TEMPO Interaktif, Jakarta -PT PLN (Persero) memastikan belum akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi nasional."Dalam RUPTL (Rencana Umum Penyedliaan Tenaga Listrik) hingga tahun 2019, nuklir belum masuk, sumber energi masih didominasi oleh batu bara, panas bumi , dan gas," kata Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko PLN, Murtaqi Syamsuddin dalam diskui prospek PLTN dalam memenuhi kebutuhan listrik yang terjangkau di gedung BPPT hari ini.
Menurut Murtaqi, ada tiga hal yang menjadi pertimbangan belum bisanya Indonesia menggunakan nuklir sebagai sumber energi, yaitu masalah dana , kebijakan ,dan teknologi. "Biaya kapital yang sangat tinggi, masa konstruksi yang sangat lama, dan ketidakpastiannya sangat menyulitkan perencanaan PLTN," katanya.
Anggota Dewan Energi Nasional, Rinaldy Dalimi menyatakan Indonesia tidak perlu membangun PLTN. "Toh kita bisa tanpa PLTN, Indonesia punya sumberdaya energi terbarukan yang dapat menggantikan nuklir seperti biofuel , tenaga air,dan panas bumi," kata Riynaldi dalam diskusi.
Resiko dan Investasi yang harus ditanggung oleh Pemerintah , menurut Riynaldi, sangatlah besar. Terutama karena Indonesia bukanlah negara penghasil uranium. Dengan begitu Indonesia harus mengimpor uranium dari luar. "Dan itu harus dikawal oleh negara-negara besar," ujarnya. Belum lagi Indonesia masuk kedalam negara rawan gempa. "Hanya Kalimantan yang aman dari gempa," jelasnya. GUSTIDHA BUDIARTIE
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.