✈ MAST Asia 2017 ✈ Model pesawat US-2 amfibi pada pameran MAST Asia 2017. (IHS Markit/Ridzwan Rahmat)
Perusahaan pembuat pesawat Jepang, ShinMaywa menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan transfer teknologi pesawat US-2 dengan perusahaan lokal, jika pesawat amfibi US-2 dipilih Jakarta, dimana perakitan akhir dapat dilakukan di Indonesia.
Berbicara kepada Jane (13/06) di pameran MAST Asia 2017 di Tokyo, Masayuki Tanaka, divisi ekspor ShinMaywa, memastikan bahwa perusahaan tersebut siap untuk memberikan konsesi transfer teknologi sesuai dengan kebijakan akuisisi pertahanan Jakarta.
Namun, dia mencatat bahwa ini akan sangat tergantung kepada pemerintah Jepang, yang memimpin kesepakatan potensial tersebut. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dilaporkan mempertimbangkan kontrak awal untuk mengakusisi tiga pesawat US-2.
Meskipun ada beberapa pilihan untuk mendistribusikan pekerjaan di platform ini, secara logistik sangat menantang dan mahal untuk mengangkut komponen pesawat terbang utama yang akan dikumpulkan di Indonesia, kata Tanaka, yang mengemukakan bahwa pengaturan semacam itu bisa berakhir dengan biaya lebih banyak ditanggung pelanggan.
Bisa jadi lebih layak bagi pesawat yang akan dikirim sepenuhnya dirakit dengan konfigurasi akhir yang harus dilakukan di negara pelanggan, tambahnya, menyebut produsen pesawat terbang milik negara PT Dirgantara Indonesia sebagai mitra kerja sama.
Namun, Tanaka tidak dapat memberikan indikasi kapan kesepakatan untuk AS-2 akan terwujud, menambahkan bahwa perundingan antara kedua pemerintah tersebut sedang berlangsung.
Perusahaan pembuat pesawat Jepang, ShinMaywa menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan transfer teknologi pesawat US-2 dengan perusahaan lokal, jika pesawat amfibi US-2 dipilih Jakarta, dimana perakitan akhir dapat dilakukan di Indonesia.
Berbicara kepada Jane (13/06) di pameran MAST Asia 2017 di Tokyo, Masayuki Tanaka, divisi ekspor ShinMaywa, memastikan bahwa perusahaan tersebut siap untuk memberikan konsesi transfer teknologi sesuai dengan kebijakan akuisisi pertahanan Jakarta.
Namun, dia mencatat bahwa ini akan sangat tergantung kepada pemerintah Jepang, yang memimpin kesepakatan potensial tersebut. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dilaporkan mempertimbangkan kontrak awal untuk mengakusisi tiga pesawat US-2.
Meskipun ada beberapa pilihan untuk mendistribusikan pekerjaan di platform ini, secara logistik sangat menantang dan mahal untuk mengangkut komponen pesawat terbang utama yang akan dikumpulkan di Indonesia, kata Tanaka, yang mengemukakan bahwa pengaturan semacam itu bisa berakhir dengan biaya lebih banyak ditanggung pelanggan.
Bisa jadi lebih layak bagi pesawat yang akan dikirim sepenuhnya dirakit dengan konfigurasi akhir yang harus dilakukan di negara pelanggan, tambahnya, menyebut produsen pesawat terbang milik negara PT Dirgantara Indonesia sebagai mitra kerja sama.
Namun, Tanaka tidak dapat memberikan indikasi kapan kesepakatan untuk AS-2 akan terwujud, menambahkan bahwa perundingan antara kedua pemerintah tersebut sedang berlangsung.
✈ Indonesia Teknologi
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.