blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Selasa, 31 Desember 2024

TNI AU Akan Kerahkan "Drone" ANKA Untuk Jaga Kawasan Natuna

✈ Ilustrasi UCAV ANKA (TAI)

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan pihaknya akan mengerahkan pesawat nirawak atau drone Anka untuk mengawasi kawasan Natuna Utara yang berdekatan dengan kawasan Laut China Selatan.

Drone Anka itu dikerahkan ke wilayah tersebut lantaran saat ini situasi di kawasan Laut China Selatan tengah memanas disebabkan oleh konflik perbatasan antarbeberapa negara ASEAN.

"Angkatan Udara dalam waktu dekat akan mendapatkan PTTA, pesawat terbang tanpa awak Anka buatan Turki. Kita akan tempatkan di Natuna, untuk mengawasi Laut Natuna Utara," kata Tonny di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Tonny menjelaskan drone dari Turki itu merupakan barang baru yang dibeli Kementerian Pertahanan dan akan datang dalam waktu dekat.

Tonny melanjutkan, kehadiran drone buatan Turki itu akan menggantikan posisi drone CH4 buatan China yang saat ini masih dipakai menjaga kawasan yang berbatasan dengan Laut China Selatan tersebut.

Walau digantikan, Tonny memastikan kualitas drone buatan Turki tidak akan jauh berbeda dengan drone yang telah digunakan TNI AU.

Tidak hanya menyediakan drone, TNI AU juga akan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih untuk mengawaki drone tersebut.

"Sekarang sudah ada, Skuadron Pendidikan 103 yang berada di Tasikmalaya. Nanti pesawat (drone) yang ada di Pontianak akan kita pindahkan ke Tasikmalaya menjadi pesawat latih," jelas dia.

Dengan adanya drone baru dan awak dengan kemampuan teknis tinggi, Tonny yakin pihaknya akan semakin maksimal dalam mengawasi wilayah perbatasan Indonesia dengan Laut China Selatan.

  antara  

Senin, 30 Desember 2024

KSAU Sebut TNI AU Akan Kedatangan Jet Tempur dan Drone

✈ Pada 2025T50i TNI AU [TNI AU]

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan pihaknya akan kedatangan beberapa unit pesawat tempur T-50 buatan Korean Aerospace Industries (KAI) tahun 2025.

"Saya sudah melihat sendiri ke KAI, Korea Airspace Industry, bagus sekali dan ini sudah kita gunakan juga pesawat ini, dan kita akan mendapatkan lagi mulai dari kedatangannya di tahun 2025-2026," kata Tonny saat membuka acara forum diskusi bertajuk "Sambung Rasa" dengan para pemimpin redaksi media massa di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Dalam sambutannya, Tonny tidak menjelaskan berapa unit pesawat yang akan datang pada masa waktu 2025-2026 nanti.

Tonny juga tidak menjelaskan secara rinci nilai kontrak pembelian pesawat tempur itu. Dia hanya menjelaskan pesawat tersebut dihadirkan untuk ditempatkan di beberapa skuadron demi memperkuat pertahanan udara Indonesia.

Lebih lanjut, tidak hanya pesawat tempur T-50, Tonny mengatakan TNI AU juga akan kedatangan beberapa unit pesawat dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan.

Beberapa unit yang akan datang di antaranya jet tempur jenis Rafale dari Dassault Aviation Prancis pada 2026.

Kementerian Pertahan tercatat telah membeli 42 unit jet tempur pabrikan Prancis itu setelah kontrak pembelian tahap ketiga untuk 18 unit terakhir efektif.

Selain itu, TNI AU juga akan kedatangan pesawat tanpa awak Anka sebanyak 12 unit yang dibeli dari Turkish Aerospace tahun ini.

Dalam kontrak kerja sama yang telah diteken Kementerian Pertahanan tahun ini, dijelaskan enam pesawat akan dirakit di Indonesia sedangkan sisanya dikirim selama 32 bulan setelah kontrak berlaku.

Dengan adanya penambahan alat utama sistem senjata itu, Tonny berharap pertahanan udara Indonesia semakin kuat.

 Telah membeli T-50 
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan telah meneken kontrak pembelian pesawat T-50 pada 2021 lalu. Pesawat tersebut dibeli dengan nilai kontrak sebesar 240 juta dolar AS untuk digunakan sebagai pesawat latih para penerbang tempur TNI AU.

Jika berdasarkan kontrak yang disetujui antara Kemhan dan KAI kala itu, pengiriman pesawat dilakukan secara bertahap mulai 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024.

Pembelian tersebut bukanlah yang pertama dilakukan pemerintah Indonesia. Di tahun 2011 pemerintah juga telah membeli 16 unit pesawat tempur asal negeri ginseng itu dengan nilai kontrak sebesar 400 juta dolar AS.

 
antara  

Minggu, 29 Desember 2024

RI Siap Pasarkan BBM Campuran 40% Minyak Sawit

 Mulai dipasarkan 1 Januari 2025. 
https://awsimages.detik.net.id/visual/2022/07/27/tes-bahan-bakar-b40-ke-mobil-saat-uji-coba-dan-uji-jalan-atau-road-test-kendaraan-dengan-bahan-bakar-biodiesel-campuran-minyak-5_169.jpeg?w=715&q=90Tes bahan bakar B40 ke mobil saat uji coba dan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu, (27/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) 💡

P
emerintah berupaya menyiapkan implementasi program bahan bakar campuran biodiesel 40% (B40) pada tahun 2025 mendatang. Hal ini sebagai bagian dari usaha pemerintah dalam mencapai ketahanan energi sekaligus mendukung Indonesia hijau dan berkelanjutan.

Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang menetapkan ketahanan pangan dan energi sebagai prioritas nasional.

"Hari ini (27/12/2024) kami dengan tim turun mengecek kesiapan implementasi B40 yang akan dimulai pada 1 Januari 2025. Menteri ESDM telah menetapkan keputusan terkait implementasi ini, dan kami sudah melihat sendiri kesiapan dari sisi industri Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebagai bahan bakar nabati," ujar Yuliot dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (29/12/2024).

Menurut Yuliot, kebutuhan biodiesel untuk mendukung mandatori B40 secara nasional diperkirakan mencapai 15,6 juta kiloliter per tahun. Angka ini mencakup distribusi ke seluruh Indonesia, sehingga kesiapan dari sisi bahan baku dan rantai pasok menjadi prioritas utama.

Kementerian ESDM tentu terbuka terhadap masukan dari berbagai badan usaha dalam memastikan kelancaran implementasi B40 di seluruh penjuru Indonesia. Tantangan utama dalam penerapan B40 tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan bahan baku, melainkan juga kondisi geografis yang beragam di Indonesia.

"Kami mengharapkan masukan dari Pertamina Patra Niaga maupun badan usaha lain terkait tantangan implementasi B40. Misalnya, wilayah seperti Dumai yang relatif panas, atau daerah dataran tinggi dengan suhu lebih dingin, apakah ada impact yang perlu disiapkan baik oleh Pertamina maupun badan usaha BBM yang akan melaksanakan mandatori B40," ujar Yuliot.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan dua kilang utama untuk mendukung produksi B40, yakni Refinery Unit III Plaju di Palembang dan Refinery Unit VII Kasim di Papua. Selain itu, pencampuran bahan bakar solar dengan bahan bakar nabati akan dilakukan oleh anak usaha, yakni PT Pertamina Patra Niaga.

"Pada dasarnya, kilang kami rata-rata memproduksi bahan bakar B0, dan Insyaallah siap untuk memproduksi B40. Kilang yang akan memproduksi B40 adalah RU III Plaju dan RU VII Kasim, sementara blending-nya dilakukan oleh Patra Niaga," ujar Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Didik Bahagia.

Selain B40, Pertamina juga telah berhasil memproduksi bioavtur atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan campuran 2,4% bahan bakar berbasis sawit. Produksi ini dilakukan di Green Refinery Kilang Cilacap melalui metode co-processing.

"Kapasitas pengolahan bioavtur saat ini mencapai 9.000 barel per hari (bph), dengan bahan baku dari produk turunan kelapa sawit, yaitu Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO). Uji coba telah dilakukan menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 untuk rute Jakarta-Solo pulang pergi," tandas Didik. (haa/haa)

  💡 CNBC  

Sabtu, 28 Desember 2024

Kendaraan Angkut Militer 6x6

  Akan di tampilkan pada Indo Defense 2025 
Perusahaan swasta PT Merpati Wahana Raya (MWR) baru baru ini telah mengajukan desain kendaraan angkut militer 6x6.
Desain kendaraan angkut militer ini nantinya akan diproduksi massal untuk keperluan TNI. Diketahui PT MVR ini telah memproduksi berbagai kendaraan militer yang telah digunakan TNI. Diantaranya  kendaraan dapur lapangan Ganilla hingga versi kedua yang mampu diangkut pesawat hercules dan kendaraan khusus lainnya.
 
Selain itu PT MVR juga produksi berbagai alutsista seperti UAV, robot dan lain sebagainya untuk kebutuhan TNI atau pihak keamanan swasta.
MVR juga telah mengajukan desain chasis kendaraan angkut 6x6 yang telah dikembangkan dan akan di daftarkan hak patennya ke pihak yang berwenang.

PT. Merpati Wahana Raya nantinya akan memproduksi kendaraan angkut ini dan akan di pamerkan pada Indo Defense 2025 mendatang.

Jadi untuk Chasis dan Platform dari kendaraan angkut multiguna 6x6 ini di produksi sepenuhnya oleh PT. Merpati Wahana Raya.


  👷 Indonesia Teknologi  

Jumat, 27 Desember 2024

Indonesia Peroleh Sejumlah Offset dalam Kontrak Pengadaan 2 Kapal OPV Italia

KRI BWJ 320 (Keris reborn)

Indonesia diberitakan telah mengamankan sejumlah pengaturan offset dalam kontraknya untuk dua kapal patroli lepas pantai multiperan (OPV/Offshore Patrol Vessel)/(Pattugliatore Polivalente d'Altura: PPA) dengan pembuat kapal Italia, Fincantieri.

Dikutip dari Jane's, telah menerima dokumen pada tanggal 22 Desember yang menunjukkan bahwa pengaturan ini mencakup penyediaan simulator angkatan laut skala penuh dan bantuan bagi Indonesia untuk mengembangkan desain kendaraan listrik dalam negeri dan dapat di produksi di dalam negeri.

Fincantieri pertama kali mengungkapkan pada Maret 2024 bahwa mereka telah menandatangani kontrak senilai EUR 1,18 miliar (USD 1,23 miliar) untuk pengadaan dua unit OPV/PPA dengan Kementerian Pertahanan, yang akan digunakan Angkatan Laut Indonesia.

