blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Rabu, 16 Oktober 2024

[Video] Drone Kamikaze AKM Teknologi Nusantara

 🛩 Kerjasama Balitbang Kemhan RI 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHHmR1wxndhObp5OIL1tJQMdCLV5l6-s26Kq8KO4yjV0QbexW-7evbdErHzkmHDP9uiJyAXWUmzO1jZ-msLyucW4guSST5CQsr8oTBKxOhk1tp9KcZTAlowNbWe1dssMQR1z2O1mgDMxhZhPkL28nfPgo15fyK126dtxIB4qnlwZnrPh-Jvq37VIvW8SBl/s2000/gambar-drone-1.jpgDemo uji prototipe drone kamikaze AKM teknologi Nusantara bersama Balitbang Kemhan (Kemhan)

P
uslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan baru-baru ini melaksanakan kegiatan Demo Uji Prototipe Kamikaze Drone Tahap I – II bersama Tim AKM Teknologi Nusantara pada hari Kamis 3 Oktober 2024 di Lapangan tembak Pusdikarmed Batujajar, Cimahi, Jawa Barat.

Kamikaze Drone adalah perangkat udara tak berawak yang dirancang untuk melayang di udara untuk jangka waktu tertentu sebelum menyerang target yang ditentukan dengan cara menabrak dan meledakkan diri. Keberadaan Kamikaze Drone membawa perubahan paradigmatik dalam strategi militer dan operasi tempur.

Teknologi ini menawarkan berbagai keuntungan, seperti peningkatan akurasi serangan dibandingkan dengan sistem artileri konvensional, pengurangan risiko bagi personel militer, dan kemampuan untuk melakukan misi yang sebelumnya dianggap terlalu berbahaya atau tidak mungkin dilakukan oleh pesawat berawak.

Akurasi yang lebih tinggi dari Kamikaze Drone memungkinkan serangan yang lebih presisi, mengurangi risiko kerusakan kolateral dan meningkatkan efektivitas misi.

 Berikut video diposkan Balitbang Kemhan RI : 


  🎥 Garuda Militer  

Selasa, 15 Oktober 2024

Polytron Smart Projector

 Nonton Tanpa Batas dengan Teknologi Canggih Terkini 
https://thumb.viva.id/vivagadget/1265x711/2024/02/09/65c51226c0d90-polytron-smart-projector_.jpgPolytron Smart Projector (Vivanews) 📹

P
olytron Smart Projector, peluncuran terbaru dari perusahaan teknologi yang berinovasi, kembali menggetarkan dunia hiburan dengan teknologi terkini yang ditawarkannya.

Dengan beragam fitur canggih, proyektor pintar ini meraih sorotan sebagai jawara di kelasnya, memikat perhatian para pecinta hiburan yang mengidamkan pengalaman sinematik terbaik langsung di rumah.

 Polytron Smart Projector 

 Kecerahan Luar Biasa, Gambar Tetap Tajam di Polytron Smart Projector

Dengan kecerahan mencapai 7.500 light source lumens, Polytron Smart Projector memastikan gambar yang jernih bahkan dalam kondisi pencahayaan terang sekalipun.

Resolusi Full HD hingga 120 inci menawarkan pengalaman sinematik terbaik di mana pun Anda berada.

Teknologi Ultra Vivid Projection membawa setiap detail dan warna menjadi hidup, menciptakan atmosfer bioskop yang langsung dapat Anda nikmati di ruang tamu Anda.

 Bukan Sekadar Proyektor Biasa: Polytron Smart Projector Sistem Pintar

Lebih dari sekadar alat proyeksi, Polytron Smart Projector dilengkapi dengan sistem operasi pintar yang memukau. Dengan ini, Anda bisa menikmati hiburan langsung dari platform favorit seperti YouTube, Netflix, dan Prime Video tanpa perlu beralih perangkat.

 Polytron Smart Projector

Nikmati kenyamanan browsing internet langsung dari proyektor tanpa harus berpindah ke perangkat lain. Speaker bawaan yang berkualitas membuat pengalaman menonton semakin menggoda.

 Perhatian pada Kesehatan Mata dengan Eye Care Technology

Polytron mengedepankan kesehatan mata penggunanya dengan teknologi Eye Care. Dengan ini, proyektor ini lebih ramah mata, menghilangkan kebutuhan untuk melihat langsung ke sumber cahaya yang dapat menyebabkan kelelahan mata.

Fitur Auto Focus dan Keystone pada Polytron Smart Projector memastikan gambar tetap tajam dan proporsional. Proyektor dapat secara otomatis menyesuaikan titik fokus dan sudut proyeksi, memberikan pengalaman pengaturan proyeksi yang mudah dan praktis.

 Fleksibilitas Tanpa Batas dengan Wireless Screen Casting

Inovasi Wireless Screen Casting memberikan kemudahan dalam memproyeksikan layar perangkat ke proyektor tanpa kabel. Ini tidak hanya memberikan fleksibilitas, tetapi juga memperkaya pengalaman berbagi hiburan bersama teman dan keluarga tanpa ribet.

 Polytron Smart Projector Screen cast

Polytron Smart Projector mendukung proyeksi teks dan gambar yang dapat disesuaikan dengan sisi ruang, memberikan kebebasan bagi pengguna untuk menyesuaikan proyeksi sesuai kebutuhan.

  🎥 Vivanews  

Senin, 14 Oktober 2024

Perusahaan Libya Minati CN235 & NC212i

 ✍ Tandatangani LoI pembelian 2 CN235 & 2 NC 212i ✍; (PTDI)

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tanda tangani Letter of Intent (LoI) dengan Fly Oya International – salah satu leasing company di Libya, pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, untuk pembelian sebanyak 2 (dua) unit pesawat CN235-220 dan 2 (dua) unit NC212i yang kemudian akan dioperasikan untuk mendukung kebutuhan penerbangan di sektor oil & gas di Libya.

Penandatanganan LoI ini dilakukan oleh Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PTDI, Moh. Arif Faisal dan Direktur Teknologi Fly Oya International, Ahmed Abohmaira, disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Libya, Achmad Nawawi Hasbi, sebagai komitmen bersama untuk mengeksplorasi potensi kerja sama dalam penyediaan pesawat terbang dan layanan pendukung lainnya.

Melalui LoI ini, PTDI berkomitmen untuk mendukung upaya Libya dalam mengembangkan kemampuan operasi penerbangan di Libya dan memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara di bidang perdagangan.

Penandatanganan LoI ini merupakan bukti komitmen PTDI dalam mendukung peningkatan kerja sama internasional, khususnya dalam penyediaan pesawat terbang. Kami berharap kesepakatan ini akan membuka peluang yang lebih luas bagi kedua negara dan memberikan kontribusi positif bagi industri dirgantara Indonesia di Libya,” kata Moh. Arif Faisal, dalam keterangan resminya, Sabtu 12 Oktober 2024.

