Menuju LTE, perseroan mulai meninggalkan TDM ke arah Internet Protocol (IP)
VIVAnews - Mengembangkan implementasi teknologi baru LTE (Long Term Evolution) di Indonesia, PT XL Axiata Tbk (XL) mematok target implementasi jaringan backhaul full IP dapat rampung tahun ini.
"Kami (XL) memang lebih melihat potensi LTE di Indonesia. Dari 'keluarga' GSM rata-rata roadmap-nya ke arah sana," ujar Robert Dedy Purwanto, Vice President Network Operation and Quality XL, saat dikonfirmasi VIVAnews, Jakarta, Jumat, 13 Agustus 2010.
Sejauh ini, lanjut dia, perusahaan masih mempersiapkan akses. Elemen terpenting adalah kesiapan backhaul. "Untuk merealisasikan implementasi teknologi LTE, jaringan harus berbasis full Internet Protocol (IP)," terang Robert.
"Untuk semua itu, kocek investasinya sudah turun tahun ini. Target kami Jakarta sudah di-cover full IP hingga akhir tahun," tandasnya.
Sebagian besar backhaul XL saat ini masih menggunakan TDM (Time-Division Multiplexing), yakni suatu jenis sinyal digital di mana terdapat dua atau lebih saluran yang sama diperoleh dari spektrum frekuensi, yaitu arus bit.
"Rata-rata masing menggunakan frekuensi radio sampai 1Mbps, sementara kalau IP, transmit datanya bisa besar sekali karena virtual," kata Robert yang tidak menjelaskan secara detail perbandingannya.
Di segi perangkat, XL menggandeng Ericsson dan Huawei. Terkait waktu komersialnya, Robert tak bisa menjamin kapan. "Sementara kita rapikan dulu infrastruktur dan software-nya. Kalau komersial, biasanya kita setahun lebih lambat dari Eropa. Tergantung regulasi juga," ujar Robert.
Untuk uji coba LTE yang dilakukan April silam, Robert mengaku hasilnya cukup memuaskan. "Semua berjalan lancar. Izin trial pun oke. Jaringan stabil, bisa jadi karena belum ada trafik. Waktu itu, kita ingin buktikan apa yang dijanjikan para vendor," pungkas Robert.
Sebagai informasi, LTE disebut juga sebagai evolusi teknologi komunikasi selular menuju jaringan broadband (pita lebar) IP secara menyeluruh (end-to-end).
LTE merupakan pengembangan dari teknologi 3G yang pada awalnya dari 3GPP 1, dikenal dengan nama R-8 (Release-8), yang lebih difokuskan ke arah kecepatan transfer data yang lebih tinggi ketimbang 3.5G. Kabarnya, maksimum kecepatan data transfer yang ditawarkan mencapai 100 Mbps (downlink).
• VIVAnews
Menhan Sjafrie Tinjau Daerah Latihan di Nunukan, Kalimantan Utara
-
* Perisai Trisula Nusantara *
*[image:
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2024/12/1734753359124-768x512.jpg]*
*Menhan Sjafrie meninjau daerah ...
1 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.