OPV/PPA adalah kelas kapal perang seperti fregat sepanjang 143 m yang dapat dikonfigurasi untuk berbagai misi mulai dari operasi pengawasan maritim bertempo rendah (ringan) hingga skenario pertempuran tingkat tinggi.

Kontrak yang ditandatangani dengan Indonesia, nantinya OPV/PPA yang akan dipasok awalnya dalam konfigurasi ‘light plus’.

Dalam konfigurasi ini, kedua kapal akan dilengkapi untuk operasi anti-air warfare (AAW) selain misi perang permukaan.

Fincantieri kini mengalihkan kapal-kapal ini untuk kebutuhan Angkatan Laut Indonesia, tetapi kedua kapal akan mempertahankan konfigurasi 'light plus' mereka.

 👷 
Garuda Militer  

Kamis, 26 Desember 2024

Pabrik Tembaga Raksasa Dunia di RI Akhirnya Resmi Beroperasi

https://awsimages.detik.net.id/visual/2024/09/23/smelter-tembaga-pt-freeport-indonesia-di-kek-jiipe-gresik-jawa-timur-doc-pt-freeport-indonesia-7_169.jpeg?w=715&q=90Smelter tembaga PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE, Gresik, Jawa Timur. (Doc PT Freeport Indonesia)

PT
Freeport Indonesia (PTFI) bakal menjadi salah satu perusahaan tambang tembaga terintegrasi hulu-hilir terbesar di dunia. Hal ini seiring dengan diselesaikannya pembangunan proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Proyek yang dibangun sejak Oktober 2021 ini akhirnya telah resmi memproduksi katoda tembaga perdana pada Senin, 23 September 2024 lalu. Produksi perdana katoda tembaga smelter kedua PT Freeport Indonesia ini diresmikan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Proyek smelter dengan desain single line terbesar di dunia ini memiliki kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan memproduksi sekitar 600.000-700.000 katoda tembaga per tahun.

Bersama dengan smelter pertamanya yang dikelola PT Smelting Gresik, kedua smelter milik PT Freeport Indonesia ini akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, dan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak.

Dalam sambutannya saat acara peresmian katoda tembaga perdana smelter PTFI ini, Jokowi menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau pembangunan smelter ini. Mulai dari 2018 ketika persiapan lahan, groundbreaking pada Oktober 2021, hingga akhirnya kini bisa diresmikan.

"2018 persiapan lahan, persiapan lahan selesai saya ke sini untuk ground breaking memulai konstruksi pabrik smelternya, dan setelah 30 bulan alhamdulillah hari ini bisa kita resmikan," ungkap Presiden Jokowi saat peresmian produksi katoda tembaga perdana smelter PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Senin (23/09/2024).

Jokowi memperkirakan, penerimaan negara dari PT Freeport Indonesia bisa tembus Rp 80 triliun, dari dividen, royalti, Pajak Penghasilan (PPh) badan dan karyawan, pajak daerah, hingga bea keluar.

"Hitungan-hitungan saya penerimaan negara masuk Rp 80 triliun dari Freeport Indonesia, baik dividen, royalti, PPh badan, PPh karyawan, pajak daerah, bea keluar, pajak ekspor, kira-kira angkanya seperti itu," tuturnya.

Presiden Jokowi pun menilai bahwa pembangunan smelter PT Freeport Indonesia ini merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk menyongsong Indonesia menjadi negara maju.

"Pembangunan smelter Freeport Indonesia ini usaha kita menyongsong Indonesia menjadi industri negara maju yang mengolah sumber daya alamnya sendiri dan tidak ekspor raw material dan ini akan buka lapangan pekerjaan yang sangat besar. Dan ini merupakan pelaksanaan dari gagasan dari hilirisasi yang merupakan fondasi ekonomi baru Indonesia yang tidak bertumpu pada konsumsi domestik, karena GDP kita dari konsumsi domestik, tapi kita mau kita mau bertumpu pada produksi," paparnya.

Dia pun mengaku kagum saat berkeliling smelter ini. Pasalnya, smelter tembaga single line alias jalur tunggal terbesar di dunia ini berada di atas lahan lebih dari 100 ha, tepatnya 104 ha.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas pun membeberkan pihaknya telah mendapatkan pembeli atau offtaker yang akan menyerap 100 ribu ton katoda tembaga per tahun dari smelter miliknya. Adapun pembeli tersebut yakni PT Hailiang Group yang merupakan tetangga mereka.

"Ini tetangga kita sudah mulai minta 100 ribu ton per tahun, kira-kira. Dan kemudian kalau kita harapkan juga ada industri-industri turunan lainnya yang akan meng-off take katoda tembaga kita," ungkap Tony.

Meski demikian, ia juga berharap ada pasar domestik yang dapat menyerap sisa katoda tembaga hasil smelter ini.

"Kalau domestik, pasarnya ada, tentu saja kita sangat senang untuk jual domestik. Karena jual domestik, jual ekspor sama aja kalau sudah produk hilir seperti itu ya. Maksudnya sama aja adalah harganya akan sama, ongkos angkutnya lebih murah domestik tentu saja," ungkap Tony.

Sementara untuk emas, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah resmi memborong 30 ton emas dari unit Precious Metal Refinery (PMR) yang merupakan bagian dari pabrik "raksasa" PT Freeport Indonesia tersebut.

Hal ini ditandai dengan telah dilakukannya Penandatanganan Jual Beli Emas Batangan antara PT Freeport Indonesia dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Jakarta, Kamis (07/11/2024) malam.

