blog-indonesia.com

Rabu, 12 Juli 2023

Pelabuhan 'Raksasa' Jawa Mega Proyek Jokowi

 Pelabuhan Internasional Patimban 
https://awsimages.detik.net.id/visual/2021/12/17/aktivitas-terminal-kendaraan-di-pelabuhan-internasional-patimban-subang-jawa-barat-1_169.jpeg?w=715&q=90Aktivitas Terminal Kendaraan di Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

P
ementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong stakeholders atau para pemangku kepentingan untuk mempromosikan Pelabuhan Patimban sebagai pemantik potensi bisnis di pelabuhan, serta kawasan khusus yang berada di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Hal ini sejalan untuk meningkatkan perekonomian di kawasan Jawa Barat maupun perekonomian nasional.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Arif Toha Tjahjagama berharap dengan berkembangnya Pelabuhan Patimban, pelayanan transportasi laut dan logistik dapat lebih mudah, lebih efisien, serta meningkatkan perekonomian di kawasan Jawa Barat dan perekonomian nasional.

"Seperti kita ketahui bersama, Pelabuhan Patimban adalah sebuah pelabuhan yang berada di Jawa Barat bagian utara, tepatnya di Desa Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang dibangun untuk memberikan fasilitas transportasi laut sekaligus bisnis bagi pelaku usaha khususnya di Jawa Barat," kata Arif Toha saat membuka acara FGD Patimban Connection di Karawang, Jawa Barat, Rabu (12/7/2023).

Arif menjelaskan, Pelabuhan Patimban dibangun dan dikembangkan dalam beberapa tahap, yakni tahap 1-1 dibangun pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2021, dan tahap 1- 2 dilaksanakan pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2025, yang nanti selanjutnya akan dilanjutkan pada tahap 2 dan 3.

Pada tahap 1-1, selesai terbangun terminal peti kemas seluar 35 hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs dan terminal kendaraan seluas 25 hektare dengan kapasitas 218.000 CBU. Serapan anggaran untuk proyek ini sebesar Rpw 14 triliun yang berasal dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA).

Pada tahap 1-2 yang tengah dibangun sejak 2022 dan ditargetkan rampung 2025 akan memiliki terminal peti kemas dengan luas 66 hektare kapasitas 3,75 juta TEUS dan terminal kendaraan seluas 25 hektare dengan kapasitas kumulatif 600.000 CBU serta terminal roro seluas 200 meter. Anggaran yang dihabiskan untuk proyek ini sebanyak Rp 9,5 triliun yang berasal dari pinjaman JICA.


Sedangkan uuntuk tahap 2 mulai dibangun pada 2024-2-25 dengan anggaran yang dibutuhkan Rp 7,58 triliun untuk pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas tampung 5,5 juta TEUs. Terakhir yaitu tahap 3 dengan skema KPBU mulai dibangun 2026 hingga 2027 untuk proyek pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas kumulatif 7,5 juta TEUs. Anggaran yang dibutuhkan Rp 3,86 triliun.

"Tahap 1-1 sudah selesai 100% dan saat ini sedang berlangsung pengembangan pelabuhan tahap 1-2, dan kedepannya dilanjutkan pada tahap 2 dan tahap 3," sebutnya.

Arif mengatakan, Pelabuhan Patimban saat ini menjadi salah satu magnet bagi pengembangan di kawasan utara Jawa Barat. Untuk mendukung hal tersebut, lanjutnya, pemerintah provinsi Jawa Barat juga telah memberikan support kepada Pelabuhan Patimban untuk bisa masuk ke dalam kawasan yang terintegrasi dengan kawasan industri di Karawang ataupun di Subang, juga Bandara Internasional Kertajati, serta jalan tol akses pelabuhan.

Adapun rebana metropolitan juga akan terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban, sehingga diharapkan akan meningkatkan sinergi pengembangan kawasan melalui integrasi rantai logistik industri besar, menentah, kecil dan peningkatan konektivitas kawasan.

"Kawasan rebana yang meliputi Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu dan Kuningan, serta Kota Cirebon nantinya juga akan terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban," tuturnya.

Saat ini, Pelabuhan Patimban sudah beroperasi terutama untuk tahap 1-1, yaitu pada Terminal kendaraan yang melayani kegiatan ekspor impor kendaraan dan domestik. Pada tahun 2021 terminal kendaraan Pelabuhan Patimban memiliki kapasitas 218.000 unit per tahun telah melayani 31.856 per tahun.

Sedangkan untuk tahun 2022, total muatan kumulatif sebesar 198.064 unit atau 91,1%. Untuk tahun 2023 realisasinya turun menjadi 97.768 unit atau 44,86% dari total kapasitas.

"Pelabuhan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar, karena menjadi salah satu harapan baru untuk meningkatkan perekonomian di wilayah sekitar," ujar Arif.

Sementara itu, Kepala Kantor KSOP Kelas II Patimban, Dian Wahdiana menuturkan bahwa Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan internasional yang tujuan utamanya untuk mengurangi biaya logistik, dan memperlancar arus barang, serta mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya yang seringkali menimbulkan kemacetan.

"(Juga) untuk mengurangi pemborosan dengan penggunaan energi bahan bakar yang mempercepat kerusakan jalan, dan tentunya demi memperkuat ketahanan ekonomi," kata Dian.

  ★ CNBC  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More