⚓️ Perkuat Teknologi Pertahanan Kerja Sama Teknologi Pertahanan Indonesia–Jepang (kbri)
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi menghadiri Tour Boarding Experience Kapal Frigate 30-FMM (Future Multi Missions) milik Angkatan Laut Jepang di Nagasaki pada Selasa (23/8).
Di sana, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi menekankan, pentingnya transfer teknologi pada setiap kerja sama pertahanan yang dilakukan oleh Indonesia dengan negara lain, termasuk Jepang.
"Kunjungan ini untuk melihat transfer teknologi pertahanan dapat berjalan sebagaimana kesepakatan antara Menteri Pertahanan kedua negara pada 2021 lalu. Di mana kerja sama pembangunan 8 kapal Frigate, 4 kapal Frigate dibangun di Jepang dan 4 kapal akan di bangun di Indonesia," ujar Dubes Heri.
"Bila proyek ini berjalan, teknisi dari PT PAL Indonesia akan melakukan pelatihan di Jepang. Ke depannya, pembuatan Kapal Frigate akan dilakukan teknisi dari Indonesia, pihak Jepang akan bertindak selaku supervisor," tambah Heri.
Adapun kegiatan utama dalam kunjungan ini adalah melakukan kunjungan ke Sea trial, Sasebo Naval Base dan ke Mitsubishi Heavy Industry (MHI) Nagasaki Shipyard. Kegiatan dipimpin oleh Laksda Yamano Futoshi selaku Direktur Design ATLA.
Pada pelaksanaan Sea Trial diperlihatkan kecanggihan teknologi Kapal Frigate jenis Mogami 30-FMM. Di mulai dari kemampuan manuver, deteksi anti-radar (stealth), pusat kontrol terpadu dan sistem persenjataan kapal.
Sementara itu, dalam kunjungan ke MHI Group, Dubes Heri diterima oleh Hitoshi Shiraishi selaku pejabat senior dan jajarannya dari Integrated Defense and Space Systems Division.
Dalam paparannya, pihak MHI Group menyampaikan kemampuannya untuk memproduksi sebuah kapal perang Frigate jenis Mogami hanya dalam waktu 3 tahun.
Diketahui, kerja sama pertahanan Indonesia-Jepang mulai memasuki babak baru pasca pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan 2+2 pada 2021 lalu.
Dalam pertemuan itu dilakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama (MoC) bidang keamanan dan keselamatan maritim antara Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dengan Japan Coast Guard.
Jepang juga berpartisipasi pada latihan militer Super Garuda Shield 2022 dan kerja sama United Nations Triangular Partnership Program (UN TPP) antara Indonesia, Jepang dan PBB untuk peningkatan kapasitas pasukan penjaga perdamaian.■
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi menghadiri Tour Boarding Experience Kapal Frigate 30-FMM (Future Multi Missions) milik Angkatan Laut Jepang di Nagasaki pada Selasa (23/8).
Di sana, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi menekankan, pentingnya transfer teknologi pada setiap kerja sama pertahanan yang dilakukan oleh Indonesia dengan negara lain, termasuk Jepang.
"Kunjungan ini untuk melihat transfer teknologi pertahanan dapat berjalan sebagaimana kesepakatan antara Menteri Pertahanan kedua negara pada 2021 lalu. Di mana kerja sama pembangunan 8 kapal Frigate, 4 kapal Frigate dibangun di Jepang dan 4 kapal akan di bangun di Indonesia," ujar Dubes Heri.
"Bila proyek ini berjalan, teknisi dari PT PAL Indonesia akan melakukan pelatihan di Jepang. Ke depannya, pembuatan Kapal Frigate akan dilakukan teknisi dari Indonesia, pihak Jepang akan bertindak selaku supervisor," tambah Heri.
Adapun kegiatan utama dalam kunjungan ini adalah melakukan kunjungan ke Sea trial, Sasebo Naval Base dan ke Mitsubishi Heavy Industry (MHI) Nagasaki Shipyard. Kegiatan dipimpin oleh Laksda Yamano Futoshi selaku Direktur Design ATLA.
Pada pelaksanaan Sea Trial diperlihatkan kecanggihan teknologi Kapal Frigate jenis Mogami 30-FMM. Di mulai dari kemampuan manuver, deteksi anti-radar (stealth), pusat kontrol terpadu dan sistem persenjataan kapal.
Sementara itu, dalam kunjungan ke MHI Group, Dubes Heri diterima oleh Hitoshi Shiraishi selaku pejabat senior dan jajarannya dari Integrated Defense and Space Systems Division.
Dalam paparannya, pihak MHI Group menyampaikan kemampuannya untuk memproduksi sebuah kapal perang Frigate jenis Mogami hanya dalam waktu 3 tahun.
Diketahui, kerja sama pertahanan Indonesia-Jepang mulai memasuki babak baru pasca pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan 2+2 pada 2021 lalu.
Dalam pertemuan itu dilakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama (MoC) bidang keamanan dan keselamatan maritim antara Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dengan Japan Coast Guard.
Jepang juga berpartisipasi pada latihan militer Super Garuda Shield 2022 dan kerja sama United Nations Triangular Partnership Program (UN TPP) antara Indonesia, Jepang dan PBB untuk peningkatan kapasitas pasukan penjaga perdamaian.■
⚓️ RM
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.