil riset," ungkapnya.
Dikatakan Sigit dia memahami proses riset yang tidak mudah. Sehingga dengan adanya lisensi dan royalti, dia berharap dapat mendorong kemampuan periset untuk menghasilkan riset dan inovasi terbaik. Dia pun menjelaskan mengenai rencana PT Pindad ke depan. Diharapkan dengan adanya kerja sama ini tidak menutup kemungkinan akan berlanjut dengan kerja sama lainnya. (jml)
➶ BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Pindad melakukan penandatanganan kerja sama lisensi teknologi roket RHAN 122B di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Kamis (14/12). Penandatanganan itu dilakukan oleh Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R Hendrian dengan Direktur Utama PT Pindad yang diwakilkan oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P Santosa.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi, R Hendrian menyampaikan apresiasi kepada para inventor dan periset dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa. "Terima kasih banyak. Desember tahun 2023 ditutup dengan manis dengan menyelesaikan tujuh lisensi. Walaupun saya dengar cerita, diskusinya juga cukup panjang," terangnya.
Dikatakan Hendrian, adanya kerja sama lisensi ini merupakan salah satu contoh baik dari success story kegiatan riset yang sudah dikembangkan selama hampir 10 tahun. Namun demikian, terpenting riset dilakukan secara konsisten dan menjawab kebutuhan konkret yang ada di lapangan.
"Jadi ini mungkin merupakan salah satu contoh baik. Contoh baik sari success story kegiatan hampir 10 tahun. Saya kira memang riset seperti itu, dan itu berhasil dari RHAN 122 kemudian ini masuk ke yang 122B. Dan sudah memenuhi apa yang dipersyaratkan dan performanya baik," ungkapnya.
Lebih jauh, Hendrian menyebutkan bahwa BRIN mendorong basis riset dengan melakukan hilirisasi, yang diikuti dengan lisensi, alih teknologi, dan juga training. Hal ini untuk membangun ekosistem riset dan inovasi di Indonesia.
"Saya berharap setelah ini akan keluar output-output riset lain yang bukan hanya dihasilkan oleh periset kita saja. Tetapi juga diterima, diakui, dan digunakan oleh mitra industri, sehingga kebermanfaatannya bisa lebih dirasakan," katanya.
Rhan 122B
Hendrian berharap, dari kerja sama lisensi ini dapat mewujudkan tercapainya cita-cita kemandirian dalam penguasaan teknologi roket yang telah dirintis melalui program Konsorsium Roket Nasional. Roket RHAN 122B yang akan diproduksi oleh PT Pindad diharapkan dapat memberikan nilai tambah nasional menuju kemandirian pada program peroketan domestik, terutama di sektor industri pertahanan nasional, sehingga Indonesia kembali menjadi negara yang disegani kekuatan militernya.
"Semoga semakin banyak produk riset dan inovasi BRIN yang mampu untuk dihilirisasi oleh mitra industri, sehingga nantinya mampu menggerakan roda perekonomian berbasis hasil riset dan Inovasi dalam upaya meningkatkan daya saing serta kemandirian bangsa demi menuju Indonesia yang berdaulat dan bermartabat," ungkapnya.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P Santosa mengatakan bahwa terwujudnya kerja sama ini merupakan bukti dukungan riil dari pemerintah yang berpihak terhadap pengembangan industri nasional. Maka, kami dari PT Pindad menyambut dan menjadi mitra yang harus melaksanakan ini dan tentunya ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
"Tentunya ini milestone yang harus kita dukung. Jadi saya pernah di dua sisi. Pernah di sisi peneliti lalu direktur perusahaan. Jadi saya memahami sekali bagaimana sulitnya menjual inovasi kita. Kami tidak menutup mata hal seperti ini belum menjadi suatu best practice di sebuah BUMN bagaimana kita menghargai hasil riset," ungkapnya.
Dikatakan Sigit dia memahami proses riset yang tidak mudah. Sehingga dengan adanya lisensi dan royalti, dia berharap dapat mendorong kemampuan periset untuk menghasilkan riset dan inovasi terbaik. Dia pun menjelaskan mengenai rencana PT Pindad ke depan. Diharapkan dengan adanya kerja sama ini tidak menutup kemungkinan akan berlanjut dengan kerja sama lainnya. (jml)
➶ BRIN
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.