Menurutnya, ini merupakan salah satu bentuk upaya PTDI untuk memperluas pangsa pasar internasional, sekaligus memperkenalkan produk dan jasa unggulan PTDI kepada dunia. Trade Expo Indonesia 2024 menjadi kesempatan berharga bagi PTDI untuk memamerkan produk-produk pesawat produksi Indonesia dan memperkuat jejaring bisnis di tingkat global.

Lebih dari sekadar penandatanganan, kegiatan ini menunjukkan peran aktif PTDI dalam mendukung tujuan nasional untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional,” pungkasnya. ****

  🛩 Bandung Oke  

Minggu, 13 Oktober 2024

Wakil Perdana Menteri Sekaligus Menhan Slovakia Kunjungi Pindad

 Jajaki Kerja Sama 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH5OM6KkWxvg0-XDJp6rpqNfvhfE2ze8cB-6IMPvkL0YDpU0N-lIw9LvPJhzLihBRbzdzxI8_Ndx4f4NNnJ_s6WXLmHSifc1ci7tf0uewrzAnatlFzTc_tQK07WcJOKi50nPaU8Z26h48ETFTHcMuMy5xMv5fJE7pJjSczDGrRAhXDntgsx3khuUPutaCc/s1080/091024_Kunjungan_Menhan_Slovakia_4_resize.jpgKunjungan Menhan Slovakia (Pindad)

W
akil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Republik Slovakia, Robert Kalinak didampingi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Slovakia, Tomas Ferko dan jajaran delegasi Slovakia mengunjungi fasilitas produksi PT Pindad Bandung pada Rabu, 9 Oktober 2024. Direktur Keuangan, Managemen Risiko dan SDM PT Pindad, Kemal Sudiro beserta jajaran VP GM menerima kunjungan rombongan Wakil Perdana Menteri. Adapun kunjungan kerja kali ini dimaksudkan untuk meninjau secara langsung fasilitas produksi dan berbagai produk Alpalhankam yang dimiliki PT Pindad.

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM PT Pindad, Kemal Sudiro menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan delegasi Slovakia ke Pindad. Ia menyampaikan bahwa saat ini PT Pindad tidak hanya memproduksi Alpalhankam, tetapi juga produk industrial. Kemal berharap pertemuan ini dapat berlanjut dan menjadi hubungan kemitraan strategis di masa mendatang.

Terima kasih dan merupakan suatu kehormatan bagi kami mendapatkan kunjungan dari Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Slovakia. Saat ini, Pindad terus mencari hubungan strategis yang dapat mendukung serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi baik di sektor pertahanan maupun industrial. Merupakan suatu kebanggaan apabila kami mendapat kesempatan untuk dapat menjalin hubungan baik dan komunikasi dengan Slovakia,” jelas Kemal Sudiro.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLcFYlt6GQj__yGQUgyipscdl1qC0bAyEFiVRZfrfAXX3Mw3MPhMzg5DpzHQtzSbJ3_JLuV8zOKIWKxPBuIPBGQUR2jWwkHcpUURsXSEG8bo1YXMH2QSXwingFPJZ8H6rjnGSFN_v64oiN_JJp4H7-0omVXRs7HwtC23aAL9Jw-Alu-_eRcPN963lA1j7L/s1080/091024_Kunjungan_Menhan_Slovakia_3_resize.jpgSementara itu Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Republik Slovakia, Robert Kalinak menyebutkan, industri pertahanan merupakan hal yang krusial di masa ini. Industri pertahanan merupakan ‘tulang punggung’ bagi tiap tentara nasional. Robert Kalinak terkesan dengan portofolio Pindad yang sangat luas, serta kemampuan produksi Pindad mulai dari produksi senjata hingga kendaraan 8x8. Ia kemudian menyampaikan semoga kedepannya ada kerja sama untuk transfer teknologi hubungan baik antara Indonesia melalui Pindad dengan industri pertahanan Slovakia terus menjalin hubungan baik.

Kami terkesan dengan kinerja Pindad. Bukanlah hal mudah untuk mempertahankan kualitas terhadap banyaknya produk yang dihasilkan. Artileri berat, tank, kendaraan khusus merupakan aspek yang harus terus dikembangkan teknologinya. Kami berharap dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Indonesia dan dapat berharap dapat melakukan transfer teknologi serta bertukar informasi sehingga munculnya ide-ide gabungan untuk meningkatkan kemampuan bersama,” jelasnya.

Kegiatan kunjungan kemudian dilanjutkan dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Republik Slovakia, Robert Kalinak beserta jajaran delegasi meninjau secara langsung lini produksi PT Pindad meliputi fasilitas produksi senjata, kendaraan khusus hingga produk industrial. Mengakhiri kunjungan, Direktur Utama PT Pindad memperlihatkan berbagai produk kendaraan khusus yang sudah dihasilkan PT Pindad meliputi Ranpur Anoa 6x6, Ranpur Pandur 6x6, Medium Tank Harimau hingga Ranops Maung MV3 4x4.

 
Pindad  

Sabtu, 12 Oktober 2024

Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Uji Prototipe Kamikaze Drone

https://www.kemhan.go.id/balitbang/wp-content/uploads/2024/10/gambar-drone-1.jpgUji prototipe drone Kamikaze (Kemhan)

P
uslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melaksanakan kegiatan Demo Uji Prototipe Kamikaze Drone Tahap I – II pada hari Kamis 3 Oktober 2024 di Lapangan tembak Pusdikarmed Batujajar, Cimahi, Jawa Barat yang dipimpin oleh Kabalitbang Kemhan Mayjen TNI Heru Sudarminto, S.I.P., M.Sc., serta dihadiri oleh Ses Balitbang Kemhan, Para Kapuslitbang Balitbang Kemhan, Kapuslaik Kemhan, Kadislitbangal, Perwira perwakilan dari Ditjen Pothan Kemhan, Itjen Kemhan, Kopassus, Kormar, Kopasgat sertaTim Pokja Litbang Kamikaze Drone dan Tim PT. AKM Teknologi Nuswantara.

Kamikaze Drone adalah perangkat udara tak berawak yang dirancang untuk melayang di udara untuk jangka waktu tertentu sebelum menyerang target yang ditentukan dengan cara menabrak dan meledakkan diri.

Keberadaan Kamikaze Drone membawa perubahan paradigmatik dalam strategi militer dan operasi tempur.

https://www.kemhan.go.id/balitbang/wp-content/uploads/2024/10/drone-2.jpgTeknologi ini menawarkan berbagai keuntungan, seperti peningkatan akurasi serangan dibandingkan dengan sistem artileri konvensional, pengurangan risiko bagi personel militer, dan kemampuan untuk melakukan misi yang sebelumnya dianggap terlalu berbahaya atau tidak mungkin dilakukan oleh pesawat berawak.

Akurasi yang lebih tinggi dari Kamikaze Drone memungkinkan serangan yang lebih presisi, mengurangi risiko kerusakan kolateral dan meningkatkan efektivitas misi.

