Kepala
Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., mendampingi
Ketua MPR RI Drs. Sidarto Danusubroto, S.H., meninjau Kapal Cepat Rudal
(KCR) buatan industri stategis PT. PAL Ujung, Suarabaya, Selasa (15/07).
Turut dalam rombongan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letnan
Jenderal TNI Syafri Samsudin serta beberapa anggota DPR RI dari Komisi
I, Komisi VI, Komisi IX serta pejabat dilingkungan kementrian terkait.
Pembangunan KCR ini, merupakan langkah awal untuk kemandirian alutsista
khususnya bagi TNI AL. KCR-60 meter memiliki fungsi sebagai kapal
patroli dengan kemampuan melumpuhkan sasaran di atas permukaan laut
maupun udara.
Selain itu memiliki kemampuan dalam pengintaian, tugas-tugas SAR,
amphibious raid, dan lawan infiltrasi. Kapal tersebut dirancang untuk
bisa dipasangi senjata meriam hingga kaliber 57 mm di bagian depan
kapal, dan pelucur rudal di bagian belakang kapal. “PT. PAL Surabaya
merupakan salah satu industri strategis bidang maritim yang berada di
wilayah Komplek Koarmatim”, kata Kasarmatim.
Dalam mengembangkan industri perkapalan dalam negeri PT. PAL menyandang
peringkat Pemandu Utama (Lead Integrator). Kapal berkapasitas 55 orang
tersebut diproduksi untuk memenuhi kebutuhan persenjataan yang ada
sesuai dengan Undang-Undang No.16 Tahun 2012 tentang Industri
Pertahanan.
“Kunjungan kerja ini dalam rangka mewujudkan industri strategis untuk
meningkatkan kualitas dan standar terbaiknya untuk menghasilkan karya
yang membanggakan”, kata Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto.
Pada bulan Mei 2014 yang lalu, Koarmatim telah menerima penyerahan Kapal
Cepat Rudal (KCR)- 60 M ke-1, yaitu KRI Sampari-628 yang berlangsung di
Dermaga Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia Ujung Surabaya. Rabu
(28/5). Kapal perang tersebut akan memperkuat Alutsista jajaran Satuan
Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim, dengan komandan kapal Letkol Laut (P)
Hreesang Wisanggeni.
TNI AL bekerja sama dengan PT. PAL untuk membangun tiga unit kapal
KCR-60 M, satu di antaranya adalah KRI Sampari-628 yang telah selesai
dikerjakan. Langkah tersebut merupakan upaya guna membangun
kemandirian pemenuhan alutsista sesuai dengan Undang-Undang nomor 16
tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Kapal jenis KCR-60 M didesain
memiliki kemampuan olah gerak yang tinggi, lincah dalam menempati posisi
tembak, dan mampu melaksanakan penghindaran dari pukulan balasan lawan.
Selain itu, kapal jenis ini juga memiliki ketahanan bernavigasi dalam
segala cuaca.
KCR-60 M memiliki panjang 60 meter, lebar 8.10 meter, berat muatan penuh
460 ton, kecepatan berlayar 15 knot, kecepatan jelajah 20 knot max 28
knot. Kapal ini dipersenjatai meriam dan peluncur rudal, dengan jumlah
awak kapal 55 orang.
Menhan Sjafrie Tinjau Daerah Latihan di Nunukan, Kalimantan Utara
-
* Perisai Trisula Nusantara *
*[image:
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2024/12/1734753359124-768x512.jpg]*
*Menhan Sjafrie meninjau daerah ...
1 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.