blog-indonesia.com

Jumat, 02 Desember 2022

Satelit SS-1 Buatan RI Sukses Terbang ke ISS

📡 Pakai Roket Elon Musk SS-1 Satelit Nano (BRIN) 🛰

Satelit nano tanah air Surya Satellite-1 (SS-1) telah berhasil diluncurkan ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada Minggu (27/11) dini hari dengan menumpang Roket Falcon 9 CRS-26 milik perusahaan antariksa pimpinan Elon Musk, SpaceX.

"Satelit nano karya anak bangsa Surya Satellite-1 (SS-1) telah berhasil diluncurkan dini hari tadi waktu Indonesia, atau tepatnya pukul 02:20 PM waktu Amerika Serikat (EST), menggunakan Roket SpaceX Falcon 9 CRS-26," tulis Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORRPA)-BRIN di akun Instagramnya, Minggu (27/11).

Roket Falcon 9 CRS-26 melakukan misi membawa muatan ke ISS, termasuk di antaranya mengangkut satelit SS-1. Roket ini sukses diluncurkan setelah sebelumnya sempat mengalami penundaan beberapa hari karena cuaca di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat (AS) tidak mendukung.

Usai sukses meluncur ke antariksa, ORRPA menyebut langkah berikutnya yang akan dilakukan SS-1 adalah deployment dari modul Kibo milik Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dari ISS oleh astronot yang direncanakan pada pertengahan Januari 2023.

Lebih lanjut, peluncuran satelit nano SS-1 disebut sebagai sejarah bagi industri antariksa tanah air karena menjadi satelit pertama yang dikembangkan secara mandiri oleh anak muda Indonesia.

Dikutip dari akun Instagram Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), yang kini diambilalih BRIN, roket tersebut "berhasil merapat (docking) secara otomasi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), pada 27 November 2022, pukul 07:39 AM (EST)."

Roket SpaceX CRS-26 mengirimkan lebih dari 2.630 kg muatan untuk misi penelitian, perlengkapan kru ISS, dan berbagai perangkat keras, setelah sebelumnya mendukung misi CRS-21 dan CRS-23.

Milestone penting selanjutnya adalah deployment satelit SS-1 dari modul Kibo milik Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dari ISS oleh astronot yang direncanakan pada pertengahan bulan Januari 2023.

Dilansir dari Antara, ide dan proyek pengembangan satelit nano ini diprakarsai oleh Universitas Surya yang didukung kolaborasi berbagai pihak di antaranya Tim insinyur muda bersama PT Pasifik Satelit Nusantara, Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), PT Pudak Scientific.

Selain itu, ada peran Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pusteksat LAPAN), serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Proyek pengembangan satelit nano SS-1 sendiri sudah diinisiasi sejak 2016 oleh sekelompok mahasiswa Universitas Surya.

  Misi satelit 
SS-1

Anggota Tim SS-1 Hery Steven Mindarno menjelaskan bahwa SS-1 termasuk jenis satelit nano atau cubesat yang beratnya kurang dari 10 kilogram.

"Misi SS-1 ialah Automatic Packet Reporting System yang berfungsi sebagai media komunikasi via satelit dalam bentuk teks singkat. Teknologi ini dapat dikembangkan untuk mitigasi bencana, pemantauan jarak jauh, serta komunikasi darurat." kata dia, dikutip dari situs LAPAN.

Satelit ini diperkirakan akan melintasi wilayah Indonesia 4-5 kali sehari dan akan mengorbit pada ketinggian 400-420 kilometer di atas permukaan bumi dengan inklinasi 51,7 derajat.

Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN Wahyudi Hasbi berharap pengembangan Surya Satellite-1 ini dapat memberikan motivasi bagi pengembangan satelit di perguruan tinggi Indonesia. (lom/arh)

  📡
CNN  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More