Demo Uji Kamikaze Drone Ini dalam rangka mendemontraskan Kamikaze Drone guna mengetahui performace dan kehandalan dari Sistem Kamikaze Drone dengan harapan uji fungsi kegiatan Litbang Kamikaze Drone Tahap I – II dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan Spesifikasi Teknis.

  💣 Kemhan  

Wamenhan Soroti Kemandirian Industri Pertahanan

 Dalam rapat pleno KKIP 2024 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtXBqvcwz6r32ZBmoSUwyi_mxDecQNlKgl56nPL8SeyiBrjj6jj1uHyJBCNmwaoEq0Prekd_YF7D6LP_6z7pxIL8p_0E3ACw1gjl-be6oSoObct2WMJglDlzvNy_3HU1ok-RiWjNZoFZyJuGc2Xnqrvyik6Vhqa4JuBpCOzOJ9jnlxlqWxA1NVx6e6PYEV/s1440/IMG_0147.jpegRantis Maung MV3 Komando Pindad (Pindad)

W
akil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra membuka Rapat Pleno Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) 2024 yang menyoroti kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Di hadapan perwakilan beberapa kementerian, industri pertahanan BUMN dan swasta, pejabat TNI, Bakamla, Polri, dan Basarnas, Wamenhan di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis menegaskan kemandirian industri pertahanan itu merupakan tindak lanjut atas visi dan misi pertahanan negara.

"Kita harus mampu mengidentifikasi peluang, mengatasi tantangan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan besar, yaitu tercapainya kemandirian industri pertahanan Indonesia. Saya yakin bahwa upaya kita akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pertahanan nasional dan peningkatan daya saing industri pertahanan Indonesia di tingkat global," kata Wamenhan.

Dia melanjutkan kemandirian industri pertahanan juga menjadi tujuan puncak dari kebijakan industri pertahanan.

"Industri pertahanan dibangun melalui peran serta pemangku kepentingan yang aktif, sinergis, dan harmonis dalam menuju kemandirian. Sinergi dan koordinasi aktivitas seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan dan pembangunannya memerlukan rencana sebagai bagian integral dalam rencana pembangunan nasional," kata Herindra.

Dalam rapat yang sama, Wamenhan juga kembali mengingatkan pentingnya membeli produk-produk alutsista buatan dalam negeri, meskipun barang-barang itu harganya relatif lebih mahal daripada barang impor.

Herindra mencontohkan salah satunya kebijakan pembelian kendaraan taktis buatan Pindad, yaitu Maung. Dia menyebut meskipun ada kendaraan taktis lain buatan luar negeri yang harganya lebih murah, tetapi TNI tetap mengupayakan membeli Maung.

"(Maung) itu mahal dan belum sempurna ya, tetapi saya sampaikan pada TNI, pakai! Jangan itu ya dibandingkan ya dengan mobil-mobil impor yang sudah developed, sudah maju," ujar Wamenhan.

Dia berkeyakinan pembelian produk alutsista buatan dalam negeri itu menjadi faktor penting yang mendukung kemandirian industri pertahanan.

"Kita terus sampaikan pihak user (pengguna) jangan dicacat itu bahasa Jawa artinya jangan dicela, pakai saja dulu, pakai dulu, nanti kalau ada kekurangan bisa diperbaiki," tutur Herindra.

Rapat Pleno KKIP 2024, yang dipimpin oleh Wamenhan RI, dihadiri sejumlah pejabat yaitu Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Kepala Tim Pelaksana KKIP Letjen TNI (Purn) Dr Yoedhi Swastanto, dan perwakilan industri salah satunya Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan. Kemudian, ada juga perwakilan dari Mabes TNI, yaitu Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra, dan Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Irvansyah.

Dalam acara yang sama, ada juga perwakilan dari Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantannas).

 Usul setop impor peluru kaliber kecil 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYqiLiGukYMI0kfNCtJ5T29ny8rI6n8f8rsQWKxOZxONu5_pt69YCV9KhFN4URkhNiD81NWEDfHInWFbOfNhFNTiW_7c6kQ-IHihiP5Qlf8ljf7i-KVrXwK8y40WIN7u2MYZQm9IEPeNE/s1600/Amunisi+Pindad.jpegWakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra saat membuka Rapat Pleno Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) 2024 di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis, mengusulkan untuk setop impor peluru-peluru kaliber kecil dari luar negeri.

Dia mengatakan industri pertahanan dalam negeri, misalnya PT Pindad, saat ini mampu memproduksi peluru-peluru kaliber kecil misalnya yang berukuran 5,56 mm dan 7,62 mm.

Setop kalau perlu, saya sampaikan end user (pengguna akhir/pembeli) saya lihat izin impor lagi, kaliber 5,56 mm, 7,62 mm, masa sih kita tidak bisa (membeli dari dalam negeri)? Kalau untuk pasukan khusus boleh lah,” kata Wamenhan M. Herindra di hadapan beberapa pejabat TNI, Polri, Bakamla, dan instansi lainnya saat Rapat Pleno KKIP 2024.

Dia menjelaskan pembelian produk-produk pertahanan, misalnya peluru dan pistol buatan dalam negeri, itu penting, karena mendukung upaya membangun kemandirian industri pertahanan di tanah air.

Herindra lanjut mencontohkan produk pistol G2 buatan Pindad.

Kita berharap pistol G2 mau dipakai Filipina, (itu dapat terwujud) kalau kita pakai, nanti (mereka) baru pakai SS1 dan SS2, anggota kita sudah banyak yang pakai dan beberapa kali memenangkan turnamen, sehingga mendapatkan kredit poin,” kata Herindra mencontohkan pentingnya menggunakan senjata-senjata buatan dalam negeri, misalnya senapan serbu SS1 dan SS2 buatan Pindad.

Dalam acara yang sama, dia juga menekankan pentingnya membeli kendaraan taktis buatan dalam negeri, meskipun harganya mahal dan masih banyak kekurangannya. Herindra menjelaskan langkah itu merupakan bentuk keberpihakan dan dukungan terhadap industri pertahanan dalam negeri.

Kementerian Pertahanan RI membeli puluhan unit kendaraan taktis Maung buatan Pindad untuk Mabes TNI dan tiga matra TNI. Dia menyebut tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Maung mencapai 60 persen lebih.

Maung itu mahal dan belum sempurna ya, tetapi saya sampaikan kepada TNI, pakai! Jangan itu dibandingkan dengan mobil-mobil yang sudah developed, yang sudah maju. Kadang-kadang ada yang bilang, Pak mobil LC (land cruiser) lebih murah, tetapi itu impor,” kata Herindra.

Dia optimistis harga Maung ke depannya akan bersaing dan mendekati harga pasar manakala pemesanan terhadap kendaraan taktis itu bertambah. Dia memperkirakan jika pemesanan Maung mencapai 20.000 unit, harganya pun perlahan akan turun.

Ingat tidak, dulu kita sering ejek India. Di India itu dulu pakai mobil-mobil tua kaya mobil Wilis, tetapi sekarang lihat industri pertahanan India luar biasa. Oleh karena itu, kalau kita sendiri tidak mau pakai produk buatan dalam negeri, siapa yang mau pakai?” ujar dia.

