Produk mie instan milik PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yakni Indomie sudah tersohor di beberapa negara di dunia. Bahkan penjualan Indomie merajai pangsa pasar di beberapa negara.
Direktur INDF Thomas Tjhie mengatakan, salah satu penjualan Indomie terbesar berada di Afrika khususnya di Nigeria. Indomie di negara tersebut menguasai pangsa pasar hingga 70%.
"Untuk di Afrika paling besar di Nigeria, Indomie di sana menguasai pasar sekitar 70%," tuturnya di Plaza Indofood Tower, Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Di Nigeria, Indomie memang sudah sangat tersohor. Bahkan di negara tersebut ada organisasi pecinta Indomie yang bernama Indomie Fans Club (IFC).
Bukan hanya itu, Indomie yang di sana diproduksi oleh Dufil Prima Foods Plc juga memperoleh status mie instan yang paling laris di Afrika. Penobatan itu diberikan oleh Kantar World Panel.
Selain Afrika, Indomie juga telah hadiri banyak negara, mulai dari Timur Tengah, Australia, hingga Eropa. Untuk Eropa Timur Indomie juga sudah masuk ke negara Serbia.
INDF tahun ini menargetkan kontribusi penjualan dari sisi ekspor bisa menyumbangkan porsi 8-10% dari total pendapatan secara konsolidasi.
Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10-12%. Adapun perolehan pendapatan perseroan di 2016 sebesar Rp 66,75 triliun. (ang/ang)
Direktur INDF Thomas Tjhie mengatakan, salah satu penjualan Indomie terbesar berada di Afrika khususnya di Nigeria. Indomie di negara tersebut menguasai pangsa pasar hingga 70%.
"Untuk di Afrika paling besar di Nigeria, Indomie di sana menguasai pasar sekitar 70%," tuturnya di Plaza Indofood Tower, Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Di Nigeria, Indomie memang sudah sangat tersohor. Bahkan di negara tersebut ada organisasi pecinta Indomie yang bernama Indomie Fans Club (IFC).
Bukan hanya itu, Indomie yang di sana diproduksi oleh Dufil Prima Foods Plc juga memperoleh status mie instan yang paling laris di Afrika. Penobatan itu diberikan oleh Kantar World Panel.
Selain Afrika, Indomie juga telah hadiri banyak negara, mulai dari Timur Tengah, Australia, hingga Eropa. Untuk Eropa Timur Indomie juga sudah masuk ke negara Serbia.
INDF tahun ini menargetkan kontribusi penjualan dari sisi ekspor bisa menyumbangkan porsi 8-10% dari total pendapatan secara konsolidasi.
Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10-12%. Adapun perolehan pendapatan perseroan di 2016 sebesar Rp 66,75 triliun. (ang/ang)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.