blog-indonesia.com

Sabtu, 17 Juli 2010

Energi Siap Rampungkan Pembelian Blok Masela

Perseroan akan membeli 10 persen kepemilikan hak partisipasi di Blok Masela dari Inpex.

VIVAnews - PT Energi Mega Persada Tbk segera menandatangani pembelian 10 persen kepemilikan hak partisipasi (participating interest) di Blok Masela PSC di Laut Arafura.

"Bulan ini akan selesai," kata Direktur Utama Energi Mega Persada, Imam P Agustino di Jakarta, Jumat 16 Juli 2010.

Menurut Imam, perseroan akan membeli 10 persen kepemilikan hak partisipasi di Blok Masela dari Inpex Masela Ltd senilai US$100 juta. Blok Masela diperkirakan mulai berproduksi pada 2016.

Imam menjelaskan, blok tersebut diharapkan mampu meningkatkan cadangan minyak dan gas perseroan sekitar 300 juta barel ekuivalen minyak (barrel of oil equivalen/boe) menjadi 565 juta barel ekuivalen minyak. Adapun total cadangan gas Blok Masela mencapai 18 triliun kaki kubik.

Imam mengatakan, penyelesaian pembelian 10 persen kepemilikan saham di Blok Masela tersebut tidak menunggu kajian pemerintah.

Seperti diketahui, Inpex Masela, perusahaan asal Jepang itu menguasai 100 persen participating interest di Blok Masela. Blok Masela seluas 3.221 kilometer persegi itu terletak di kedalaman laut 300-1.000 meter.

Sebelumnya, Head of Investor Relations Energi Mega Persada, Herwin W Hidayat, berharap, partisipasi perseroan pada blok Masela PSC bisa memperkuat hubungan Inpex dengan industri hulu minyak dan gas di dalam negeri. Hal itu turut mendukung pengembangan Lapangan Gas Abadi. Lapangan Gas Abadi ditemukan di Blok Masela pada 2000.

Berdasarkan rencana pengembangan yang telah disetujui pemerintah, Lapangan Abadi bisa mulai berproduksi pada 2016. Lapangan tersebut akan memproduksi sekitar 4,5 juta ton gas alam cair (liquified natural gas/LNG) per tahun serta 13 ribu barel kondesat per hari.

Produksi akan dilakukan menggunakan teknologi floating liquified natural gas (FLNG).

Penerapan teknologi tersebut memungkinkan ditempatkannya sistem pencairan gas alam (natural gas liquefaction system), tempat penyimpanan LNG, serta fasilitas bongkar muat dalam satu kapal. Kondisi tersebut bisa meminimalisasi dampak negatif pada lingkungan.


VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More