KKIP menggelar rapat pleno di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis. Rapat itu mengangkat tema “Kemandirian Industri Pertahanan Menuju Indonesia Emas 2045”.

  💥 antara  

Jumat, 11 Oktober 2024

Kemhan Berdayakan Industri Pertahanan Dalam Negeri Ekspor Alutsista

https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2023/10/07/IMG_9262.jpg.webpAnalis Kebijakan Madya Nir Militer Bidang Teknologi Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan Kolonel Tek Anang Setiawan (kiri) bersama General Manajer PT Sari Bahari Putra Prathama Nugraha, pada saat melihat bom P-100P (Practise), yang diekspor ke Vietnam, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (7/10/2023). (ANTARA/Vicki Febrianto)

K
ementerian Pertahanan (Kemhan) memberdayakan pelaku industri pertahanan dalam negeri untuk melakukan ekspor produk alat utama sistem senjata (alutsista) yang memiliki potensi menjanjikan.

Analis Kebijakan Madya Nir Militer Bidang Teknologi Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan Kolonel Tek Anang Setiawan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu mengatakan, ada sejumlah upaya yang dilakukan untuk membuka pasar ekspor produk alutsista tersebut.

"Kami berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar negeri (untuk memperluas akses pasar produk alutsista)," kata Anang.

Anang menjelaskan, koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar negeri tersebut, bertujuan untuk melakukan pemetaan apakah produk alutsista buatan industri pertahanan dalam negeri sesuai dengan kebutuhan negara tujuan.

Menurutnya, salah satu pelaku industri pertahanan dalam negeri yakni PT Sari Bahari, yang merupakan binaan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) mampu mengekspor produk bom P-100P (Practise) untuk Vietnam Air Defense Air Force (VADAF) pada Agustus 2023.

"Ekspor ke Vietnam yang dilakukan oleh PT Sari Bahari ini memberikan arti penting pada industri pertahanan kita," katanya.

Ia menambahkan, untuk menembus pasar internasional produk alutsista, bukan merupakan pekerjaan mudah, mengingat ada ketentuan ketat pada negara tujuan. Sehingga, produk dalam negeri yang berhasil menembus pasar internasional, memiliki daya saing tinggi dan berkualitas.

"Untuk menembus pasar internasional tidak mudah, harus memenuhi sejumlah ketentuan yang disyaratkan oleh negara pembeli. Saya yakin, PT Sari Bahari akan menambah kepercayaan kita untuk alutsista jenis bom dan munisi," katanya.

Selain itu, untuk mempromosikan berbagai produk alutsista buatan industri pertahanan dalam negeri, Kementerian Pertahanan juga secara rutin menggelar pameran alutsista dan mengoptimalisasi keberadaan Atase Pertahanan yang ada di berbagai negara di dunia.

Dalam kesempatan itu, General Manajer PT Sari Bahari Putra Prathama Nugraha menambahkan, bom P-100 P yang diekspor tersebut merupakan produk asli Indonesia yang dipergunakan untuk alternatif latihan rutin bagi pilot tempur Angkatan Udara Vietnam.

Produk tersebut, lanjutnya, memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 82,77 persen sesuai hasil survei Kementerian Perindustrian. Bom tersebut diuji dan dikembangkan bersama Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara (Dislitbang TNI AU).

Ia menambahkan, produk-produk yang diproduksi oleh PT Sari Bahari tersebut memiliki kompatibilitas yang baik terhadap sejumlah pesawat, khususnya buatan Rusia. Sehingga, peluang untuk memperluas ekspor terbuka lebar.

"Kami bersyukur produk kami telah diakui oleh dunia internasional. Tentunya tidak akan berhenti sampai di sini, karena kami memiliki komitmen yang pada akhirnya menciptakan kemandirian," katanya.

Ke depan, lanjutnya, sebagai anggota dari Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional Indonesia (Pihantanas), pihaknya telah melakukan pemetaan untuk perluasan pasar ekspor produk alutsista, diantaranya adalah Afrika Timur dan Asia Tenggara.

PT Sari Bahari saat ini memproduksi sebanyak 16 jenis alutsista udara, termasuk bom standar North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang seluruhnya memiliki rancang bangun buatan anak bangsa.

  💥 antara  

Kamis, 10 Oktober 2024

Menteri & Wamen BUMN Tinjau Maung MV3 Pindad di Kementerian BUMN

 💥 Dorong Varian Elektrik Rantis Maung MV3 4x4 produksi Pindad (Pindad)

Menteri BUMN, Erick Thohir mengapresiasi secara khusus produk kendaraan taktis PT Pindad, Maung MV3 4x4 sejumlah 2 unit yang dihadirkan di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta (9/10). Beliau terkesan dan sangat bangga dengan 250 unit Maung MV3 4x4 yang tampil dan berpartisipasi pada Defile Alpalhankam HUT ke-79 TNI pada 5 Oktober lalu. PT Pindad sebagai bagian dari BUMN dan industri dalam negeri telah berkontribusi secara penuh melalui produk-produk alpalhankam dan memenuhi kebutuhan pertahanan Indonesia.Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose didampingi Direktur Produksi PT Pindad, Budhiarto turut hadir dan memberikan penjelasan mengenai Maung MV3 4x4.

Dalam pernyataannya, Menteri BUMN menyatakan rasa bangga dan memberikan dukungan penuh kepada PT Pindad. Ke depan, beliau berpesan agar PT Pindad dapat bersaing untuk pasar kendaraan elektrik dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Saya melihat bahwa produk-produk PT Pindad saat ini kelasnya sangat tinggi sekarang. Salah satunya Maung ini, kita dapat order hampir 4.000 unit untuk beberapa tahun ke depan. Saya juga menanyakan apakah Maung ini bisa menjadi kendaraan listrik? Ternyata memungkinkan, saat ini sedang dalam proses pengembangan dan saya yakin ke depan Pindad dapat terus meningkatkan kualitasnya.” Jelas Erick Thohir.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo turut mengapresiasi dan mencoba mengendarai secara langsung Maung MV3 4x4. Beliau mengaku puas dan merasa bangga akan capaian produk PT Pindad.

Saya sudah mencoba mengendarai Maung dan saya menyukai desain dan tampilannya. Secara kelengkapan interior dan dashboard, mobil ini sudah menyamai mobil mewah pada umumnya. Saya juga mengapresiasi detail-detail seperti ban yang sudah dikustomisasi khusus untuk fungsi off road dan menyempurnakan tampilan Maung.” Jelas Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose terkesan dengan apresiasi Menteri & Wakil Menteri BUMN. Dukungan yang diberikan oleh Kementerian BUMN mendorong PT Pindad untuk terus maju dan mengembangkan diri melalui berbagai produk inovatif.