Adapun operasional penuh dari smelter PTFI ini ditargetkan berjalan pada pertengahan 2025 mendatang, mundur dari rencana awal yang seharusnya beroperasi penuh pada akhir tahun ini. Pasalnya, telah terjadi insiden kebakaran pada unit fasilitas gas di smelter ini pada Senin, 14 Oktober 2024 lalu.

Akibatnya, diperlukan waktu hingga 6 bulan untuk smelter ini bisa beroperasi dengan kapasitas penuh.

Mengutip bahan paparan PTFI, investasi kumulatif untuk proyek smelter PTFI di Gresik mencapai Rp 58 triliun atau sekitar US$ 3,67 miliar. Proyek ini merupakan pemenuhan komitmen PTFI terhadap Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang diterbitkan pada tahun 2018.

Selain itu, proyek ini juga sejalan dengan inisiatif hilirisasi pertambangan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk di dalam negeri.

Dari segi kontribusi finansial, hampir lima dekade lamanya PTFI telah bekerja sama dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, serta menjadi mitra strategis Indonesia.

Sampai saat ini PTFI setidaknya telah berinvestasi sebesar US$ 18 miliar, termasuk US$ 11 miliar untuk pengembangan Tambang Bawah Tanah dan memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto Nasional sebesar lebih dari US$ 71 miliar sejak 1992.

PTFI juga memberikan manfaat langsung kepada Indonesia dalam bentuk pajak, royalti, dividen, dan pembayaran lainnya sebesar US$ 29,3 miliar selama periode 1992-2023. Total manfaat langsung ini melebihi jumlah yang dibayarkan PTFI jika beroperasi di negara-negara lain.

Selain itu, kontribusi tidak langsung dalam bentuk pembayaran gaji karyawan, pembelian dalam negeri, pengembangan masyarakat, pembangunan daerah serta investasi dalam negeri mencapai US$ 64,9 miliar.

PTFI juga merupakan penyedia lapangan kerja swasta terbesar di Papua, dengan lebih dari 208.000 pekerjaan yang diciptakan. Di mana sebanyak 64.000 atau 31% di antaranya berada di Papua, sedangkan 144.000 atau 69% di antaranya berada di luar Papua.

Dengan begitu, PT Freeport Indonesia tidak hanya menjadi penggerak ekonomi lokal, namun juga memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terutama melalui investasi besar di sektor tambang dan hilirisasi industri tembaga di Indonesia. (wia)

  👷 CNBC  

Rabu, 25 Desember 2024

Poltekad Ciptakan Roket Latih ASTROS Kaliber 70 MM

➶ Perkuat Alutsista dan Lahirkan SDM Kompeten Roket Latih Experiment Kaliber 70 mm (Rol Ex-70) inovasi Poltekad TNI AD. (DOK.Laman Ditjen Diksi)

Poltekad sebagai bagian dari kekuatan TNI AD terus berupaya melakukan penelitian dan pengembangan hingga saat ini serta beberapa inovasi terkait Alutsista matra darat diantaranya adalah roket. Penelitian dan pengembangan tentang roket yang dilakukan oleh Poltekad telah sesuai dengan Renstra pembangunan kekuatan TNI AD dan arah kebijakan KKIP serta kebutuhan akan Alutsista roket di satuan Artileri Medan.

Pada tahun 2020 Litbanghan Poltekad telah berhasil menghasilkan produk prototipe roket latih Astros kaliber 70 mm yang memiliki dimensi dan spesifikasi teknis mirip dengan roket AV-SS-09 TS kaliber 70 mm (AV-TS-09 Sub-Calibre Training Ammunition).

Dengan menggunakan propelan komposit / Ammonium Perchlorate Composite Propellant (APCP). Dari uji statis dan uji fungsi, roket latih yang dihasilkan memiliki kemampuan gaya dorong ± 220 kgf, lama pembakaran propelan 2-2,5 detik, kecepatan roket ± 260 m/detik dan jarak capai ± 7 km.

Dari hasil kegiatan rekayasa tersebut masih terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya, sehingga pada akhirnya benar-benar dapat digunakan untuk latihan menembak roket yang dapat terintegrasi dengan sistem peluncur Astros.

 Untuk memenuhi alutsista dalam negeri 
Dijelaskan, perkembangan roket tersebut sudah mencapai tahap peluncuran secara salvo/kontinyu menggunakan multilaras atau yang dikenal dengan Multiple Launch Rocket System (MLRS) yang artinya beberapa unit roket ditembakkan secara beruntun.

Pada tahap uji coba ini penembakan roket menggunakan 8 peluncur dengan tujuan mengetahui intensitas penembakan/Rate Of Fire (ROF), yang nantinya pengembangan dan penggunaan roket ini untuk Satuan Artileri Medan TNI AD.

Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan Poltekad yang sekaligus Ketua Tim Peneliti Propelan dan Roket, Mayor Arh. Mohammad Ali, menyampaikan, Rol-Ex tersebut lahir dari sebuah riset terapan yang dilakukan oleh Poltekad sejak 2014.

Tentu, roket ini memiliki tujuan untuk menguasai teknologi sistem propulsi roket, mulai dari penentuan komposisi, proses manufaktur, hingga aplikasi untuk Rol-Ex kaliber 70 mm.

Dengan harapan di masa yang datang pemenuhan alutsista roket tidak lagi tergantung dari luar negeri, melainkan sepenuhnya terpenuhi dari dalam negeri.

Riset roket ini merupakan penelitian yang kompleks, mulai dari penentuan bahan kimia, desain, manufaktur, hingga material.

