TEMPO Interaktif, Malang - Muhammad Sobri tak hanya ahli meneliti formulasi pakan ternak, namun juga piawai dalam merancang mesin. Buktinya, dalam waktu tiga bulan, Ia sudah berhasil menciptakan mesin pencetak biskuit kelinci (Baca: Biskuit Untuk Kelinci).
Mesin pencetak Bici terdiri dari tiga unit, yakni mesin pencetak, oven dan alat pengemas yang berbentuk vacum. Namun, dari tiga unit ini, Sobri hanya menciptakan mesin pencetak.
Sobri membuat mesin pencetak sendiri karena alat pencetak biskuit yang ada di pasaran tidak ada yang cocok untuk produk Bici.
Cara kerja mesin sederhana. Pakan yang masih berbentuk butiran dimasukkan ke mesin melalui sebuah lubang yang diletakkan di bagian atas. Butiran kemudian ditekan dengan besi penekan berbobot 5 ton dan keluar dalam bentuk biskuit.
Dari mesin pencetak, biskuit kemudian dimasukkan ke oven dengan suhu 250 derajad celcius selama satu jam. Tujuannya adalah untuk mensterilkan biskuit. Dari mesin oven, biskuit kemudian dimasukkan dalam kemasan 1 Kg yang berisi 60 buah biskuit dan 0,5 Kg yang berisi 30 buah. Kemasan ini kemudian ditutup pada mesin vacum. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kedap udara agar tahan lama.
UMM tertarik memproduksi Bici untuk kegiatan bisnisnya. Melalui CV University Farm UMM, Bici diproduksi dalam kemasan 1 Kg seharga Rp 25 ribu dan dan 0,5 Kg seharga Rp 15 ribu. Produksi ini sementara ditargetkan untuk kelinci hias.
Direktur CV University Farm Machmudi mengatakan pengembangan produksi Bici terus dilakukan agar formulasi pakan ternak nonhijauan ini bisa dimanfaatkan oleh para peternak. CV University Farm saat ini sedang membangun mesin pengolah formulasi pakan ternak nonhijauan berbentuk pellet untuk kalangan peternak. ”Jika dibentuk dalam pellet, harganya jauh lebih murah dibandingkan dalam bentuk biskuit.” BIBIN BINTARIADI
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.