Terima kasih untuk dukungan yang diberikan oleh Bapak Menteri BUMN & Bapak Wakil Menteri BUMN kepada PT Pindad terkhusus pada produk Maung MV3 4x4. Kami berharap Kementerian BUMN terus memberikan dukungan agar PT Pindad dapat terus tumbuh. Selanjutnya kami sedang mengembangkan Maung EV untuk pemenuhan kebutuhan kendaraan elektrik. Untuk saat ini kami sedang menyelesaikan kebutuhan Maung MV3 4x4 dari Kementerian Pertahanan.” Jelas Abraham Mose.

Maung MV3 merupakan kendaraan taktis ringan 4x4 produksi PT Pindad yang diinisiasi Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) sekaligus Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto.

Kendaraan ini ditujukan untuk mendukung operasi dan mobilisasi pertempuran jarak dekat dengan kemampuan manuver yang gesit dalam segala medan. Menggunakan mesin turbo diesel 2.200 cc, Maung mampu melaju pada kecepatan aman 100 km/jam dan memiliki jarak tempuh hingga 500 km. Maung mampu mengangkut 4 personel dan memiliki 5 pintu yang dapat diakses yakni 4 pintu samping dan 1 pintu belakang.

Pada momen HUT ke-79 TNI, 250 unit Maung MV3 yang dilengkapi dengan senapan SM3-A1 berpartisipasi pada defile alpalhankam serta mendapatkan antusias yang besar dari masyarakat.

Kendaraan ini juga tersedia dalam berbagai varian yakni Maung MV3 Komando yang dilengkapi dengan atap Hard Top, Maung MV3 Jelajah yang dilengkapi dengan atap Soft Top dan Maung MV3 Tangguh dengan atap terbuka.

Kustomisasi Maung antara lain varian Maung VIP untuk angkut personel VIP, Maung Mobile Jammer yang dilengkapi dengan perangkat anti-drone dan bersifat mobile serta Maung Inspektur Upacara untuk kendaraan seremonial dan digunakan Presiden pada HUT ke-79 TNI.

Salah satu yang bersejarah dan istimewa adalah varian Maung Popemobile, yaitu kendaraan mobilisasi Paus Fransiskus di Indonesia pada perhelatan Kunjungan Apostolik pada 5 September 2024 di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Kendaraan ini berwarna putih dengan logo Maung Pindad di bagian grill depan kendaraan, dilengkapi bendera dan segel Vatikan serta plat nomor "SCV1" yang merupakan singkatan dari “Status Latin Civitatis Vaticanae” (Negara Kota Vatikan).

Setelah ibadah berakhir, Paus Fransiskus berkenan untuk menandatangani Maung MV3 Popemobile sebagai tanda "diberkati" dan mencatatkan sejarah di Indonesia.

  Pindad  

Pelayaran KRI WSH-991 ke Pasifik Untuk Uji Kemampuan Kapal

⚓️ Muhibah ke empat negara di wilayah Pasifik Selatan KRI WSH 991 (antara)

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI TNI AL Laksamana Madya TNI Denih Hendrata menyebut pelayaran KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 ke empat negara kawasan Pasifik Selatan bertujuan untuk menguji kemampuan kapal buatan galangan dalam negeri PT PAL Indonesia.

Dalam acara pelepasan misi muhibah dan diplomasi Satgas Port Visit Pasifik KRI WSH-991 di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Rabu, Pangkoarmada RI menyebut untuk pertama kalinya kapal bantu rumah sakit buatan dalam negeri itu bakal menempuh pelayaran panjang selama 48 hari ke empat negara di Pasifik Selatan, yaitu Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini.

Kami mencoba menguji kemampuan dari kapal bantu rumah sakit ini (berlayar) ke beberapa negara sekaligus juga menguji kemampuan tenaga medis sehingga ini salah satu kebanggaan kita bersama untuk KRI Wahidin yang kami tunjuk untuk melaksanakan tugas ke empat negara di wilayah Pasifik Selatan ini,” kata Pangkoarmada RI saat melepas keberangkatan pelayaran Satgas Port Visit Pasifik di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Rabu.

Dalam upacara melepas KRI WSH-991 di Jakarta, Pangkoarmada RI turut didampingi oleh Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Hersan, Pangkolinlamil Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo, dan Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi.

Satgas Port Visit Pasifik, yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto, memulai pelayarannya untuk muhibah dan diplomasinya ke empat negara Pasifik dari Jakarta, Rabu. Rute pelayaran kapal bantu rumah sakit Koarmada III itu diawali dari Jakarta menuju Sorong, kemudian ke Solomon, Fiji, Vanuatu, Papua Nugini, dan kembali ke markas di Sorong, Papua Barat Daya.

Denih menjelaskan TNI AL sebelumnya pernah melaksanakan misi pelayaran ke kawasan Pasifik, tepatnya ke Papua Nugini. Namun, untuk pelayaran ke empat negara di kawasan Pasifik dalam satu rangkaian yang sama baru dilakukan kali ini oleh KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991.

Angkatan Laut sudah sejak lama melaksanakan kegiatan muhibah, termasuk untuk kawasan Pasifik Selatan, kami pernah ke Papua Nugini, tetapi sebelumnya itu kita belum punya kapal sebesar ini,” kata Denih.

Dalam misi muhibah dan diplomasi ke empat negara, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 mengangkut total 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak kapal, dan 36 staf satgas yang terdiri atas tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter spesialis dan dokter umum, pelajar dari Papua, serta perwira penerangan dari Dinas Penerangan TNI AL.

Dalam kapal bantu rumah sakit itu, TNI AL juga mengangkut paket bantuan obat-obatan yang akan disalurkan ke masing-masing negara. Obat-obatan yang disuplai oleh Kementerian Kesehatan RI itu di antaranya obat untuk darah tinggi, asam lambung, gejala rematik, obat antiradang, gangguan mata, antibiotik, alergi, gangguan pencernaan, asam urat, kolestrol, infeksi kulit, asma, serta aneka vitamin dan suplemen.

Bantuan obat-obatan yang disalurkan Indonesia ke empat negara di Pasifik Selatan itu, menurut Denih, merupakan wujud itikad baik.

Kita datang ke sebuah negara apa yang bisa kita berikan? Kali ini kita memberikan sesuatu yang memiliki nilai manfaat bagi kemanusiaan,” kata Pangkoarmada RI.

KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 merupakan salah satu kapal bantu rumah sakit buatan galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia. Kapal itu dibangun sejak 2019 dan rampung pada awal 2021.

KRI WSH-991 memiliki spesifikasi sebagai berikut, yaitu panjang 124 meter, lebar 21,8 meter, dan displacement 7.290 ton. Kapal itu mampu berlayar selama 30 hari dengan jangkauan 10.000 mil laut. KRI WSH-991 juga dapat memberikan pelayanan seperti RS tipe C, serta mampu menampung 150 lebih pasien.

Beberapa layanan kesehatan yang mampu disediakan oleh KRI WSH-991 mencakup pemeriksaan dan perawatan kesehatan umum, mata dan gigi, ruang operasi, unit gawat darurat, rawat inap, dan radiologi.