"Akan tetapi, dengan keterbatasan fasilitas dan peralatan yang ada di Laboratorium Sistem Propulsi Roket Poltekad, riset ini dapat dilakukan dengan baik," terangnya.

Sedangkan untuk tahap pembuatan Rol-Ex 70 telah mencapai tahap Prototipe 2 dengan target jarak capai 15-20 km.

Untuk selanjutnya bakal dilakukan tahap sertifikasi guna memperoleh sertifikat kelaikan sebelum diproduksi massal bagi kebutuhan di Angkatan Darat. (Kompas)

  Poltekad  

 

Selasa, 24 Desember 2024

Produk Bom Buatan Indonesia Menarik Perhatian di Vietnam Defence Expo

https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/12/23/9348359e-0178-4ff0-a3c7-97744d74e5db.jpeg.webpDirektur PT Sari Bahari Putra Egam (kiri) memperkenalkan produk-produk bom buatan Indonesia ke sejumlah perwira Angkatan Bersenjata Vietnam dalam Vietnam Defence Expo 2024 di Hanoi pada 20–22 Desember. (ANTARA/HO-Dokumentasi Sari Bahari) 💣

P
rodusen bom asal Malang PT Sari Bahari memamerkan ragam produk peledak yang dibuat di dalam negeri dalam pameran alat pertahanan dan keamanan Vietnam Defence Expo 2024 di Hanoi.

Direktur PT Sari Bahari Putra Egam saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan partisipasi perusahaannya dalam pameran itu, yang berlangsung pada 20–22 Desember 2024, untuk memperkenalkan bom-bom udara buatan Indonesia kepada warga di kawasan dan dunia.

Banyak dari pengunjung asing yang baru mengetahui Indonesia sudah boleh dibilang mandiri dalam produksi bom udara berbagai jenis. Bahkan yang membanggakan bom berjenis bom latih P-100 Practice sudah diekspor dan digunakan Angkatan Udara Vietnam,” kata Putra.

Dia menambahkan sepanjang 2023 ada 500 unit bom latih yang diekspor dari Sari Bahari ke Vietnam.

Dalam pameran itu, Putra menyebut ada berbagai jenis bom baik itu bom latih maupun bom tajam yang dipamerkan, di antaranya P-100P, P-250P, P-500P, P-100L, P-250L, P-500L, P-100M, BNL-125, BNL-250, dan BNM-250.

https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/0x0/webp/photo/p2/01/2024/12/23/1000169987-4161072126.jpgBom produksi Sari Bahari juga telah digunakan oleh TNI Angkatan Udara untuk armada Sukhoi Su-27/30, begitu juga dengan rocketpod (peluncur roket) juga sudah sukses diuji coba pada pesawat T-50 TNI AU,” sambung Putra.

Oleh karena itu, dia pun berterima kasih kepada Kementerian Pertahanan RI dan instansi pemerintah lainnya yang mendukung partisipasi industri pertahanan dalam negeri di Vietnam Defence Expo 2024. Sepanjang acara, Sari Bahari dikunjungi beberapa pejabat RI, di antaranya Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Irvansyah, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Potensi Pertahanan Kemenhan RI Brigjen TNI Heri Pribadi, dan Atase Pertahanan RI untuk Vietnam Kolonel Laut (P) Jerry H. Manuhutu.

Kami mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan Pemerintah RI dan Kementerian Pertahanan RI selama berpameran di Vietnam. Semoga dengan partisipasi industri pertahanan nasional di berbagai pameran luar negeri ini bisa membuka pasar seluas-luasnya,” kata dia.

Dia juga berharap partisipasi perusahaannya itu dapat menarik minat banyak pembeli asing sehingga industri pertahanan dalam negeri dapat berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen sebagaimana yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.

Vietnam Defence Expo 2024 diikuti sekitar 250 perusahaan alutsista dunia, termasuk dari pabrikan senjata asal Amerika Serikat, China, dan Rusia. Ribuan pengunjung dari berbagai negara mendatangi pameran senjata dan alat-alat pertahanan di Hanoi tersebut.

PT Sari Bahari sejak 1993 telah memproduksi bom-bom untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. Produsen bom asal Malang itu saat ini terdaftar dalam rantai pasok global NATO Commercial and Government Entity (NCAGE) dengan nomor registrasi 0479Z, dan anggota aktif Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas).

  💣 antara  

Senin, 23 Desember 2024

Penerbal Ujicoba Drone VTOL di KRI Semarang

 Teknologi Baru Dukung Operasi Strategis 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR3GaQh8-7sViz5RVsxx1mxm-1ode9BUY3aCUMyYD6182yIdVfgi8Hld-5pkWZFs_X9sL2umTEOnOo_7qxMd-cljgUgkH_sJfuyPVz4TTe_gTrsBQ6EM7ukK-M0o3zbmo1RiyCcC8dcSSTOi7d5mYJLI7rSPshs25FsbIDa5xZwtq_lsk9VQlvbtYqG1X7/s1080/471319219_122207437040211399_5219849787177526778_n.jpg(Puspenerbal) 🚁

T
eknologi drone terus menghadirkan inovasi dalam berbagai sektor, termasuk bidang militer. Drone kini tidak hanya digunakan untuk pengawasan dan pengintaian, tetapi juga mendukung misi-misi strategis dengan kemampuan otonom yang semakin canggih.

