Biar Tak Malu-maluin RI Ilustrasi. Koneksi cepat bisa bermula dari paket internet yang ditawarkan. (kaboompics) 💻
Telkomsel meluncurkan paket internet IndiHome dengan kecepatan yang beda dari biasanya. Tujuannya adalah memperbaiki citra RI yang selama ini selalu masuk peringkat buncit kecepatan jaringan.
Paket terbaru itu adalah High Speed JITU 1 yang punya kecepatan 100 Mbps dan dibanderol Rp 375 ribu.
"Produk terendah yang kami offer adalah 30 Mbps, tapi hero produk yang kami highlight adalah 100 Mbps. Kenapa? Kami punya misi, masa kita enggak malu Indonesia dianggap negara besar, broadband-nya jelek, internetnya jelek, terbelakang, katanya sudah 5G, sudah FTTH (Fiber to The Home)," cetus Dedi Suherman, Vice President Home Broadband and FMC Consumer Marketing Telkomsel, di Bali, Rabu (26/7).
Biasanya, paket-paket IndiHome dan juga paket internet fixed lainnya punya rata-rata kecepatan 30 Mbps.
Contohnya pada paket IndiHome. Paket JITU 1-1P punya kecepatan 40 Mbps. Paket JITU 1-2P Inet Phone dan Paket JITU 1-2P Inet TV punya varian 30 Mbps, 40 Mbps, dan 50 Mbps. Sementara, Paket JITU 1-3P punya dua jenis, 30 dan 40 Mbps.
Kenapa kecepatan rata-rata di Indonesia 30 Mbps?
"Karena mayoritas pelanggan IndiHome langganannya 30 Mbps. Kenapa IndiHome yang tentukan? Karena Indihome market leader [sektor fixed broadband], 70 persen," ujar Dedi.
Pihaknya ingin mengubah posisi tersebut dengan memberikan paket internet yang lebih murah namun dengan kecepatan lebih tinggi. Jika strategi ini berhasil, Dedi menyebut posisi Indonesia di Asia Tenggara dalam hal kecepatan internet bisa menjadi lebih baik.
"Kalau kita bisa membawa pelanggan 30 Mbps naik ke 100 Mbps, kebayang enggak kita bisa nyalip semua negara di ASEAN kecuali Singapura. Itu tujuan kami, kenapa kita kasih promo yang luar biasa," papar Dedi.
Sebagai catatan, paket 100 Mbps Rp 375 ribu ini hanya bisa dipesan hingga 31 Agustus 2023. Usai masa promosi ini habis, pelanggan bisa membeli paket tersebut dengan harga Rp 425 ribu.
Dikutip dari Speedtest Global Index Ookla, Indonesia berada pada posisi delapan di Asia Tenggara berada di atas Kamboja dan Myanmar dalam hal kecepatan jaringan tetap.
Secara global, RI berada di posisi 122 dengan kecepatan fixed broadband 26,12 Mbps.
Berikut daftar lengkap kecepatan internet fixed broadband Asia Tenggara pada Juli 2023:
• Singapura 247,29 Mbps (peringkat 1 dunia)
• Thailand 206,6 Mbps (peringkat 6)
• Malaysia 95,69 Mbps (peringkat 39)
• Vietnam 93,44 Mbps (peringkat 44)
• Filipina 92,84 Mbps (peringkat 47)
• Brunei 50,6 Mbps (peringkat 89)
• Laos 33,06 Mbps (peringkat 111)
• Indonesia 26,12 Mbps (peringkat 122)
• Kamboja 22,72 Mbps (peringkat 127)
• Myanmar 19,6 Mbps (peringkat 134) (lom/arh)
Telkomsel meluncurkan paket internet IndiHome dengan kecepatan yang beda dari biasanya. Tujuannya adalah memperbaiki citra RI yang selama ini selalu masuk peringkat buncit kecepatan jaringan.
Paket terbaru itu adalah High Speed JITU 1 yang punya kecepatan 100 Mbps dan dibanderol Rp 375 ribu.
"Produk terendah yang kami offer adalah 30 Mbps, tapi hero produk yang kami highlight adalah 100 Mbps. Kenapa? Kami punya misi, masa kita enggak malu Indonesia dianggap negara besar, broadband-nya jelek, internetnya jelek, terbelakang, katanya sudah 5G, sudah FTTH (Fiber to The Home)," cetus Dedi Suherman, Vice President Home Broadband and FMC Consumer Marketing Telkomsel, di Bali, Rabu (26/7).
Biasanya, paket-paket IndiHome dan juga paket internet fixed lainnya punya rata-rata kecepatan 30 Mbps.
Contohnya pada paket IndiHome. Paket JITU 1-1P punya kecepatan 40 Mbps. Paket JITU 1-2P Inet Phone dan Paket JITU 1-2P Inet TV punya varian 30 Mbps, 40 Mbps, dan 50 Mbps. Sementara, Paket JITU 1-3P punya dua jenis, 30 dan 40 Mbps.
Kenapa kecepatan rata-rata di Indonesia 30 Mbps?
"Karena mayoritas pelanggan IndiHome langganannya 30 Mbps. Kenapa IndiHome yang tentukan? Karena Indihome market leader [sektor fixed broadband], 70 persen," ujar Dedi.
Pihaknya ingin mengubah posisi tersebut dengan memberikan paket internet yang lebih murah namun dengan kecepatan lebih tinggi. Jika strategi ini berhasil, Dedi menyebut posisi Indonesia di Asia Tenggara dalam hal kecepatan internet bisa menjadi lebih baik.
"Kalau kita bisa membawa pelanggan 30 Mbps naik ke 100 Mbps, kebayang enggak kita bisa nyalip semua negara di ASEAN kecuali Singapura. Itu tujuan kami, kenapa kita kasih promo yang luar biasa," papar Dedi.
Sebagai catatan, paket 100 Mbps Rp 375 ribu ini hanya bisa dipesan hingga 31 Agustus 2023. Usai masa promosi ini habis, pelanggan bisa membeli paket tersebut dengan harga Rp 425 ribu.
Dikutip dari Speedtest Global Index Ookla, Indonesia berada pada posisi delapan di Asia Tenggara berada di atas Kamboja dan Myanmar dalam hal kecepatan jaringan tetap.
Secara global, RI berada di posisi 122 dengan kecepatan fixed broadband 26,12 Mbps.
Berikut daftar lengkap kecepatan internet fixed broadband Asia Tenggara pada Juli 2023:
• Singapura 247,29 Mbps (peringkat 1 dunia)
• Thailand 206,6 Mbps (peringkat 6)
• Malaysia 95,69 Mbps (peringkat 39)
• Vietnam 93,44 Mbps (peringkat 44)
• Filipina 92,84 Mbps (peringkat 47)
• Brunei 50,6 Mbps (peringkat 89)
• Laos 33,06 Mbps (peringkat 111)
• Indonesia 26,12 Mbps (peringkat 122)
• Kamboja 22,72 Mbps (peringkat 127)
• Myanmar 19,6 Mbps (peringkat 134) (lom/arh)
🖥 CNN
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.