 ⚓️ 
antara  

Rabu, 09 Oktober 2024

Menkominfo Resmi Blokir Aplikasi Temu

https://cdn.rri.co.id/berita/Pusat_Pemberitaan/o/1720326450196-temu_2/4teh66qqxggcrzf.jpegIlustrasi aplikasi TEMU (Istimewa) 📵

M
enteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan Kementerian Kominfo memblokir aplikasi Temu karena tidak terdaftar sebagai penyelenggara sistem elektronik (PSE) di Indonesia. Aplikasi tersebut sempat viral karena dinilai dapat merugikan UMKM.

"Kami men-take down Temu sebagai respons cepat keresahan masyarakat, terutama para pelaku UMKM. Apalagi Temu tidak terdaftar sebagai PSE," kata Menkominfo Budi Arie Setiadi, berdasarkan keterangan tertulisnya, Rabu, (9/10/2024).

Pemblokiran itu dilakukan demi melindungi para pelaku UMKM dalam negeri dari serbuan produk asing. Saat ini produk asing mengancam produk UMKM, baik melalui penjualan daring maupun luring.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki melayangkan surat terkait perlindungan produk UMKM terhadap model bisnis yang diterapkan marketplace luar negeri, yakni Temu. Sebab, marketplace asing tersebut dapat menjual langsung produk asing dari pabriknya ke konsumen sehingga mengancam UMKM lokal.

"Produk UMKM lokal perlu mendapat perlindungan pemerintah dari marketplace asing yang menjual produk asing langsung dari pabriknya sehingga harganya sangat murah. Ini persaingan yang tidak sehat dan mengancam keberlangsungan bisnis pelaku UMKM lokal," ujar Budi Arie.

Berdasarkan pengalaman di sejumlah negara, aplikasi asal China itu merugikan pelaku UMKM lokal dan para konsumen. Kualitas produk yang dijual Temu juga tidak memenuhi standar mutu sehingga merugikan konsumen atau pembeli.

Pada 2023, Google sempat menangguhkan PINDUODUO, induk aplikasi Temu, karena diduga disusupi mallware yang bisa mengamati aktivitas pengguna aplikasi.

Oleh sebab itu, Kominfo memblokir aplikasi Temu untuk melindungi masyarakat dan pelaku UMKM.

"Kami melakukan pemblokiran Temu, baik di AppStore maupun PlayStore, demi melindungi masyarakat, baik konsumen maupun pelaku UMKM," kata Budi Arie. (yld/dhn)

  📴 detik  

Selasa, 08 Oktober 2024

Kapal Perang Produksi Dalam Negeri

💥 Bukti Kapasitas Industri Pertahanan Swasta KRI RHF 391, OPV pertama produksi PT DRU diluncurkan.(DRU)

PRESTASI membanggakan disuguhkan PT Daya Radar Utama (DRU). Perusahaan yang berbasis di Lampung tersebut sukses meluncurkan dua kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) 90M dan OPV dalam tempo dua hari, yakni pada Rabu (18/09/2024) dan Jumat (20/09/2024). Capaian menunjukkan kapasitas industri galangan kapal swasta Tanah Air tidak jauh berbeda dengan PT PAL, karena sudah bisa dipercaya menggarap proyek kapal perang yang dianggap sekelas light fregat ini.

Prosesi ship-naming atau pemberian nama kapal dilakukan secara bersamaan, dengan dipimpin langsung Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, pada Jumat (20/9), di galangan PT DRU, di Lampung. Nama yang diberikan masing-masing adalah KRI Raja Haji Fisabilillah (RHF)-391 dan KRI Lukas Rumkorem (LRK)-392. Kedua tokoh yang dijadikan nama merupakan pahlawan nasional asal Melayu dan Papua.

Rencananya, kedua kapal OPV yang pembangunannya dimulai pada Agustus 2021 ini akan diperankan sebagai kapal kombatan sekaligus kapal patroli berkecepatan tinggi yang mampu beroperasi di seluruh perairan yurisdiksi Indonesia. Konstruksi kapal berdesain monohull ini dirancang untuk memiliki performance yang baik pada kecepatan tinggi, yakni sekitar 28 knot, maupun pada kecepatan jelajah sekitar 20 knot.

Kapal ini juga dilengkapi dua loading ramp untuk peluncuran RHIB (rigid hull inflatable boat) yang ditempatkan di bagian buritan dan satu helipad. Diproyeksikan kapal dengan desain berbasis fregat RE Martadina class (Sigma 10514) tersebut untuk memenuhi kebutuhan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) TNI AL.

Sebagai taringnya, kapal akan dilengkapi dengan meriam 76 mm dan 40 mm Leonardo, meriam 20 mm Escribano, decoy atau therma, dan surface to surface missile 2x4 launcher system Roketsan dengan rudal yang akan disematkan, Atamca. Untuk melengkapi persenjataan dan combat management system (CMS), pengadaannya akan dilakukan terpisah atau modelfitted for but not with(FFBNW).

Secara teoritis, seperti ditulis Bayu Pamungkas dalam Indomiliter.com edisi 18/09/2024, OPV dibuat untuk menjembatani gap antara kapal armada di Satuan Kapal Patroli (Satrol) dan kapal perang kelas korvet maupun fregat. Segmen sama juga tengah dibangun Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia. Namun jika dilihat dari spesifikasi sistem persenjataan yang terbilang gahar, OPV TNI AL ini layak disebut light fregat.

Muhammad Ali menjelaskan, pembangunan kapal OPV merupakan langkah strategis TNI AL untuk meningkatkan kapabilitas operasionalnya demi menghadapi dinamika ancaman maritim yang semakin kompleks. Menurut dia, program modernisasi alutsista ini sejalan dengan Rencana Strategis Jangka Panjang yang bertujuan untuk mewujudkan TNI AL modern, berdaya gentar di kawasan, dan berproyeksi global.

"Selain itu, pembangunan kapal OPV merupakan wujud kontribusi TNI Angkatan Laut dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri," ujar dia. Pembangunan kapal OPV 90M ini merupakan wujud kontribusi Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri, yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan laju perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat.

Dalam sambutan Kabaranahan Kemhan yang dibacakan Staf Ahli Menhan bidang Politik Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Kosasih, diungkapkan bahwa pembangunan kapal OPV 90M merupakan bagian integral dari pembangunan sistem pertahanan negara,khususnya kekuatan TNI AL. Program ini sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ada, yang bertujuan untuk memenuhi jumlah minimal kapal yang bisa dioperasikan guna mendukung pemenuhan tugas TNI AL.

Kabaranahan Kemhan atas nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengapresiasi kerja sama dan kerja keras PT DRU dan Satuan Tugas Yekda dalam negeri Kapal OPV 90M, dan kemampuannya membangun kapal sesuai kontrak. Kabaranahan Kemhan pun berharap agar industri pertahanan dalam negeri, dalam hal ini galangan kapal nasional, dapat meningkatkan kemampuan untuk mampu berkompetisi di pasar global melalui peningkatan kapasitas produksi, manajemen, serta teknologi modern sehingga mampu bersaing dengan kompetitor luar negeri.