Salah satu pengembangan terbaru adalah Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, yang diuji coba oleh TNI Angkatan Laut di atas KRI Semarang 594. KRI Semarang 594 menjadi saksi pelaksanaan uji fungsi Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, Jumat (20/12) lalu.

Kegiatan tersebut melibatkan personel Wing Udara 2 Puspenerbal, Letda Laut (E) Oscar Panji N dan Letda Laut (E) Juan Syah P, serta ditinjau langsung oleh Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_P4DKBJtlxsJnxT2W22Ye3D_h2VnSVerPBufSdpq-13giPkOoBvWsRuZEEqN2LvNrIL_bEt6nur7IS7bhQSE3uyJ79fCduEvMWPTZREcN4TYdNNHWS2XlpiB9m_ubXOfJ0GHWxbEZBeV35P32SN-vEWUeTF-JdruwpKrhIunmyFlMmhF5J2Gl6R4UQoPZ/s1000/471232016_122207437022211399_6540407115093763366_n.jpgMenurut Danwing Udara 2, agenda yang dimulai dengan embarkasi material dan personel ke KRI Semarang 594, dilanjutkan dengan uji terbang drone untuk menguji kemampuan pengawasan dan pengumpulan data secara efektif.

Dalam uji terbang pertama lanjutnya, drone berhasil melakukan orientasi pilot, sedangkan pada uji terbang kedua, drone dilengkapi kamera Topotech DIT 30B untuk menguji kemampuan pengambilan gambar dan pengiriman data ke Ground Control Station (GCS).

Hasil uji fungsi ini tambahnya, menunjukkan keberhasilan dalam menampilkan video penerimaan di GCS dengan tiga layer, yakni video thermal, video wide, dan zoom besar.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsyJwPgmhDBTY6fUTHhfwR-V3ksqDjkGlqfEZ_DSEs6kY1gfgTm9BGOkFutkAXBKREYG9XUDbbcYZlNiOwVWppVXZtlb5lYob757B3l_RHjWxi_MKB9yHMS9KYPr0JHxl_2DewNJ6H6UXO4dfi0bahurXO9SJsaHd1kDRYWgvbTF_2Ft1YbK1V1ObmfkRH/s999/471449147_122207437052211399_4928739554976218551_n.jpg"Thermal image video berfungsi dengan sangat baik, mendukung operasi yang memerlukan pengawasan visual jarak jauh. Dengan kecepatan jelajah stabil di kisaran 20-22 m/s, drone juga berhasil menjalankan misi waypoint sejauh 3 km secara otonom mengikuti jalur yang telah ditentukan," ungkapnya.

Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal mengapresiasi hasil uji ini. Teknologi ini membuka peluang baru bagi TNI AL dalam meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian.

Dengan perkembangan ini, kami optimistis dapat menghadapi tantangan operasional di masa depan dengan lebih baik,” ujarnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUwe9TS48VVtK9u4ymFA2pT5rT1wRORENHcfIWK6pAs83QJahLlTSZEqs5ioP3myuQ6pc7ig20bg202A6SuGujqviCAUNDHISdkcUZWRsF_pORsTSJjTS_OElLyO46AKaV6pXllYyleJL74qTh8y9C0gzQVAmWOCxpzwttw32kU21r4JnPhw6br0Y-cO0Q/s999/471215303_122207437046211399_4886764369471368638_n.jpgMulticopter VTOL Fixed Wing Drone diharapkan menjadi salah satu aset strategis dalam mendukung berbagai misi TNI AL, termasuk operasi pengawasan maritim dan intelijen di wilayah perairan nasional.

Keberhasilan uji coba ini menunjukkan potensi besar penggunaan teknologi drone di masa depan.

TNI AL optimistis bahwa pengembangan dan integrasi teknologi canggih seperti VTOL Fixed Wing Drone akan terus meningkatkan kemampuan operasional dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan nasional sekaligus menghadapi tantangan keamanan maritim yang semakin kompleks.

  🚁 Puspenerbal  

Minggu, 22 Desember 2024

22 unit BAIC BJ40 Plus Diserahkan ke Pihak TNI AD

Sebagai mobil taktis BAIC BJ40 Plus, Mobil Asal China yang Jadi Kendaraan Dinas TNI AD (Kompas)

PT JIO Distribusi Indonesia menyerahkan 22 unit kendaraan BAIC BJ40 Plus kepada pihak TNI Angkatan Darat, dan nantinya kendaraan tersebut dijadikan sebagai kendaraan taktis.

Chief Operating Officer BAIC Indonesia, Dhani Yahya mengatakan pihaknya merasa sangat bangga, kendaraannya dijadikan pilihan dalam melengkapi jajaran kendaraan ketahanan Negara Republik Indonesia.

Kerja sama dengan Angkatan Darat dengan menggunakan BJ40 Plus merupakan langkah awal dari BAIC Indonesia dalam memberikan dukungan pada kendaraan untuk ketahanan negara, harapannya kerjasama ini akan ada pengembangan ke kesatuan lain dalam waktu dekat," kata Dhani Yahya melalui keterangan resminya, Kamis.

BAIC BJ40 Plus nantinya digunakan untuk mendukung berbagai keperluan kegiatan operasi TNI AD dalam sehari-sehari, kendaraan ini dinilai memiliki kemampuan untuk menempuh medan yang ringan hingga sulit melalui performa kendaraannya.

Kendaraan ini juga memiliki desain khusus, seperti penanaman bumper besi pada bagian depan dan belakang, pada bumper bagian depan terpasang winch penderek serbaguna, kendaraan juga sudah dilengkapi dengan snorkel atau “belalai” sebagai alat tambahan jika diperlukan kendaraan tersebut melibas area offroad, dalam menunjang kedinasan TNI-AD.

