Pengerjaan
kapal perang TNI AL, KRI Teluk Bintuni, terus dikebut. Kapal yang sudah
masuk tahapan finishing itu, rencananya, akan di launching ke laut pada
14 Agustus 2014 mendatang, di Srengsem, Panjang, Bandar Lampung.
"Rencananya kapal ini akan dilaunching ke laut pada 14 Agustus 2014
mendatang. Lokasi launching juga disini. Karena ini kapal perang perang
pertama yang dihasilkan di Lampung tentu acara launchingnya akan
berbeda,” ujar Kepala Bagian Umum PT Daya Radar Utama Shipyard
Engineering (PT DRU) Lampung Yahya, Senin, 14 Juli 2014. Senin tadi,
KSAL RI Laksamana Marsetio khusus datang ke Lampung untuk meninjau
langsung pembuatan kapal angkut khusus tank - 3 KRI Teluk Bintuni.
Kapal perang tersebut dibuat di galangan kapal PT Daya Radar Utama
Shipyard & Engineering (PT DRU) di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara KM
12 Srengsem Panjang Bandar Lampung. Menurut rencana, selesai
dikerjakan, serah terima dengan pihak Angkatan Laut akan dilakukan
September 2014.
“Waktu tersebut, karena sudah diprogramkan oleh KSAL Laksamana Marsetio
akan diikutsertakan dalam parade Hari Angkatan Bersenjata 5 Oktober 2014
mendatang di Surabaya," jelas Yahya. Menurut Yahya, Kapal tersebut
adalah kapal perang perdana yang dipercayakan oleh Kemenhankam RI untuk
dibuat oleh PT DRU.
"Pertama kali pihak swasta menang tender untuk membuat kapal perang
untuk keperluan Angkatan Laut. Biasanya Angkatan Laut mempercayakan
kepada PT PAL Surabaya dan PT KOJA Bahari Tanjung Priok," kata Yahya.
KRI Teluk Bintuni adalah kapal khusus pengangkut tank dengan bobot 60
ton.
Khusus digunakan untuk mengangkut tank jenis Leopard bermuatan sepuluh
tank. Mempunyai landasan khusus untuk pendaratan helikopter. Seperti
kapal perang lainnya juga dilengkapi dengan persenjataan standar medan
pertempuran.
Selanjutnya KRI Teluk Bintuni akan ditempatkan di jajaran Satuan Kapal Korvet Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).
"Selain tank, juga mampu mengangkut sekitar 450 orang prajurit dan 1
truk. Panjang 120 meter. Lebarnya 11 meter dengan kecepatan 16 knot," tambah Yahya lagi.
Yahya kemudian menunjukkan kepada saibumi.com miniatur KRI Teluk Bintuni
yang dipajang cantik dalam kemasan kaca tembus pandang bersama miniatur
kapal-kapal jenis lain yang pernah diproduksi PT DRU.
Proses Finishing Saat meninjau pembuatan kapal ini, Saibumi.com
merasakan langsung proses pengerjaannya. Bau sangit pengelasan dan udara
pengap menjadi bagian yang harus dilalui.
Belum lagi pencahayaan yang minim, karena sumber penerangan hanya
berasal dari bohlam kecil di sepanjang lorong.Selang-selang kecil
berbeda warna terlihat terhampar dilantai.
Beda warna beda fungsi, kata salah satu kru pembuatan kapal. Secara
umum, KRI Teluk Bintuni boleh dikatakan sudah memasuki proses finishing.
Bentuk kapal terlihat jelas dimana pada bagian perutnya akan menjadi tempat parkir tank yang diangkut.
Karena akan ditempatkan di Koarmabar, maka kapal ini sudah didesain
khusus untuk medan lautan khas wilayah Barat yang banyak pulau-pulau
kecilnya," jelas Yahya lagi.
Di sebelah kanan KRI Teluk Bintuni berdampingan dengan kapal ferry jenis
Roro milik Dinas Perhubungan yang juga sedang dalam pengerjaan. Agak
jauh, berlabuh dibagian dermaga adalah kapal Sabuk Nusantara yang sudah
selesai dikerjakan oleh PT DRU Lampung.
Sabuk Nusantara adalah kapal ferry khusus antar pulau-pulau kecil.
Ukurannya lebih kecil dari kapal ferry Roro karena khusus hanya
mengangkut penumpang. Kapal itu akan dipergunakan di Papua.
[Global] Myanmar Resmikan 2 Kapal Anti Kapal Selam
-
*⚓ Setelah berhasil produksi kapal frigate 3500 tons**Dua kapal antikapal
selam kelas Yan Nyein Aung UMS Yan Min Aung (445) dan UMS Yan Zwe Aung
(450) ya...
4 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.