Adapun Direktur PT DRU John Wijanarko dalam sambutannya menyatakan bahwa PT DRU merupakan galangan kapal pertama yang diberi kepercayaan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk membangun kapal OPV. Dengan persenjataan peperangan anti-serangan udara, permukaan laut, dan bawah air yang disematkan, kapal OPV tidak hanya memiliki fungsi sebagai kapal patroling force, tapi juga dapat dioperasikan menjadi kapal striking force untuk menambah kekuatan alutsista TNI AL.

  Peran Swasta Setara BUMN Inhan 
KRI LRK 392, OPV kedua (DRU)
Kepercayaan yang diberikan kepada PT DRU untuk membangun kapal perang sekelas OPV bisa dianggap sebagai tonggak sejarah baru industri pertahanan swasta nasional. Realitas ini menunjukkan mereka tidak lagi menjadi perusahaan tier 2 yang hanya dipercaya mengerjakan kontrak kapal patrol atau landing ship tank (LST) saja, tapi juga kapal perang yang lebih besar, yang selama ini hanya dinikmati PT PAL saja.

Bagaimana galangan kapal swasta bisa memiliki hak setara dengan BUMN Inhan? Bukankan UU No 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan hanya memberikan mandat lead integrator kepada BUMN Inhan saja, termasuk di dalamnya membuat alat utama menghasilkan alat utama sistem senjata dan/atau mengintegrasikan semua komponen utama, komponen, dan bahan baku menjadi alat utama. Sedangkan perusahaan swasta hanya diberi porsi sebagai industri komponen utama dan/atau penunjang, industri komponen dan/atau pendukung (perbekalan), serta industri bahan baku.

Namun, monopoli BUMN Inhan berakhir bersamaan dengan keluarnya UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Undang-undang yang lazim disebut UU Omnibus Law itu memperbolehkan perusahaan swasta menjadi lead integrator industri pertahanan. Selain memberi peran setara kepada perusahaan swasta, Omnibus Law juga memberikan kesempatan kepada investor asing masuk dalam sektor industri pertahanan.

Publikasi www.neliti.com yang berjudul "Perubahan Landasan Hukum Inudstri Pertahanan, UU Industri Pertahanan VS Omnibus" menjelaskan, UU Omnibus Law juga memberikan peran kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menentukan pihak-pihak swasta yang akan memproduksi alutsista tier 1, mengizinkan pihak lain menanamkan modal, serta perizinan kegiatan lain yang dijelaskan pada UU Omnibus Law.

Sebagai konsekuensi pemberian peran lebih kepada Kemhan, berdasar pasal 74 ayat 2 UU Omnibus Law, ada penghapusan tugas dan fungsi Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dalam menentukan pemenuhan alat perlengkapan untuk mendukung pertahanan negara, serta keamanan dan ketertiban masyarakat atau alpahankam. Sebelumnya, KKIP memiliki kewenangan menetapkan kebijakan pemerintahan kebutuhan alutsista dan memberikan pertimbangan atas pemasarannya.

Dengan demikian, perubahan regulasi yang terjadi dengan keluarnya UU Omnibus Law adalah pemberian kewenangan sangat kuat kepada Kemhan untuk menentukan arah pembangunan kemandirian industri pertahanan nasional. Kemhan memegang peran krusial mengontrol industri pertahanan dari hulu ke hilir, dan memberikan persetujuan dan izin industri pertahanan.

Terbitnya UU Omnibus Law memang banyak pro-kontra publik. Namun dari sisi positif, kehadirannya diharapkan membuka peluang industri pertahanan mengembangkan sistem pertahanan secara mandiri, memenuhi kwalitas dan kwantitas alutsista sesuai dengan karakteristik kewilayahan dan potensi ancaman, dan membangun deterrence effect terhadap negara lain.

Dinamika politik yang terjadi memaksa UU Omnibus Law dicabut. Sebagai gantinya, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja pada 30 Desember 2022. Apakah ada dampaknya terhadap industri pertahanan swasta?

Dalam artikel "Pentingnya Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja pada 0 Desember 2022 dalam Pembinaan Industri Pertahanan Indonesia" yang dirilis www.kemhan.go.id, dijelaskan bahwa di sektor industri pertahanan, Perppu Cipta Kerja memberikan peluang sama kepada BUMN Inhan maupun perusahaan swasta untuk ikut berperan dalam kegiatan produksi alat utama dalam industri pertahanan, di mana sebelumnya kegiatan produksi alat utama hanya dilakukan BUMN Inhan.

Dikatakan, pemberian peluang yang sama diharapkan akan memacu persaingan yang sehat dan kompetitif, terbangun kerja sama yang baik antar-industri pertahanan dalam mendukung pembangunan kekuatan pertahanan aspek alat utama sistem senjata atau alutsista. Selain itu, Perppu juga memberikan kesempatan adanya proses transfer of technology (ToT) dalam bentuk investasi dari luar negeri.

Langkah ini diharapkan membawa dampak positif yang dinamis dan progresif terhadap kemampuan industri pertahanan nasional dalam memenuhi kebutuhan pengguna dalam negeri dan membangun kemampuan kompetisi di pasar internasional. Kerja sama antar-industri pertahanan Indonesia dengan perusahaan internasional diharapkan bisa membawa industri pertahanan nasional masuk dalam jaringan penyedia dan rantai pasok internasional.

Peran lebih yang diberikan UU Cipta Kerja ataupun Perppu Cipta Kerja seiring dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Seperti termuat dalam rilis "Menhan Prabowo Dorong Industri Pertahanan Dalam Negeri Jalankan Manajemen yang Baik" yang dirilis www.kemhan.go.id, pada 2 Februari 2022, dipaparkan bahwa Prabowo mengaku telah mendapat instruksi Presiden Jokowi untuk membesarkan industri pertahanan Indonesia secara keseluruhan.

Presiden terpilih pada Pemilihan Presiden 2024 ini menegaskan bahwa industri pertahanan dalam negeri adalah kebanggaan rakyat Indonesia. Untuk itu pemerintah senantiasa mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas industri pertahanan, dari segi pemasaran maupun teknologi.

Salah satu bentuk dukungan adalah memaksimalkan ToT dan offset dalam akuisisi alutsista dari negara lain. Di lain pihak, Prabowo meminta industri pertahanan dalam negeri juga perlu senantiasa menyadari bahwa mereka adalah kebanggaan bangsa Indonesia, dan masyarakat mengharapkan kinerja terbaik mereka.

  Menunggu Tantangan Lebih Besar 
Kapal BHO (Ocean Going) 105 produksi PT Palindo Marine (Kemhan)
Keberhasilan PT DRU menggarap dua kapal OPV untuk TNI AL membuktikan bahwa galangan kapal swasta nasional sudah tidak bisa dianggap sebelah mata. Jika sebelumnya mereka hanya diberi kesempatan membangun kapal landing ship tank (LST) atau kapal cepat rudal (KCR), kapasitas yang ditunjukkan PT DRU menegaskan bahwa galangan kapal swasta pun siap menerima tantangan baru menggarap kapal perang lebih besar.