BAIC BJ40 Plus merupakan salah satu produk unggulan dari perusahaan otomotif asal China tersebut yang dikembangkan oleh divisi BAIC ORV (Off Road Vehicle), divisi ini secara khusus melakukan berbagai macam pengembangan dan riset dalam terus memberikan inovasi terbaru pada produk-produknya.

Guna.mendukung mobilitas yang tinggi, mobil ini dibekali dengan mesin bensin 4 silinder, 16 valve, 2.000cc DOHC dengan Turbocharger yang diklaim dapat menghasilkan tenaga maksimum 221 Hp dengan torsi maksimal 380 Nm, diyakini sangat mampu menaklukkan segala kondisi jalan dan alam di Indonesia.

Untuk semakin meyakini penggunaannya sebagai kendaraan taktis ringan, mobil ini sudah dipadukan dengan transmisi 8-Percepatan lansiran pabrik transmisi ternama dari Jerman yaitu ZF-Friedrichshafen yang telah berpengalaman mengembangkan transmisi kendaraan militer di negara asalnya.

Sistem penggerak pun sudah menggunakan Electronic Transfer Case dengan Center Differential Lock dari Borg-Wagner mendukung performa kendaraan ini sangat mumpuni untuk menerobos segala medan seperti jalan berbatu, perbukitan dan pegunungan bahkan padang pasir sekalipun.

  antara  

Sabtu, 21 Desember 2024

UNRI Kembangkan Radar Surveilans

 Untuk Keamanan Teritorial Laut Wilayah Indonesia 
https://unri.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/uji-coba-radar.jpgUNRI saat melakukan uji coba Radar Surveilans sebagai karya Unri dalam hemat biaya produksi jamankan teritorial laut Indonesia. (Antara/HO-Unri) 🛰

U
niversitas Riau bekerjasama dengan PT Radar Telekomunikasi Indonesia (PT RTI) mengembangkan Radar Surveilans untuk mengamankan teritorial Laut Wilayah Indonesia.

"Radar yang telah kita selesaikan ini, merupakan hasil dari penelitian program matching fund yang diterima tahun 2022. Radar ini hasil kerja sama antara mitra PT Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI) dengan UNRI dan 10 orang mahasiswa Program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka Unri," kata Dr Yusnita Rahayu ST MEng dari Fakultas Teknik Universitas Riau, dalam keterangan di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan itu terkait dirinya menggagas sebuah pengembangan radar buatan sendiri untuk menghemat biaya produksi. Bekerja sama dengan Yussi Perdana Saputera ST MT dari PT Radar Telekomunikasi Indonesia (PT RTI) yang memiliki kemampuan perancangan antena untuk aplikasi radar, tim peneliti mengembangkan suatu Prototype Man Portabla Coastal Surveillance Radar.

https://unri.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/produk-penelitian-radar-02.jpgIa menyebutkan, bahwa kolaborasi antara kedua pihak ini terbentuk melalui serangkaian diskusi intensif dengan pembagian tugas masing-masing. Sebagai inisiator dari pihak kampus, Dr. Yusnita bertugas sebagai perancang antena radar bersama mahasiswa dan dosen, sementara Yussi melakukan proses fabrikasi sekaligus menguji kelayakan radar bersama tim PT RTI sebagai mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

"Alhamdulillah dua dari sepuluh mahasiswa MBKM tersebut diterima bekerja langsung di RTI. Radar ini secara praktek dapat menjangkau 40 kilometer deteksi pergerakan kapal laut asing maupun dalam negeri, atau kapal musuh yang akan datang ke wilayah teritorial Indonesia," kata Yusnita.

Minggu lalu, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghubungi dirinya dan mereka bersedia memanfaatkan produk radar ini untuk menjaga keamanan teritorial laut Indonesia khusus di Kota Dumai.

Keberadaan radar ini dibutuhkan, katanya, karena Indonesia merupakan negara yang sangat luas di mana sebagian besarnya merupakan laut. Sebagai negara maritim dengan belasan ribu pulau, Indonesia terhitung memiliki jumlah radar yang terbatas.

https://unri.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/produk-penelitian-radar.jpgNamun demikian, radar sebagai alat surveilans bukan alat yang murah dan untuk memperbanyak radar, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Matching Fund, katanya, melalui program Kedaireka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), membantu proses perancangan serta pembuatan prototipe di mana pada akhir program MF, prototipe Man Pack Surveillance Radar (MPSR) radar sudah selesai diproduksi dan diuji oleh tim industri dan tim akademis.

Sekjen Kemendikbuddikti I.r Suharti MA PhD, mengatakan selamat dan luar biasa dengan kerja keras bisa menjalin kerja sama dan manfaat luar biasa atas penelitian yang dilakukan oleh Yusnita bersama Tim, yang bisa menghasilkan suatu alat yang berguna untuk Indonesia demi menjaga keamanan negara ini.

"Luar biasa, kalau ada dosen yang berprestasi usulkan saja kenaikan pangkat luar biasa, agar teman-teman lain terinspirasi untuk meningkatkan keilmuannya melalui penelitian untuk kemajuan negara ini," kata Suharti.

  📡 antara  

Jumat, 20 Desember 2024

Kemenhan Berhati-hati Adopsi Teknologi AI untuk Alutsista

https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/10/18/IMG-20241018-WA0004_1.jpg.webpKostrad TNI AD kembangkan drone heli dengan teknologi AI (antara)

K
ementerian Pertahanan pastikan akan berhati-hati dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan atau AI untuk alat utama sistem senjata (alutsista) TNI tahun 2025.