Bahkan kasak-kusuk di dunia maya, perusahaan yang sebelumnya bernama Noahtu Shipyard tersebut diincar Fincantieri menggarap kapal PPA kelas Paolo Thaon Di Revel jika Indonesia menambah pemesanan kapal tersebut untuk batch 2. Hal tersebut terungkap dalam wawancara CEO Fincantieri dengan CNN. Disebutkan bahwa galangan kapal terkemuka asal Italia itu mendekati galangan kapal lokal Indonesia. Selain PT DRU, perusahaan swasta lain yang didekati adalah PT Batamec, Batam.

Proyek kapal perang jenis littoral combat ship (LCS) Maharaja Lela yang dibangun perusahaan kebanggaan Malaysia, Bousted Naval Shipyard bisa dijadikan perbandingan kapabiltas PT DRU dalam mengerjakan kapal perang. Sejak peletakan LUNAS pada 2016, karena berbagai sebab -termasuk korupsi di dalamnya, kapal tersebut baru diproyeksikan kelar pada 2026 nanti. Artinya, perusahaan yang kini berganti nama menjadi Lumut Naval Shipyard Sdn Bhd (LUNAS) itu membutuhkan waktu 10 tahun untuk menggarap satu kapal.

Di sisi lain, capaian PT DRU memperkuat kepercayaan diri Kemhan atau TNI AL untuk memberikan tugas pembangunan kapal perang tidak hanya kepada PT PAL Surabaya saja, tapi kepada galangan kapal swasta. Dengan demikian, Indonesia memiliki opsi lebih banyak untuk mengakselerasi pembangunan alutsista, terutama kapal perang, untuk mengejar target minimal dan memperkuat pertahahan matra.

Keputusan Kemhan dan TNI AL memberikan kepercayaan kepada PT DRU menggarap kapal OPV merupakan implementasi UU Omnibus Law/pembinaan kongkret agar galangan kapal swasta bisa belajar dan berkembang, serta untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan Tanah Air.

Selain membutuhkan perhitungan matang, langkah ini juga diiringi keberanian dari para decision maker memberikan kontrak proyek OPV kepada PT DRU yang merupakan galangan kapal swasta pertama yang dipercaya membangun kapal OPV. Keputusan itu bisa dianggap sebagai test case, apakah galangan kapal swasta nasional mampu mendapatkan tugas tersebut atau tidak. Hasilnya bisa terbilang memuaskan.

Jika dilihat dari record, PT DRU memang layak diberi kepercayaan membangun kapal sekelas OPV, bahkan tidak mungkin diberi kontrak membangun kapal fregat mengingat kapasitas PT PAL sudah overload. Secara hitam putih, perusahaan yang beralamat Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara KM 12, Kec Panjang, Kota Bandar Lampung itu sudah menjalani Uji Sertifikasi Fasilitas Galangan oleh Tim IMSA (Indonesian Military Seawothiness Authority) dan telah mendapat CoA (Certificate of Approval) dari Puslaik Kemhan RI.

Laporan www.airspace-review berjudul "Mengenal PT Daya Radar Utama, Produsen Kapal Asal Lampung" memaparkan, PT DRU yang telah berdiri sejak 1972 dan pindah ke Lampung pada 2008, tercatat telah memiliki portofolio membangun sekitar 350 unit kapal dengan berbagai tipe dan ukuran, mulai dari roll on roll off (RORO),cargo vessel, tanker, patrol vessel, navy, fast patrol boat, tug boat, offshore, hinggaspeed boat.

Di antara jenis kapal yang dibangun adalah LST atau kapal angkut tank sepanjang 120 M untuk TNI AL, kapal patroli seperti untuk Polisi Air, Kapal Pengawas Perikanan (Fisheries Patrol Vessel) (60 M) untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan kapal Indonesia Coast Guard (61) untuk Bakamla RI. Untuk jenis LST, produknya antara lain KRI Teluk Bintuni-520 yang mampu berlayar di laut selama 20 hari. Kapal angkut ini memiliki kemampuan mengangkut 10 unit main battle tank (MBT) Leopard 2A4 berbobot 62,5 ton, mampu membawa 400 personel dan dilengkapi dua helipad.

Bukan hanya PT DRU yang memiliki kapasitas membangun kapal perang. Indonesia juga memiliki banyak galangan swasta lain, termasuk di antaranya sudah sering diberi kesempatan menggarap berbagai jenis kapal untuk TNI AL. Perusahaan dimaksud antara lain PT Palindo Marine, PT Bandar Abadi Shipyard, Karimun Anugerah Abadi, PT Citra Shipyard, PT Batamec, PT Dok Kodja Bahari, PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Lundin Industry Invest, PT Tesco Indomaritim, PT Caputra Mitra Sejati, PT Infinity Global Mandiri, PT Republik Palindo, dan PT Steadfast Marine.

PT Palindo Marine, misalnya, tercatat sudah mengerjakan beberapa Kapal Cepat Rudal (KCR) Clurit Class, Kapal Patroli type PC 40M KRI Pari Class. Selain itu, perusahaan berbasis di Batam itu juga sukses membangun Kapal OPV KN Tanjung Datu untuk Bakamla, Kapal Pengawas Tipe C untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kapal SAR 50-60 meter dan Kapal SAR 40 meter untuk Basarnas. Selanjutnya tinggal bagaimana Kemhan memberikan kepercayaan kepada mereka dengan memberikan kontrak pembangunan kapal perang dengan kapasitas lebih besar dari yang mereka terima sebelumnya.

Teranyar, PT Palindo Marine sukses menyelesaikan pembangunan kapal Bantu Hidro Oseanografi (BHO) Ocean Going sepanjang 105 meter. Peluncuran kapal tersebut telah dilakukan Staf Ahli Menhan Bidang Ekonomi Mayjen TNI Steverly Parengkuan dan Wakil Komando Pusat Hidro Oseanografi TNI AL Laksamana TNI Rony Saleh pada Selasa (24/09/2024), di galangan kapal PT Palindo Marine di Kota Batam. Rencanannya, kapal BHO Ocean Going akan dibuat dua buah.

Dalam pembangunan yang dilakukan sejak September 2023, perusahaan mendapat bagian pengerjaan rangka dan badan kapal, serta instalasi mesin. Selanjutnya untuk pengerjaan instalasi peralatan survey, deteksi, dan pemetaan, pengadaannya oleh Kemhan diberikan kepada Abeking Rasmussen di Jerman. Untuk instalasi, setting to work hingga finalisasi kapal akan dibawa ke Jerman. Komandan Pushidrosakl Laksamana Madya TNI Budi Purwanto meyakinkan kapal kerja sama PT Palindo Marine dan Abeking Rasmussen akan lebih canggih dibanding KRI Spica-934 dan KRI Rigel-933 buatan OCEA, Les Sables d’Olonne, Prancis. (*) (hdr)

 ⚓️ 
sindonews  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More