Hal tersebut dilakukan karena Kemenhan melihat teknologi AI belum sepenuhnya dapat diandalkan dalam menjalankan misi pertahanan.

"Kita juga tidak ingin gegabah, tentunya kita melalui pengkajian melalui proses melakukan kajian, sehingga pada saat nanti mungkin diadakan tepat dengan kebutuhan yang ada di Indonesia," kata Karo Humas Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang saat ditemui di gedung Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut Frega, teknologi AI dalam dunia persenjataan memiliki beberapa kekurangan, salah satunya penentuan target serangan yang kurang presisi.

Hal tersebut, lanjut dia, sangatlah krusial karena menentukan keberhasilan sebuah misi.

"Kita lihat di beberapa daerah konflik kan walaupun pakai AI ternyata kan tidak sepenuhnya akurat presisinya, ada juga salah sasaran seperti di beberapa wilayah konflik, akhirnya menyasar warga sipil," jelas dia.

Terlepas dari banyaknya kekurangan, Frega mengakui teknologi AI di dunia pertahanan semakin berkembang dan Indonesia pun harus mengadopsi hal tersebut. Dia memastikan pengembangan teknologi AI akan terus dilakukan guna memperkuat persenjataan TNI.

"Ketika kita bicara AI dalam konteks pertahanan, dalam konteks militer, itu sudah menjadi hal yang tidak bisa dielakkan," jelas dia.

Sebelumnya, jajaran TNI berencana untuk mengembangkan teknologi AI dalam dunia pertahanan. Salah satu yang serius memperdalam teknologi AI adalah TNI AU.

"Peralatan-peralatan teknologi terkini yang mendukung siber dan AI itu juga masih belum terlalu lengkap. Teknologi itu akan dipenuhi pada 2025 berdasarkan evaluasi tahun 2024," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Ardi Syahri kepada awak media usai jajarannya menggelar evaluasi kerja TNI AU selama tahun 2024 di kawasan Mabes TNI AU, Jakarta Timur.

Menurut Ardi, TNI AU telah melakukan pengembangan teknologi AI untuk kepentingan pengamanan kawasan udara pada tahun 2024.

Namun, pengembangan itu dirasa belum maksimal karena masih memerlukan dana untuk pengadaan teknologi bidang pertahanan.

Salah satu yang perlu ditambahkan adalah pengadaan fasilitas teknologi di Skuadron Pendidikan 506 Bogor, Jawa Barat.

"Seperti laboratorium, pengadaan alat komputer dan sebagainya itu kan harus kita lengkapi," kata Ardi.

Ia menambahkan pengembangan teknologi AI untuk pertahanan sudah berjalan dengan baik selama tahun 2024. Hal tersebut terlihat dari dilibatkannya operasi pertahanan menggunakan AI dalam kegiatan Latihan Bersama Angkasa Yudha 2024 beberapa waktu lalu.

Ardi memastikan jajaran TNI AU akan serius mengembangkan teknologi AI dalam dunia pertahanan demi menunjang tugas dalam mempertahankan wilayah Indonesia.

  ★ antara  

Kamis, 19 Desember 2024

KRI Balongan-908 Tiba di Sorong

⚓️ Perkuat Jajaran Koarmada III KRI 908 Balongan TNI AL (Dispen Koarmada III)

Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto, mewakili Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan, menyambut kedatangan KRI Balongan-908, setelah sukses menyelesaikan rangkaian sea trial, bertempat di Dermaga Lantamal XIV Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (17/12/2024).

Diketahui bersama KRI Balongan-908 merupakan kapal bantu cair minyak (BCM) yang baru bergabung dengan Koarmada III, di nahkodai langsung oleh Letkol Laut (P) Priyanto Widodo dengan membawa 98 personel ABK, selain itu kapal ini juga memiliki peran penting dalam mendukung operasi dan latihan unsur-unsur KRI Koarmada III secara berkelanjutan dan memberikan bantuan logistik berupa bahan bakar, air tawar, minyak pelumas, serta makanan yang diperuntukkan bagi kapal-kapal yang beroperasi di laut.

Kapal ini diluncurkan pada tanggal 2 September 2022 lalu dan diproduksi di galangan Batamec Shipyard Batam, dimana memiliki kapasitas besar dalam memberikan dukungan logistik ke kapal-kapal yang bertugas di luar pangkalan, juga dapat menjalankan tugas tambahan, seperti mengangkut personel dan barang terbatas, melaksanakan SAR terbatas, patroli, serta mendukung operasi bakti TNI dalam pembangunan nasional.

Balongan berasal dari nama sebuah kota di Provinsi Jawa Barat yang dikenal dengan kilang minyak Pertamina, yang menjadi simbol penting dalam sektor energi nasional,dengan nomor lambung 908 melanjutkan tradisi penamaan kapal BCM TNI AL, yang sebelumnya diikuti oleh kapal-kapal seperti KRI Balikpapan-901, KRI Sambu-902, hingga KRI Bontang-907.

Dengan adanya penyambutan ini, menandakan kesiapan KRI Balongan-908 dalam memperkuat jajaran Koarmada III dan siap mendukung berbagai operasi logistik serta tugas penting lainnya demi menjaga kedaulatan dan pembangunan nasional Indonesia.(NIR).

  ⚓️
RRI  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More